"Kamu beneran akan mengikuti terus Vin?".
"Iya".
"Dikampus juga?".
"Iya".
"Ih sebel... Kenapa harus gitu sih? Emang aku salah apa sih sama kalian? Kenapa aku harus masuk dalam kehidupan kalian".
Tidak ada jawaban sama sekali dari Vino.
"Vinoooo". Teriak Kawe dan memberhentikan langkahnya
"Iya Karla ada apa??".
"Kenapa gak jawab pertanyaan aku sih?".
"Sudahlah cepat ambil barang-barang mu dan ganti baju kita sudah sampai dikosan. Aku juga harus kekosan ku untuk mandi". Vino langsung bergegas masuk kekosannya dan meninggalkan Kawe.
"Ihhh seballl....".
✨✨✨
Didalam kosan nya, Kawe terus saja menggerutu tentang Vino. Karena tidak menjawab pertanyaannya tadi.
"Ah sudahlah, bikin aku stress saja. Hmm belum belajar lagi. Belajar sambil dijalan saja deh, masih ada waktu".
"Uda selesai?"."Hm". Jawab singkat Kawe
"Hati-hati jalannya, kenapa jalan sambil baca buku? Entar kamu nabrak loh".
"Biarin aja, habisnya aku tidak ada waktu belajar lagi. Kan kalian culik aku".
"Oh iya, kamu gak bakalan masuk ke kelas aku juga kan?"."Ya enggak lah, aku akan tunggu diluar kok".
"Ok bagus".
"Awass bahaya.......!!!, duh kan bener bahaya. Kamu dari tadi mau menabrak orang dan sekarang hampir tertabrak kendaraan". Vino langsung sigap merangkul Kawe, karena sikapnya yang sembrono dijalanan.
"yuk kita naik angkutan umum saja biar cepat, lepasin dong rangkulannya. Dari tadi kamu merangkul ku terus".
"Iya kar sorry, habisnya kamu sembrono dijalanan".
Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai dikampus Kawe yang tidak membutuhkan waktu lama.
"Uda mau sampai padahal, masih saja jalan sambil baca buku".
"Enggak apa-apa nanggung ni".
"Emang baca buku sambil jalan gini masuk otak?".
"Kalau bagi aku, masuk dong. Memanfaatkan waktu yang ada".
"Duh awass! Lagi-lagi mau nabrak kan".
"Iya-iya, tapi jangan ngerangkul juga dong. Entar diliatin orang". Ucap Kawe dengan mata yang masih tetap fokus dibuku pelajarannya.
Dengan perasaan kesal, Vino langsung menggenggam tangan Kawe tanpa mempedulikan perasaannya.
"Uda diam aja, jangan komen! Kalau masih mau belajar sambil berjalan". Akhirnya Kawe menurutinya."Ciee yang kuliah diantarin pacar, mesra-mesraan trus dari tadi. Ingat nanti ujian jangan pacaran terus". Ucap salah satu temannya, dia bernama Mitha
"Iya ni Kawe Uda pandai pacaran ya sekarang, gak nyangka hahaha laku juga ya rupanya". Ucap temannya yang lain lagi, bernama Bella
"Kami enggak pacaran kok". Jawab cepat Kawe menyangkal ucapan teman-temannya.
"Namanya Karla bukan Kawe, jangan sembarangan kalau panggil nama orang". Vino pun ikutan menyambar ucapan teman-teman Kawe, agar mereka tidak bertanya macam-macam dan menyudahi pembicaraan mereka.
"Ups iya-iya sorry, habisnya sudah terbiasa nama panggilannya itu Kawe". Ucap Bella
"Haha rasain lo kan kenak marah pacarnya, yuk lah kita kekelas.. bye Karla". Mitha langsung menarik tangan Bella untuk segera kekelas.
"Udah Vin enggak apa-apa kok aku dipanggil Kawe terus, udah terbiasa. Kamu enggak perlu repot-repot kayak gitu. Sudah lama aku enggak dipanggil nama ku Karla, makasih ya kalian berdua uda memanggil Karla. Walaupun si mas satunya itu suka plesetin memanggil ku Kari Ayam _-".
"Cuma kayak gitu aja kok, enggak perlu terima kasih. itukan memang nama kamu. Udah gih kamu masuk kelas".
Mereka berdua akhirnya tersadar meilhat ketangan mereka, bahwa mereka masih bergandengan tangan bersama. Dan itu membuat Kawe Blushing.
"Eh, maaf". Ucap Vino
"Iyaa... Aku duluan ya. Bye". Kawe pergi meninggalkan Vino dibangku taman yang tidak jauh dari kelasnya. Tak lupa dia melambaikan tangannya kepada Vino.
Tanpa sadar Vino ikutan membalas lambaian tangan dari Kawe