Part 15

2.3K 439 39
                                    

Hi, please leave your voment below after reading.

.

.

"Kita memiliki masalah," Yoongi memasukkan tangannya ke saku jas labnya ketika dia berdiri di hadapan para penghuni ruang tunggu.

Ketika Seokjin mendengar satu kata itu, Seokjin merasakan detak jantungnya berdentam lebih cepat di dalam dadanya. Mereka telah menyelesaikan begitu banyak tes pemeriksaan. Pemeriksaan yang membuat kepala Seokjin pusing. Setelah beberapa jam, akhirnya tes itu berakhir. Seokjin telah memakai pakaiannya lagi dan dia mulai merasa normal.

Sampai Yoongi memberikan pengumuman kecil itu.

Seokjin bangkit berdiri dari sofa, begitu pula dengan Namjoon hingga bahu mereka saling bersentuhan.

Tatapan Yoongi tertuju pada Seokjin, "Seokjin, kupikir, kita harus bicara berdua lebih dulu."

Seokjin menggelengkan kepalanya, "Tidak. Informasi apa pun yang kau miliki, aku ingin Namjoon juga mendengarnya."

Apa yang salah? Apa yang salah dengannya?

Namjoon mengangguk pelan, "Aku akan memberi kalian privasi—"

"Tidak," kata Seokjin lagi. Tidak ada lagi rahasia. Tidak ada lagi kebohongan. Jika mereka semua akan bekerja sama dan menjadi sebuah tim, maka tidak perlu ada hal yang di sembunyikan, "Apakah masalah itu akan berdampak pada kita semua?"

Ekspresi wajah Yoongi berubah muram, "Ya, aku khawatir begitu. Dan kita harus segera bertindak."

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Namjoon khawatir. "Apakah dia sakit?"

Yoongi menelan ludah, "Ada pelacak yang ditanam di dalam tubuh Seokjin."

Apa?

Seokjin menggelengkan kepalanya seraya tersenyum, "Tidak mungkin." Dia yakin bahwa pernyataan Yoongi salah. "Aku sudah mengeluarkan benda itu. Pelacak itu di tanam di bawah bekas lukaku, tapi aku—"

"Benda itu ada di dalam jantungmu, Seokjin."

Apa? Seokjin tertawa karena... karena itu terdengar gila. "Tidak mungkin. Maksudku, aku tidak memiliki bekas luka apa pun lagi. Jika sesuatu di tanam di dalam jantungku, maka—"

"Benda itu ada di sana." Kata Yoongi padanya. "Alat pelacak kecil itu ditanam di dalam jantungmu. Biasanya, implitasi semacam itu bisa menyebabkan kematian pada subjek tetapi karena kekuatan penyembuhan yang kau miliki, tubuhmu terus menerus menyesuaikan diri dengan benda itu."

"Berengsek," umpat Jimin, "Seseorang memastikan agar dia selalu bisa menemukan keberadaanmu."

"Keluarkan benda itu dari tubuhku." Tukas Seokjin.

Semua mata tertuju padanya.

"Keluarkan," kata Seokjin lagi. Ketakutan dan amarah berdenyut dalam nadinya. Selama pelacak itu ada di dalam dirinya, maka mereka semua tidak akan aman. Siapa pun yang melacaknya, maka orang itu dapat menemukan yang lain. Pelacak itu akan membantu orang yang menanamnya juga menemukan Namjoon, Taehyung, Jimin, Jungkook, dan─

"Aku tidak bisa," kata Yoongi pelan. "Aku tidak bisa mengeluarkan benda itu tanpa membunuhmu."

"Sialan." Wajah Namjoon dipenuhi amarah.

"Tidak." Seokjin yakin akan ada cara, "Harus ada jalan. Maksudku... banyak dokter yang melakukan operasi jantung. Orang-orang akan dibius atau apa pun sebelum operasi dilakukan, bukan?"

Yoongi menggeleng, "Aku bukan ahli bedah jantung. Aku tidak memiliki keterampilan dalam hal itu."

"Kalau begitu, kita harus menemukan ahli bedah jantung!" Tukas Namjoon. "Kita harus mengeluarkan pelacak itu dari tubuh Seokjin."

Escape | NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang