| My Boss Is My Boyfriend [Nomin] 👨🏻⚖️🙇🏻|
⌨️ Original Story From Zavionix Shakdee ⌨️
📝 Remake By LetMeRest25213 📝Jeno dan Mark sama-sama melangkahkan kaki mereka memasuki ruangan yang minim akan cahaya itu, di dalam ruangan itu sendiri sudah diisi oleh lima orang dengan keadaan sama-sama terikat diatas kursi. Mulut mereka disumpal dengan lakban hitam, ketakutan dan air mata membuat wajah kelima pria itu begitu buruk. Jeno mendecih jijik melihat kelima manusia penghianat tersebut.
"Jadi ini para bajingan yang telah mencuri uangku ya." Seringai keji menghiasi wajah tampannya.
Justin mengangguk mantap, memberikan data kelima para petinggi perusahaan tersebut dengan lengkap dan detail. Mata tajamnya itu bergerak lincah membaca deratan kalimat dalam laporan tersebut. Puas membaca keseluruhannya, kembali matanya memicing tajam ke arah mereka berlima.
"Apakah mereka sudah membuka mulut untuk siapa mereka bekerja Justin?"
"Untuk saat ini belum Jeno. Mereka masih bersikeras untuk tetap bungkam."
"Hoo begitu." Dengan acuh, pria tampan itu mengeluarkan sebuah handgun dari balik jasnya mengarahkan senjata api tersebut ke kepala salah satu pengkhianat perusahaan.
Dorrrrr!
Pria yang ditembak itu berteriak tertahan, darah segar mengalir deras di pergelangan kakinya. Sementara empat yang lainnya melotot ngeri.
Mark dan Justin sama-sama tersenyum miring ketika Jeno menembaki kaki salah satunya, awalnya mereka mengira jika pria itu akan menembak tepat di kepala para penghianat tersebut.
"Jika salah satu dari kalian tidak juga buka suara, aku pastikan peluru ini akan bersarang nyaman di kepala kalian," ancam Jeno membuat mereka bergidik takut.
Jeno mengkode Justin untuk melepaskan lakban di mulut mereka, tatapannya masih datar dan tajam melihat kelima para penghianat itu saling pandang memandang.
"Ka--kami tidak akan memberi tahumu Jeno keparat," Maki pria yang kakinya tertembak tadi, tapi Jeno bukannya marah malah dia kini tertawa kencang, tawa yang membuat semua orang di dalamnya bergidik takut.
Dooorrrrr
Satu peluru lagi bersarang tepat di kepala pria tersebut. Kini pandangannya beralih pada keempat orang yang tersisa.
"Itu hukuman untuk babi seperti kalian. Jadi giliran siapa lagi sekarang yang ingin aku hadiahi peluru hm?!" Jeno tersenyum manis, bukan senyum manis yang diberikannya pada Jaemin melainkan senyum iblis berkedok malaikat.
Keempat orang itu meronta-ronta seperti cacing kepanasan. Mata mereka melotot horror ketika pria itu berjalan mendekat.
"Akan aku beri tahu," ucap seorang pria yang sudah tua mungkin sepantaran dengan ayah Jeno, air mukanya begitu tegang ketika jaraknya dengan mantan boss nya itu hanya beberapa meter saja.
"Kami hanya diperintah melalui e-mail saja, mereka menjanjikan uang yang banyak kepada kami jika kami bisa menjatuhkan perusahaan. Karena tergiur dengan hal itu kamipun setuju. Mereka menyuruh kami untuk menggelapkan uang perusahaan sebanyak-banyaknya. Lalu menjatuhkan nama perusahaan agar para investor menarik saham mereka. Kami tidak tahu banyak siapa yang menyuruh kami. Hanya saja waktu itu aku yang diutus untuk menemui mereka, mereka menggunakan pakaian serba hitam dengan tudung kepala yang menutupi wajah mereka, jadi aku tidak bisa begitu jelas melihatnya. Namun saat aku hendak beranjak dari dalam ruangan itu aku tidak sengaja mengintip salah satu dari mereka yang membuka penyamaran. Aku begitu terkejut saat mengetahui dia adalah mantan pesaing perusahaan anda dulu Lee- sajangnim."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙮 𝘽𝙤𝙨𝙨 𝙄𝙨 𝙈𝙮 𝘽𝙤𝙮𝙛𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙 [𝙉𝙤𝙢𝙞𝙣]
Fanfiction📝 ₛᵤₘₘₐᵣY 📝 ______ Dᵢᵤₘᵤᵣ ⱼₐₑₘᵢₙ yₐₙg ₛᵤdₐₕ ₜₑᵣbᵢₗₐₙg ₘₐₜₐₙg ᵢₙᵢ, bₑₗᵤₘ ₐdₐ ₛₑₛₑₒᵣₐₙgₚᵤₙ ₘₑₙgᵢₛᵢ ₕₐₜᵢₙyₐ. ₙₐₘᵤₙ ᵢₜᵤ ₜᵢdₐₖ ₘₐₛₐₗₐₕ, ₖₐᵣₑₙₐ ₘₑₘₐₙg ᵢₜᵤₗₐₕ ₖₑᵢₙgᵢₙₐₙₙyₐ. ₛₐₘₚₐᵢ ₚₐdₐ ₐₖₕᵢᵣₙyₐ ⱼₐₑₘᵢₙ bₑᵣₜₑₘᵤ dₑₙgₐₙ Cₑₒ bₐᵣᵤ dᵢ ₚₑᵣᵤₛₐₕₐₐₙₙyₐ ᵢₜᵤ yₐₙg ₘₑₘ...