Happy Reading...
.
.
.
.Pagi telah tiba, suara burung-burung bersiulan dan berterbangan kesana-kemari. Kicauan-kicauannya yang merdu membuat suasana pagi ini nampak ceria. Namun, tidak dengan hati gadis yang sedang berbaring di balik selimutnya itu.
Yap! Gabriel. Hati dan pikirannya sedang tidak baik saat ini, banyak masalah yang harus ia pecahkan dan itu malah membuat kepala Gabriel yang pecah.
"Dek, kok sampe jam segini belum bangun? Abang mau sekolah dulu ya jangan nyariin," ucap Gevan sambil menggolek-golek tubuh Gabriel yang masih terselubung oleh selimut kesayangannya.
Gabriel hanya menggeliat tak nyaman, dia mengubah posisinya kesana-kemari sampai menemukan posisi ternyamannya.
"Dek abang ke sekolah jaga diri," ucap Devan membuka selimut bagian kepala dan mengecup pipi Gabriel singkat.
"Abang juga dek. Tenang nanti abang ganteng pulang kok nggak usah kangen," ucap Gevan sambil terkekeh kemudian menciumi pipi Gabriel setelah itu pergi meninggalkan Gabriel yang masih tertidur dengan nyenyaknya.
Tenang, tidak ada nyamuk. Karena ketiga nyamuk itu tengah tertidur sembari bermimpi indah.
****
Devan dan Gevan sudah berada di sekolahannya sekarang. Seperti hari-hari biasanya mereka selalu mendapat pujian dari berbagai siswi-siswi di sana. Tak jarang ada juga yang ngomong secara terang-terangan cinta kepada mereka berdua.
"Wah pangeranku udah dateng!"
"Suami gue tuh mereka. Apaan pangeran elu pho ya lu!?"
"Semakin kesini semakin kece adaw,"
"Gantengan juga gue,"
"Muka pas-pasan kaya elu ganteng? gantengan juga mereka,"
"Ayah gue mau jadi adeknya,"
"Gue mau dong jadi yang kesekian juga nggak papa hehe,"
"Daddy nikahin gue ama mereka,"
Devan dan Gevan? Mereka mengabaikan celotehan-celotehan para siswa-siswi yang sedang beropini tentang dirinya. Tak jarang mereka hanya bersifat dingin dan cuek walaupun Gevan jauh dari sifat itu.
"Woi breh!" seru seseorang dari depan sana sambil melambaikan tangannya.
"Yoi," jawab Gevan.
Devan dan Gevan pun berlari kecil menuju ke arah seseorang itu.
"Tumben sekarang udah di sekolahan biasanya nunggu jam tujuh dulu. Kesambet apa lo broo?" tanya orang itu sambil merangkul baru Gevan akrab.
"Adit Adit gue dateng cepet salah, gue dateng telat juga salah, trus gue harus gimana?" balas Gevan jengah.
Adit hanya nyengir lebar.
"Vino kemana? Tumben nggak bareng?" tanya Devan.
"Kayak nggak tahu dia aja, palingan dia dicegat tante girang di jalan makanya belum sampe," jawab Adit ngaco sambil terkekeh.
"Ngaco lo kalo ngomong,"
Dan sampailah mereka di depan kelas mereka kelas 12 IPA 1 kelas dimana perkumpulan para siswa-siswi berprestasi. Kelas yang sering menjadi bahan sorotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GABRIELLA [SEDANG REVISI]
Teen Fiction⚠️❗PERINGATAN! TOLONG BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN DAN KOSA KATA! KARENA ADA BEBERAPA KATA KASAR DAN TIDAK PANTAS DI DALAM CERITA INI❗⚠️ **** Bukan hanya tentang pembunuhan saja. Kisah ini akan bercerita lebih dari itu. Mereka yang berhianat, dan mere...