Lalalove (HIATUS)

LALALOVE ➡ 7. A DEVIL?

LALALOVE UPDATE!

HUWEE LUPA KALAU PUNYA CERITA ON GOING 😭😭😭

HAPPY READING 😌😌

😃😃😃😃

Kini kelima cowok itu sedang melintas dikoridor yang ramai, disaat mereka melintas, beberapa siswa yang bergerombol pun menyisih untuk  memberikan jalan.

Hal itu tak perlu diherankan karena Javin dan sahabatnya merupakan golongan siswa yang disegani di sekolah. Bukan karena gelar most wanted yang membuat mereka ditakuti, Javin juga menyandang gelar berandal disekolahnya.

Suasana kantin yang padat tidak mengurangi minat mereka untuk nangkring di kantin, kini kelima cowok itu duduk dibangku kantin yang sudah mereka cap menjadi daerah kekuasaan mereka.

Jika biasanya para berandalan seperti mereka memilih duduk disudut kantin yang tidak terlalu ramai, maka selera mereka berbeda.

Bangku mereka berada di dekat pintu kantin, dan yang memilih bangku itu adalah Saga. Alasan cowok itu sederhana, "kalau ada tempat yang dekat, ngapain milih di pojokan? Lagi pula enak disini, jalannya gak kejauhan"

Javin dan lainnya menerima keinginan Saga begitu saja, alasan Saga tidak ada ruginya juga kan?

"Kalian pesan apaan? Mumpung gue masih berdiri nih?" tawar Javin sambil menyenderkan tubuhnya di meja.

"Gue seblak yang levelnya kek biasa, terus teh anget" pinta Warren.

"Mie kuah sama krupuk, minumnya es jeruk aja" pinta Saga.

"Gado - gadonya bang satu, ga pakek wortel, minumnya es teh bang" sahut Rendy dengan cengiran khasnya.

"Abang ndasmu!" balas Javin sebal, sementara itu Rendy mengerlingkan matanya khas seperti banci kaleng yang biasa melintas di ujung gang rumah Javin.

"Jijik bangsat" ujar Saga ngeri sambil mendorong tubuh Rendy dengan wajah jijiknya.

Sementara itu Javin menatap ngeri ke arah sahabatnya itu, 'memangnya uang orang tua Rendy gak cukup ya buat ngobatin anaknya?' batin cowok itu miris.

"Kalau elu Than?" tawar Javin, "samain kayak Warren aja" jawab Athan dengan nada datar khas cowok itu.

"Kok gak pilih gado - gado aja bang? Padahal gado - gadonya enak lohh.." rayu Rendy dengan gaya kemayunya.

Seseorang akan menjadi dirinya sendiri saat bersama orang yang dipercayainya, dan pepatah itu rupanya berlaku untuk Rendy.

Dihadapan orang banyak, mungkin cewek itu akan menjadi sosok yang cool dan tak ada celahnya. Namun ia akan menjadi kemayu dan receh jika berkumpul dengan keempat sahabatnya, dan itulah memang sifat Rendy yang sebenarnya.

"Tobatlah wahai anak muda, dunia ini sudah tua" ujar Warren sok bijak.

Diam - diam Javin cekikikan sambil memegang ponselnya, cowok itu tersenyum kesetanan setelah berhasil mengabadikan 'moment langka' itu.

"Harus diposting ke IG sekolah nih, biar cewek - cewek pada tahu kelakuan Rendy yang dibilang ganteng padahal masih gantengan gue" ujar Javin narsis.

Menyadari ada yang tidak beres, cowok itu menoleh ke arah Javin.

"Javin! Siniin hp lu, jangan ember lu jadi cowok" pinta Rendy dengan nada ngegasnya.

"Lah siapa yang ngember, gue gak jualan ember. Dah lah, gue laper mau pesen dulu.. Dahhh mbak Rere" jawab Javin santai sambil melambaikan tangannya pada Rendy, meninggalkan cowok itu yang mencak - mencak tidak terima ditempatnya.