LALALOVE ➡ 4. KITCHEN

225 16 1
                                    

Hai hai haii..

Ada yang kangen Alan ma Naura? Semoga part ini bisa mengobati kangen kalian..

Selamat membaca Lalalove, vommentnya wajib! Awas kalau gak!

(mode maksa on)

Sorry for typo and hope U like this part ❤❤

😃😃😃😃😃

Esoknya…

“Selamat pagi pemirsa, bersama saya Rini Amanda di acara morning news. Lagsung saja, berikut berita pertama akan saya bacakan. Ditemukan mayat seorang laki – laki yang berusia sekitar tujuh belas tahun di dekat kompleks perumahan elite, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan...”

Di sebuah dapur yang cukup luas, berdirilah seorang wanita dengan pakaian rumahan dan celemek yang menggantung di lehernya.

Ia menghentikan aktifitasnya begitu mendengar kabar buruk itu sepagi ini, bahkan ia sempat menahan napasnya ketika reporter berita itu menjelaskan detail pembunuhan menggerikan itu.

Naura menaruh pisaunya di meja dapur, ia mememjamkan matanya sejenak untuk mengusir segala pikiran negatifnya. Berita pembunuhan itu, yeah semenjak 2 bulan belakangan ini berita itu sering muncul di media masa. Baik lewat media cetak maupun media digital.

Dan disetiap ia membaca berita buruk itu, pikirannya tak pernah jauh – jauh dari Alan, suaminya sendiri. Jauh dalam lubuk hatinya mengatakan jika semua itu ulah Alan, secara tidak langsung dirinya meyakini kalau suaminya belum berubah. Alan masih sama seperti yang dulu.

Tapi ia mencoba mengusir tuduhan bodohnya, Alan sudah berubah. Dan bisa saja ulah kejam itu berasal dari tangan orang lain. Bukan ayah dari putra – putranya itu, walaupun begitu sebagian dari diri Naura takut.

Ia takut usahanya bertahun – tahun untuk membuat Alan lebih baik ternyata tak membuahkan hasil.

“Pagi” sapa seseorang yang sukses menarik Naura kembali ke alam sadarnya, ia tersenyum kecil begitu Alan mengecup keningnya lama.

“Kamu mau masak apa?” tanya Alan sambil menyisipkan rambut Naura kebelakang telinga wanita itu.

“Mungkin sayur sop kesukaannya Barvin” jawab Naura yakin.

“Aku bantu ya” ujar Alan, pria itu mengambil beberapa wortel dan bersiap memotongnya.

“Gak perlu Al, kalau kamu bantuin aku nanti kamu bau dapur. Lagi pula kamu kan udah mandi dan rapi kayak gini, masa nanti pergi ke rumah sakit bau dapur gini” cegah Naura.

Alan mengercutkan bibirnya tanda portes, namun Naura mencium pipi pria itu dan sukses membuat Alan tidak memberenggut lagi.

Kadang mereka merasa lucu, mereka sudah berumur dan memiliki empat putra yang beranjak dewasa. Namun tetap saja sifat mereka layaknya anak SMA yang sedang dilanda kasmaran.

Naura melanjutkan kembali aktifitasnya dengan sedikit melamun, entah kenapa otaknya enggan berhenti menuduh Alan.

Sedangkan Alan yang melihat istrinya tidak fokus pun menghentikan pekerjaan Naura.

“Sedang mikirin apa?” tanya Alan sambil menatap manik mata Naura.

“Itu...” jawab Naura sambil membuang mukanya.

Alan menghela napasnya, “kamu kepikiran sama berita pembunuhan yang baru aja tayang di televisi ya?” tebak Alan.

Naura langsung mengalihkan perhatiannya ke Alan begitu tebakan pria itu benar, “kok kamu bisa tahu?” tanya Naura curiga.

Lalalove (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang