[BARU SAJA DI REVISI DI JAN 2023]
flashback on
"kenapa kalian berdua bisa sampai di seoul?kalian kan tinggal di daegu, bagaimana dua gadis kecil ada disini?" tanya baekho dengan raut wajah khawatir
baekho tidak tau bagaimana kedua anak Jinwoo berada di ibu kota dengan keadaan lusuh tidak terawat sama sekali, baekho pikir bibi kedua anak itu benar-benar merawat dan menjaga kedua anak yang baekho tau masih SMP ini, tapi kembali baekho mengetahui kenyataan ini bahwa kedua anak imi hidup dengan tidak baik di kota ini.
baekho juga bingung kenapa rumah kedua orang tua jisoo dan rose yang sebenarnya diwariskan pada mereka tapi malah dijual, baekho pikir kedua anak ini yang menjualnya tapi baekho bukan pengacara bodoh tentu pasti ada kesalahan disini
"kami juga tidak tau" jawab jisoo menundukan wajahnya sambil terus menggenggam tangan mungil rose yang duduk disamping jisoo
keduanya berada di kediaman baekho, setelah tidak menemukan apa yang dia cari di daegu baekho pindah ke seoul bersama keluarganya karena memang dia memiliki pekerjaan di ibu kota dan ternyata takdir membawanya menemukan kedua anak yang dia cari selama ini, tidak membuang kesempatan baekho membawanya ke rumahnya
"begini, sebenarnya rumah kalian yang ada di daegu itu diwariskan u tuk kalian, tapi aku melihat bahwa rumah itu dijual, ada apa sebenarnya?" tanya baekho lagi menatap keduanya bergantian
"kami tidak tau menau tentang rumah itu, kami hanya mengikuti apa kata bibi kami, kami terlalu polos untuk mengetahui hal seperti itu, dan yang ping membuat kami bingung kenapa bibi membawa kami kesini" ujar jisoo melirih menatap baekho dengan matanya yang berkaca kaca menahan sesuatu dipelupuk matanya
"bibi jahat dia membuang kami" kata rose menyaut
"lupakan soal itu, aku akan mengurusnya jisoossi rosessi" ujar baekho lalu membuka map berwarna hitam yang sudah dia letakan di atas meja sedari tadi dan mengeluarkan beberapa lembar untuk diberikan pada jisoo dan rose, masing-masing memegang milik mereka
"itu adalah salinan surat wasiat dari appa kalian, tuan Kim Jinwoo tidak bisa memberi apapun pada kalian tapi dia mewariskan rumahnya yang ada di daegu dan juga satu unit apartemen yang kebetulan berada di kota seoul" lanjut baekho menjelaskan dengan seksama agar kedua putri Kim ini memahami maksudnya, setelahnya dia membuka lembar berikutnya begotupun diikuti keduanya "rumah ini diberikan ketika kalian sudah berusia 20 tahun tapi sayang rumah kalian sudah dijual tapi tidak apa aku bisa mengurusnya karena surat rumah itu berada ditanganku, dan yang kedua apartemen yang kedua orang tua kalian berikan ini untuk kalian ketika kalian mungkin akan berpikir berkuliah atau bekerja diluar kota daegu dan bisa menempati apartemen itu, itu sudah menjadi hak paten kalian, hanya itu yang bisa aku sampaikan" selesai, baekho merapikan kembali mapnya menyimpan nya dan yang jisoo dan rose pegang akan mereka bawa sebaga bukti dan pegangan
jisoo dan rose yang mendengar itu hanya menangis sesenggukan, malu jika harus menangis dengan suara kencamg, keduanya berpelukan menangis haru
keduanya pun melepas pelukan dan mematap baekho sambil menyeka air matanya kasar
"trima kasih tuan kang, kami senang bertemu tuan kang yang menolong kami dalam keadaan seperti sekarang" ujar jisoo tulus menundukan tubuhnya sedikit memberi hormat pada kang baekho
"tidak masalah ini sudah tugasku" ujar baekho mengacak kedua pucuk kepala anak itu gemas, bagi baekho kedua anak ini lucu sejali dibandingkan anaknya yang bar bar itu tapi tentu walau barbar baekho tetap menyayangi anak semata wayangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER || [chaesoo] END✔️
ChickLit[PLAGIAT JAUH²] bukan GxG jisoo ia seorang gadis yang cantik ramah dan juga baik, rela melakukan apapun untuk kebahagiaan sang adik satu satunya adik jisoo, gadis yang juga cantik sama seperti jisoo ia memilik rambut pirang yang panjang tubuhnya l...