14

922 175 8
                                    

Saat kecanggungan itu terasa lama, akhirnya Jae angkat bicara.

“Gue pergi deh ya, jangan lupa dateng ke konser. Ajak cowok lo juga,” Mata Jae melirik ke arah Saingan nomor 2 nya.

Ngedenger itu Wendy jadi rada kesel. Dia pengen banget teriak kalo Seungwoo tuh bukan cowoknya. Tapi ya kali Wendy mau ngelakuin itu, tengsin lah sis.

Jae nunggu respon Wendy, tapi malah Seungwoo yang jawab pernyataan dia. “Siap, nanti gue dateng sama Wendy.”

Fucking shit.

Jae men-starter motornya dan pergi dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

Saat Jae tersenyum pamit, Wendy membalas senyuman itu dengan sedikit canggung.

“Heh kenapa lo bilang gitu?” Tanya Wendy setelah memastikan Jae menjauh.

“Gapapa, pengen aja.” Balas Seungwoo dengan enteng.

“Sialan lo,” ucap Wendy sambil memukul lengan Seungwoo pelan.

Seungwoo tau jelas alasan Jae kesini, kalian tau perempuan memiliki 1000 rahasia yang dirasakan oleh perempuan lainnya dan lelaki punya 1001 rahasia yang dapat dirasakan oleh lelaki lainnya.

“Btw, gue bentar lagi pamit pulang Wen.” Ucap Seungwoo.

“Loh? Udah selesai emang?” Tanya Wendy.

“Dikit lagi, nanti gue selesain sendiri aja.” Ucap Seungwoo dengan bijak. Sebenarnya Seungwoo bisa saja menyelesaikan revisian tugasnya sendiri dengan cara membenarkan gambar sebelumnya, tapi kalian tau kan ada 1001 rahasia lelaki.

“Berarti lo gak bisa kan ke konsernya?” Tanya Wendy waspada.

“Bisa kok, kenapa emangnya?” Tanya Seungwoo.

“Katanya lo ada acara,” ucap Wendy dengan sedikit kesal.

“Oh iya lupa,” ucap Seungwoo dan hal itu menyebabkan Wendy tambah kesal.

“Dah lah sono pulang lo,” ucap Wendy kesal sambil berjalan kearah pintu rumahnya.

“Heh hp gue masih di dal—” belum juga Seungwoo selesai bicara, Wendy sudah menutup pintu rumahnya dengan kencang.

Udah lah gue ambil besok aja. Pikir Seungwoo.

.

Sekarang Wendy lagi bingung, masalahnya dia dateng ke konser sama siapa. Dia jelas-jelas gak mau sendiri. Tapi masa gak dateng, sayang ini tiketnya. Dia berpikir untuk mengajak Seulgi tapi Wendy yakin pasti dia nolak. Kalian tau ini malem minggu dan pasti dia lagi nge-date sama pacarnya.

Saat Wendy tengah pusing, tiba-tiba handphone-nya nyala.

Kak Chanyeol : Wendy

Eh kakak, ada apa?

Kak Chanyeol : Engga, gue pengen nanyaon kabar lo aja. Baik kan Wen?

Baik kok, kenapa?

Kak Chanyeol : Bisa jalan?

Halah basi.
Gue aja duluan nih mau ngajak,
Mau gak kak ke konsernya enam hari?
Gue ada tiket 2 kan sayang

Tau gak Chanyeol lagi apa sekarang? Lagi tiduran males dan tiba-tiba bangun kaget banget + semangat banget.

.

Dan disinilah Wendy sekarang, menunggu Chanyeol tiba. Awalnya Chanyeol menawarkan untuk menjemputnya, tapi Wendy menolak.

“Heh,” panggil Chanyeol saat melihat Wendy.

“Kak, udah dateng?” Sekejap Wendy terpaku dengan tampilan Chanyeol di depannya ini. Ganteng banget Wendy jadi pengen nangis liatnya T.T

“Ayo deh masuk aja, tiketnya lo bawa kan?” Tanya Chanyeol.

“Ah iya,” Wendy mengeluarkan dua tiket yang Jae berikan.

Tiba-tiba Chanyeol menggenggam dan menarik tangan Wendy. Hal itu membuat Wendy asfsgdjkagdkal.

“Rame juga ya,” ucap Wendy pelan. Kali ini konser yang enam hari lakukan di dalam gedung, jadi bisa terlihat banyak dan tidaknya yang menonton.

“Aduh banyak yang ngapel,” ujar Chanyeol sambil ketawa.

“Aneh gak sih kak?” Tanya Wendy dengan ketawa juga.

“Hah? kok aneh kenapa?” Tanya Chanyeol bingung.

“Lagu enam hari kan banyak yang mantan-mantan gitu ih, masa gak tau?” jelas Wendy.

“Oh ya? Kaya kita dong?” Tanya Chanyeol ambigu.

“H..hah?” Respon Wendy bingung.

“Engga engga,” ucap Chanyeol. “Wah itu Jae,” tunjuk Chanyeol.

Akhirnya mereka menikmati konser Enam hari itu, lebih ke Chanyeol sih yang menikmati karena Wendy tidak fokus dengan pikirannya.

Di balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang