Happy Reading...
.
.
.
."GABRIEL! KENZA! DELLA! FANIA!!!! CEPET PACKING BARANG-BARANG KALIAN!!!!!" Teriakan super membahana itu bergema diseluruh penjuru mansion.
"OMA JANGAN TERIAK! GABRIEL DENGER!!!" balas seorang gadis bermata tajam itu, Gabriella namanya.
"ELO JUGA TERIAK GABRIEL!!!!" balas para sahabatnya yang berada di kamarnya masing-masing. Sedangkan Gabriel hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan di dalam kamarnya.
Setelah itu senyap, tak ada perbincangan lagi. Gabriel di dalam kamarnya sedang membereskan barang-barang yang harus di bawa untuk pulang ke rumahnya. Tak jauh beda dengan Gabriel, para sahabatnya pun sedang melakukan hal yang sama.
Sedangkan di bawah sana, seorang wanita tua sedang menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Dia adalah Lidya si pemilik mansion, oma Gabriel.
Mereka berempat sedang berada di Roma, Italia sekarang. Mereka sudah tinggal disana cukup lama, semenjak adanya pertingkaian antara perusahaan orang tua Gabriel dengan perusahaan koleganya.
Musuh perusahaan orang tua Gabriel mengincar Gabriel sebagai putri satu-satunya yang ada di keluarga Listho. Bahkan berniat untuk membunuh Gabriel jika mereka bisa. Maka dari itu, orang tua Gabriel memutuskan untuk mengirim Gabriel dan beserta teman-temannya ke rumah omanya.
Kenapa teman-temannya harus ikut sekalian? Karena Gabriel membutuhkan teman ngobrol katanya. Padahal sejujurnya mereka tidak banyak interaksi satu sama lain.
Sekarang tiba saatnya untuk mereka pulang karena masalah ini sudah tidak sebesar dulu. Gabriel juga sudah merindukan daddy dan mommynya serta kedua abangnya.
Gabriel menuruni anak tangga satu persatu. Meskipun biasanya gadis itu memakai lift yang tersedia.
"Gabriel, tumben sekali kamu memakai tangga?" tanya seorang pria paruh baya, opanya.
Gabriel yang baru saja sampai bukannya menjawab malah langsung duduk di kursi makan lalu mengambil satu gelas air dan di tengguknya sampai tandas. Sepertinya efek dari menuruni anak tangga.
"Ahhhhh segar. Sedikit olahraga opa," ucap Gabriel setelah meminum habis minumannya.
Oma yang sedang duduk di sebelah opa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena tingkah dari cucu kesayangannya ini.
"Hay oma hay opa kita udah selesai packing!" seru seorang gadis dari arah lift.
"Iya iya Kenza sekarang kalian makan dulu baru ke bandara oke?" ucap oma sambil menyiapkan piring untuk mereka.
Kenza, Della, dan Fania pun duduk di tempat mereka masing-masing dan segera meminum air putih yang sudah tersedia di depannya. Kemudian dilanjutkan dengan memakan nasi goreng seafood buatan oma Lidya.
Mereka adalah teman sejak Gabriel duduk dibangku sekolah menengah pertama dulu, lalu mereka akrab sampai sekarang. Orang tua mereka pun akrab satu sama lain.
****
Sekarang, mereka berempat beserta oma dan opa sudah berada di bandara internasional Italia.
"Take care ya sayangnya oma, ingat nggak boleh nakal disana okeee?" ucap oma Lidya kepada Gabriel.
"Kalian juga, Gabrielnya dijaga jangan sampai dia berbuat hal aneh-aneh," sambung Lidya menatap para sahabat Gabriel.
KAMU SEDANG MEMBACA
GABRIELLA [SEDANG REVISI]
Teen Fiction⚠️❗PERINGATAN! TOLONG BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN DAN KOSA KATA! KARENA ADA BEBERAPA KATA KASAR DAN TIDAK PANTAS DI DALAM CERITA INI❗⚠️ **** Bukan hanya tentang pembunuhan saja. Kisah ini akan bercerita lebih dari itu. Mereka yang berhianat, dan mere...