Clara melirik ponselnya saat mendengar panggilan masuk 'Nomor tak dikenal' Clara bukan tipe orang yang mengabaikan telepon. Ia menggeser tombol hijau ke atas.
Hallo?
Pulang!
Shit - batin Clara.
Aku tidak mau.
Baiklah.
Tut...
"Tumben sekali pria itu tidak memaksa." kata Clara kembali meletakan ponselnya.
Tok... Tok.. Tok...
Clara beranjak dari kursinya untuk menemui tamu tak di undang itu. Clara membuka pintu apartemen Laras namun tak ada satupun orang di sana, tatapan Clara jatuh pada sebuah Kotak kecil di lantai. Ia membawa kardus itu masuk.
Clara menjerit saat melihat isi kotak tersebut. Foto Arifin dengan tubuh hancur dan keadaan maninggal.
"ARIFIN."
"Ada apa Clara?" Laras menghampiri Clara.
"Laras." Tatapan Laras beralih pada kotak itu.
"Arifin?" Tubuh Laras ikut terjatuh saat melihat foto sahabatnya.
Clara mengambil ponselnya yang berbunyi pertanda ada panggilan masuk.
Kau masih tak mau pulang?
Jangan bilang kau?
Iya, sekarang pulang!
Aku tidak mau!
James, cari informasi tentang Laras.
Jangan!
Ku tunggu dalam 20 menit kau
Tidak datang sahabat mu akan mati!Kau gil-
Tuttt...
Clara langsung memeluk Laras erat.
"Berjanjilah pada ku untuk tidak keluar apartemen bila ada yang bertamu jangan buka pintu, jika ada yang menelfon jangan di angkat berjanjilah pada ku Laras kau akan baik-baik saja." Tutur Clara membuat Laras bingung.
"Iya Clara aku tidak akan kemana-mana. Kau ini kenapa?"
"Aku ada urusan. Jangan ingkar janji Laras."
Clara menatap jam tangannya waktu hanya 18 menit. Clara berlari meninggalkan apartemen Laras. Tujuannya hanya mansion Alvin.
Waktu tersisa 10 menit namun ia belum mendapat taksi. Dengan terpaksa Clara berlari menuju mansion Alvin.
Setelah berlari jauh akhirnya Clara sampai di depan gerbang mansion yang dulu pernah ia tinggalkan.
Clara memasuki mansion dan di sambut oleh tatapan tajam Alvin.
"Selamat datang kembali Clara." Ucap Alvin dingin.
"Ka-kau adalah pria pa-paling kejam!" Ucap Clara takut.
"APA SUSAH NYA KAU MENURUT PADA KU CLARA!" Bentak Alvin membuat Clara tambah takut.
"Aku hanya ingin bebas." Lirih Clara.
"Kelakuan mu membuat ku marah Clara." Kata Alvin yang melepas gespernya dan mencambuk Clara dengan kuat .
Plas
"Akh sakit." Teriak Clara.
"Ini balasan untuk mu." Kata Alvin menarik tangan Clara kasar menuju kamarnya.
Para pelayan dan pengawal menatap Clara iba namun merak la tidak dapat apa-apa.
"Le-lepas sa-sakit." Lirih Clara.
Alvin mendorong tubuh Clara ke ranjang dengan kasar. Alvin kembali mencambuk tubuh Clara.
"Akh ampun sakit." Teriak Clara kesakitan.
"Ini hukuman untuk mu!" Alvin terus menerus mencambuk Clara yang sudah mulai kehilangan kesadaran.
"Aku mo-hon." Ucap Clara sebelum semuanya menjadi gelap.
"Clara? Bangun." Kata Alvin panik pasalnya ia hanya mencambuk Clara.
Alvin mengambil ponselnya dan langsung menghubungi James.
"Bawa Dokter ke kamar Clara."
KAMU SEDANG MEMBACA
The President Mafia (On Going)
SonstigesOrang tua yang tega menyerahkan anaknya kepada Mafia kejam dan tak punya rasa kasihan. Suara tangis kesakitan adalah lagu favorite ku, membunuh orang adalah keseharian ku, tapi ketika aku menyiksa seorang gadis, membuat hati ku terasa sakit ketika...