Sontak Kawe langsung bangun dari tidurnya, dia tersadar dalam keadaan terkejut. Hari ini, hari dimana ujian tengah semester dimulai. Dia harus datang kekampus gimana pun caranya. Waktu masih menunjukan pukul 05.00 pagi.
Disudut ruangan terdapat sosok pria yang sedang tidur pulas di sofa, pria itu adalah Raja.
Eh, satunya lagi mana? Kok cuma satu?. Huh ngapain juga aku nyariin, kan aku mau kabur! Bodohnya aku. Baca doa dulu ah, semoga Allah mengabulkan dan merestui tindakan kaburku ini."Jangan lupa berdoa, dimurahkan rezeki, makin kaya, sukses, dapat suami yang ganteng mapan jadi gak perlu banting tulang, dan doain aku juga semoga selalu kaya, masuk surga dan tidak selalu dikejar-kejar cewek-cewek yang ngefans aku. Susah juga jadi orang ganteng ni".
Kawe membuka matanya secara perlahan untuk mengintip siapa yang berbica barusan. Oh sigila itu yang ngomong, Uda bangun rupanya dia.
"Kalau tidur, tidur aja. Jangan ganggu orang lagi berdoa, lagian berdoa aja sendiri kenapa harus pakai titip-titip segala. Allah gak menerima jasa titip!".
"Yaudah nanti aku titip doaku lewat JNE Expres, katanya 1 hari bisa langsung sampai". Ucapnya dengan santai dan dia langsung melanjutkan kembali tidurnya.
Ya Allah, kuatkanlah batinku. Jangan sampai aku ikutan gila.
Kawe tidak mempedulikan lagi dengan ucapannya, dia beranjak dari tempat tidurnya untuk menuju kamar mandi.
"Aaaaaaaaa.......". Suara teriakan Kawe memenuhi seluruh ruangan kamar.Membuat Raja terpelonjak bukan main, sehingga tubuhnya jatuh kelantai.
Bruukk.. Badan Raja menghantam lantai dan makanan yang berada disampingnya ikutan tumpah."Anjirrrr, kenapa teriak kayak gitu? Ada apa? Kamu membuatku terkejut dan jatuh seperti ini".
"Ma..maaf, aku tidak sengaja dan refleks teriak sekuat tenaga".
"Ada apa?".
"Di.. didalam kamar mandi ada vino lagi.. lagi kencing".
"Bangsat kamu". Raja kembali duduk disofanya dan memegangi kepalanya yang sakit
"Kenapa kamu langsung buka pintu gitu aja? Kan kamu tau pintu kamar mandi lagi tertup, kamu membuatnya terluka". Tanya Vino
"Maaf, aku reflesk teriaknya. Aku mau kekamar mandi, aku kira tidak ada orang didalamnya. Pintu kamar mandi kan memang selalu menutup, lagian kamu Kenapa tidak menguncinya?".
"Aku buru-buru tadi Uda kebelet banget, tadi kan kamu lagi tidur. Ya kirain enggak masalah hanya kencing sebentar. Kamu melihatnya ya tadi?".
"Ihhhh enggaklah, kan aku tadi langsung refleks memalingkan wajah dan teriak".
"Hmm semoga aja bener enggak yaaa".
Kawe sangat sebal dengan pertanyaan Vino, dia langsung mendorongnya untuk keluar dari kamar mandi dan langsung masuk tak lupa menguncinya dengan aman.
Tak lama kemudian, aroma wangi nan lembut keluar dari kamar mandi. Aroma sabun yang menyelimuti seluruh ruangan kamar.
Kawe melihat Vino dengan sigap sedang mengompresi lebam dikepala Raja atas akibatnya.
Alhamdulillah... Untunglah kepalanya tidak luka berdarah. Jika berdarah, tak tau lah apa yang akan terjadi padaku. Mungkin dia akan menggantikan darahnya yang keluar dengan darah ku. Dia kan gila dan psikopat, pasti dia akan melakukan seperti itu."Kamu habis mandi?".
"Iya.. Maaf kan aku Raja, aku sudah membuatmu jadi seperti itu". Ucap Kawe sambil menundukkan kepalanya, dia tidak berani untuk menatap.
"Lain kali kamu harus berhati-hati! Kalau tidak, aku tidak akan memaafkan mu!".
"Iya baik, maafkan aku".
"Kenapa kamu sudah rapi gitu?".
"Aku... Aku harus kampus, hari ini aku ujian tengah semester. Aku harus kuliah. Izinkan aku pergi kuliah".
"Kenapa aku harus membiarkan mu pergi?".
"Aku mohon..... Izinkan aku pergi kuliah, aku harus mengikuti ujian. Aku janji, aku tidak akan kabur dari Raja, aku akan kembali lagi. Kalau perlu selalu pantau saja aku kalau tidak percaya".
"Oke aku akan mengabulkan permintaan kamu, jangan sampai kamu mengingkari janjinya. Kalau tidak, kamu pasti tau apa yang akan terjadi pada kamu. Vino akan selalu menemani kamu untuk memantau kamu. Jadi jangan berani-berani untuk kabur".
"Iyaa". Jawab Kawe dengan pasrah
"Lalu bagaimana dengan impus kamu? Dan apa kamu akan memakai baju semalam seperti itu?".
"Tidak, aku akan mengganti baju terlebih dahulu dikosan. Aku juga perlu mengambil tas dan buku-buku. Dan aku akan melepaskan impusnya. Terimakasih sudah mengabulkan permintaan ku Raja".
"Hm baiklah-baiklah, cepat pergilah segera. Aku lagi malas melihat wajahmu lama-lama karena telah membuat ku cedera. Pergi sekarang sebelum aku melakukan sesuatu padamu".
"Terimakasih, aku pergi dulu".
"Saya juga pergi dulu". Vino pun langsung pergi mengikuti Kawe seperti yang diperintahkan Raja.
"Hmm.. kenapa aku jadi baik seperti ini dengan dia. Membuang waktu dan uang ku saja. Dia harus membayar biaya semuanya. Biaya administrasi 3jt, biaya transportasi kesini 50rb, biaya makan dan lain-lain 300rb. Oh iya biaya membuat ku cedera 100rb dan biaya membuat ku panik dan menjaganya dirumah sakit 500rb. Jadi totalnya 3.950.000. baguslah, ada pendapatan masuk.. hahahaha".
Tak sengaja matanya tertuju dengan makanan yang masih berserakan dilantai akibat ulah Kawe.
"Sialan!! Kenapa aku lupa menyuruhnya membersikan terlebih dahulu, tidak sudi aku yang harus membersihkannya. Jorok seperti itu"."Ah biarlah, biarkan saja rumah sakit ini yang membersihkannya. Kan aku sudah bayar, enak saja aku yang bersihkan".
Raja lalu mengemasi barang-barang miliknya dan meninggalkan ruangan tersebut.