PROLOG

992 40 1
                                    

Beberapa tahun sebelumnya....

Seorang gadis kecil tampak berlari ketakutan disepanjang lorong yang lembab dan kumuh, air matanya terus mengalir deras sebab ia ketakutan.

"Berhenti!" perintah seorang pria berpakaian serba hitam sambil berlari menyusulnya.

Tubuh gadis itu gemetar hebat, ia sangat takut dengan pria yang ada dihadapannya saat ini.

Gadis itu terus berlari menghindari pria bertubuh gagah yang sedang mengejarnya itu, sungguh ia menyesal sebab tak mendengarkan perintah orang tuanya.

Andai saja dirinya tetap berada di dalam restoran dan tidak keluar ruangan demi melihat kembang api lebih jelas, mungkin kejadian saat ini tak akan terjadi.

"Tolong!" teriak gadis itu sepanjang langkah kaki kecilnya.

"Percuma gadis kecil, tak akan ada seorang pun yang bisa mendengarmu. Lebih baik kamu ikut denganku dan aku jual juga organ tubuhmu" jawab pria itu.

Gadis berambut pirang yang dipotong sebatas leher itu menggeleng keras, "tidak! Papa akan menolongku" bantah gadis itu.

Gadis kecil itu terus melangkah mundur hingga ia tak menyadari apa yang ada dibelakangnya..

Brukk...

Gadis itu meringis ketika tubuh kecilnya menabrak kasar tembok kusam yang ada dibelakangnya. Jalan yang dipilih gadis itu buntu. Dan tak ada celah lagi bagi gadis malang itu untuk melarikan diri.

Melihat itu, pria dihadapannya tertawa kesetanan.

"Hahaha, sepertinya keberuntungan memang sedang tak berpihak kepadamu. Hmm.... sepertinya bos akan mendapat uang banyak hari ini" ucap pria itu bahagia.

Pria itu melangkah mendekati gadis kecil bergaun putih itu, gadis itu melangkah mundur hingga tubuh kecilnya benar - benar menempel tembok itu.

Pria itu menyeringai lebar, di detik kemudian tangan pria itu terulur untuk menyentuh dagu gadis itu. "Hmm, kau cantik juga ya. Aku yakin jika dewasa nanti, kau akan tumbuh menjadi gadis cantik. Apa aku menunggumu sampai kau dewasa hingga menjualmu ke orang - orang kaya saja ya?"

Perlahan pria itu mengelus pipi gadis kecil berambut pendek itu.

Diluar dugaan si pria tua, gadis kecil itu meludah tepat di wajah pria itu.

"Jangan menyentuhku!" bentak gadis itu sambil menatap marah ke arah pria itu.

Wajah pria itu mengeras, iris mata hitam pekat itu menatap gadis dihadapannya dengan kilat kemarahan. Dadanya naik turun sebab gelombang amarah yang dipancarkan olehnya, "beraninya kau!"

Di detik kemudian pria itu menjambak keras surai pirang gadis itu hingga membuat si empunya meringis kesakitan.

"Hiks, sakit paman" rintih gadis itu, bulir bening tak ada hentinya keluar dari bola matanya.

Melihat itu, si pria tua tersenyum penuh kemenangan. Ia tak akan memberikan pelajaran kepada gadis kecil itu agar tak berani macam - macam kepadanya.

"Lepaskan paman, sakit hiks" mohon gadis itu.

"Segampang itu, huh?" jawab pria itu dengan suara menusuk, matanya menatap tajam gadis kurang ajar yang dijambaknya.

Gadis itu tak henti - hentinya menangis dan merintih kesakitan, namun hal itu tak membuat si pria mengasihinya.

Justru pria itu terkekeh pelan, benar - benar pria gila!

"Ini belum cukup untuk menghukummu nak, aku masih punya satu hukuman lagi untukmu" ujar si pria disertai seringai menyeramkannya.

Pria itu menjambak rambut sang gadis lebih keras, didekatkannya kepala gadis itu ke tembok.

Mungkin membenturkan kepala gadis itu akan memberikan efek jera dan membuat anak itu tak akan melawannya lagi, begitulah isi pikiran pria tua itu.

Pria itu bersiap - siap membenturkan gadis itu, sedangkan si gadis memejamkan matanya. Ia pasrah dengan perlakuan pria itu, sepertinya ia sudah tak punya kesempatan hidup lagi.

Bruk....

Tiba - tiba saja tubuh pria itu ambruk ke tanah disertai dengan erangan kesakitan dari mulutnya, "argh!" erangnya lagi.

Bersamaan dengan itu sebilah pisau merobek dan mengoyak punggungnya. Si pelaku menggores asal pisaunya hingga korbannya beberapa kali memekik kesakitan.

Gadis itu membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah tubuh pria yang menyiksanya terkapar tak berdaya dihadapannya.

Punggung laki - laki itu penuh bercak darah dan sayatan lebar. Tubuh kekar yang tadinya memperlakukan gadis itu semena - mena kini sudah terbujur kaku tak bernyawa.

Tapi, siapa yang melakukannya? Batin gadis itu, gadis itu memandang ngeri pemandangan didepannya.

Napas gadis itu memburu sebab ketakutan, bagimana tidak? Pembunuh yang secara tidak langsung menolongnya itu menancapkan pisaunya di leher pria itu hingga membuat darah segar si pria mengalir membasahi tanah.

Gadis itu ingin berteriak minta tolong, namun tenggorokannya terasa kering hingga ia tak mampu mengucapkan kata apapun.

Ia terlalu syok dengan kejadian yang barusan dialaminya, tubuhnya benar - benar lemas. Yang bisa ia lakukan adalah keluar dari gang buntu ini dan meminta pertolongan.

Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling, tak sengaja matanya menangkap sosok gadis berpakaian lusuh yang berjalan menjauhinya.

Gadis berambut hitam pekat itu seumuran dengannya, "hei tunggu!" panggilnya kepada gadis seusianya

AKHIRNYA KEINGINAN GW BUAT NULIS SEKUELNYA YMMC TERWUJUD JUGAA

HOHOHO, WELCOME TO MY NEW STORY. HARUS BANGET YA PUBLISH NYA DEKET TENGAH MALEM GINI BIAR HOROR SEKALIAN?

ENGGA ENGGA, LAH GW NGANGGURNYA JAM SEGINI. HEHEHE...

GIMANA PROLOGNYA? MASIH TIDAK JELAS? OH MAAPKAN AKU, INI CERITA ABAL - ABAL. PUNYA NIAT NULIS GENRE GINI LAGI, MAAPIN YA KALAU AGAK GAK JELAS. GW UDH LAMA G NULIS THRILLER, JADI AGAK ANEH BAWAANNYA.

SEMOGA KALIAN SUKAA YAA, JAN LUPA TINGGALIN VOMMENT BUAT AUTHORNYAA.

DARI GAR YANG LAGI NGETIK SAMBIL NGANTUKK, SWIPE UNTUK CHAPTER SELANJUTNYAAA..

09 APRIL 2020

23:50 WIB

KALIAN BUKANYA KAPAN?

Lalalove (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang