| My Boss Is My Boyfriend [Nomin] 👨🏻⚖️🙇🏻| 📝 Original Story From ZavionixShakdee 📝 ⌨️ Remake By JiesugiChigasaki12 ⌨️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sorry i'm so late...
• •
Flashback on
Lima tahun yang lalu.....
Hari ini adalah hari yang sangat cerah bagi seorang Yves gadis yang baru saja menginjak usia dua puluh tiga tahun itu tampak berseri-seri ketika melihat seseorang yang amat sangat spesial di hatinya tengah duduk di taman sembari menikmati hembusan angin yang menerpa wajah rupawannya.
"Jeno..." Teriak Yves sambil melambaikan tangannya ke udara. Gadis itu berlari kecil dengan senyum lebar hingga dia tepat berhenti di depan pria itu.
"Maaf aku telat, apa kau sudah menunggu lama?" Gadis itu meringis melihat tatapan datar Jeno yang terarah padanya saat ini.
"Oke, maafkan aku, tadi aku ada tugas kelompok di kampus. Jadi mau tidak mau aku harus menyelesaikannya dulu," Jelas Yves yang sudah tahu tabiat kekasihnya itu, "Hei, aku kan sudah minta maaf.. " rungut gadis itu lagi ketika mendengar dengusan kasar Jeno.
Jeno dengan santai mengambil tangan Yves, menggenggamnya erat, lalu menarik gadis itu keluar dari area taman menuju restoran perancis favorite mereka. Keduanya saling melempar senyum kecil ketika Jeno membukakan pintu untuknya.
Waktu sungguh cepat berlalu bagi keduanya, dimana saat ini mereka saling menikmati hamparan langit berbintang di teras rumah Yves yang langsung terhubung dengan taman belakang. Jari-jemari mereka saling bertaut menghantarkan perasaan hangat yang dirasakan masing-masing.
Cukup lama mereka terdiam dengan lamunan masing-masing hingga Yves berinisiatif membuka suara perihal akan apa yang tengah dipikirkannya saat ini.
"Jeno , kapan kau akan berangkat ke Amerika?" Jeno menoleh sekilas ke arah gadis itu lalu kembali memandang lurus ke depan dengan tatapan yang sulit untuk diartikan oleh Yves sendiri.
"Satu minggu dari sekarang."
"Ughh, aku pasti akan sangat merindukanmu disini," ucap Yves lirih tapi masih bisa didengar jelas oleh Jeno.
"Ikutlah denganku. Kau bisa melanjutkan kuliah disana." Terdengar ada sedikit nada permohonan disana, Jeno sungguh berharap jika gadis yang ada di sampingnya ini mau berubah pikiran dengan tawaran yang mungkin sudah ke sepuluh kalinya di ucapkan selama satu bulan ini.