Cintaku Dalam Diam(2)

29 2 0
                                    

5 Tahun Kemudian

5 tahun berlalu tanpa hadirmu. Ya hadir seorang pemuda bernama Angkasa Pradipta. Nama yang terukir dengan indahnya di hatiku. Dia juga telah menggoreskan luka yang sangan dalam di hati pula.

Aku pergi ke resort bunda karena katanya ramai, jadi aku di suruh membantunya. Aku memakirkan mobil di parkiran khusus pemilik resort. Aku keluar dan menuju ke dalam yang memang bisa di bilang ramai. Pergi ke ruangan bunda.

"Asalamualaikum bun ak bantu apa bun" ucap ku saat masuk ke ruangan bunda "waalaikumsalam kamu bantu yang mencatat pesanan saja yang ringan" balas bunda "yaudah bun aku pamit duluya aku titip tas sama buku novel ini ya" ucap ku sebelum. Beranjak untuk mencatat pesanan yang di suruh bunda setelah meminta note kecil kepada pegawai. Tapi, sebelumnya aku bertanya terlebih dahulu meja mana yang belum di tanyakan.

"Maaf anda mau pesan apa?" tanya aku. Setelah cowo itu menurunkan buku pipihan makanan itu aku terkejut dia pun juga. Kenapa? Karena cowo yang berada di depanku itu adalah Angkasa Pradipta. Aku mencoba pergi tapi terlambat karena tanganku telah di cekal oleh dia. Aku pun berusaha memberontak tapi kekuatanku nggak cukup. Sementara air mataku telah mendesak ingin keluar aku berusaha menahan mati matian air mata itu. Kasa menarik pergelangan tangan ku sambil berdiri. Berakhir aku jatuh di pelukannya. Ia memeluku erat seperti takut kehilangan aku. "Jangan pergi lagi" ucap Kasa dengan pelan di telingaku, aku sempat memberontak tapi karena lelh aku pun berhenti memberontak. "Kenapa Kasa setelah dulu lo buat gue jatuh sejatuh jatuhnya di jurang, sekarang lo juga membuat gue jatuh lagi ke jurang yang sama" ucap aku dengan suara yang rada serak karena menahan tangisan dan mengubah aku-kamu menjadi lo-gue. "Maaf maaf aku sadar karena telah membuat kamu kecewa aku bisa jelasin sama kamu, kamu boleh cari kebahagiaan dengan orang lain tapi jangan pergi seperti di telan bumi" ucap Kasa terisak dan aku merasakan bahuku basah. Awalnya aku terkejut karena Kasa menangis. Beruntung tempat yang Kasa pilih adalah tempat paling pojok dan lumayan tertutup. Aku jadi gak tega sama Kasa sampai menangis tapi Kasa telah membuat aku kecewa aku tak ingin.mengulang kekecewan itu lagi untuk kedua kalinya cukup hari itu saja. "Oke aku jelasin tapi ak mohon kamu duduk duli" ucap Kasa sementara aku hanya mengangguk saja "waktu kamu chat aku, hape aku hilang aku gak tau hape aku hilang kemana" ucap Kasa mengubah lo-gue menjadi aku-kamu. "Terus lo kenapa bisa buat cerita di IG?" tanya gue dengan nada kesal bercampur dengan emosi. "Hape aku ternyata di bawa sama Hana. Dan aku baru tahu kalo kamu mau pergi setelah 2 hari berlalu pada malam itu" ucap Kasa penuh penyesalan "trus kenapa lo seneng di foto cerita IG lo" ucap aku masih sengan nada penyesalan "iya aku seneng karena kedepannya nggak akn ada pengganggu lagi di antara hubungan kita" ucap Kasa yang sekarang udah putus asa "aku gakpapa kok kamu sama cowo lain asal kamu masih ada di pandanganku tp jangan ngilang bak di telan bumi" ucap Kasa melemas memang Kasa memiliki penyakit asma saat dia menangis seperti itu penyakit itu akan kambuh. "Huh...huh...huh.." nafas Kasa yang mulai memburu "udah lo minum dulu ini air putih, obat lo mana?" tanya aku "di mobil" balas Kasa "kuncinya mana?" tanya gue lagi "ini mobil lamborgini warna hitam" balas Kasa sambil membenarkan posisi duduknya.

Aku keluar menuju mobil yang di bilang Kasa tadi jujur aku sangat menghawatirkannya karena penyakit asmanya kambuh lagi padahal dulu saat SMA ia tidak pernah kambuh. Setelah mengambil obat Kasa aku kembali ke meja Kasa. Memberikan obat nya untuk di minum serta air putih untuk membantu menelan obat. "Kumohon jangan pergi cukup mama dan papa saja yang pergi jangan kamu. Aku kesepian.  Mungkin karma masih berlaku untukku" ucap Kasa dengan nafas yang masih tersengal sengal. "Udah kamu istirahat di kamar khusus punya nya bunda aja ya biar kamu baikan" ucapku mulai melembut dan memakai aku-kamu. "Aku gk mau nanti aku bangun kamu udah gak ada di hadapanku seperti mama dan papa" ucap Kasa seerti ketakutan. "Gak akan aku akan ada di sampingkamu sampai kamu bangun, yaudah yuk" ucapku langsung sambil menuntun Kasa ke kamar khusus bunda kalo nglembur.

2 Jam Berlalu

Kasa mencoba membuka matanya perlahan. Awalnya ia terkejut karena di depannya terdapat perempuan yang dengan gampang mengisi hatinya. "Risa, aku gk mimpikan?" ucap Kasa bermonolog membuat aku terbangun dari tidurnya di samping Kasa tapi pahanya menjadi bantal oleh Kasa "engh.. Kamu udah bangun Kasa yaudah kamu aku anter pulang yuk" ucap ku.

Saat aku ingin berdiri Kasa menggenggam pergelangan tanganku dia berjongkok dan mengeluarkan sesuatu dari saku celanya. Aku terkejut karena benda yang Kasa keluarkan itu adalah cincin. "Will you marry me?" ucap kasa dengan sedikut ragu karena takut ku tolak. "Yes, I will" ucapku sambil tersenyum. Kasa memakaikan cincin itu, berdiri dan memelukku dengan erat.


Senin,23 Maret 2020
12:23









Hai balik lagi sama author Isna / Pengagum Rahasia
Semoga suka ya

Sorry typo

Cerpen KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang