Nelayan

77 8 0
                                    

Suatu kisah , hiduplah seorang nelayan dan anaknya, tiap malam nelayan itu pergi ke tengah laut untuk mencari ikan dan anaknya tinggal di rumah sendiri.

"Ayah pergi dulu ya nak," kata ayah
"Iya yah, hati-hati ya," ujar anak

Ayah dan anak ini memang sangat dekat, walau ibu dari anak tersebut sudah tiada, cerita singkatnya ibu dan ayah tersebut pergi mencari ikan di malam hari, dan siren muncul, siren adalah wujud manusia setengah ikan atau sering kita sebut putri duyung yang sangat cantik, ia menarik ibu dari perahu dan meneggelamkannya tanpa kembali ke permukaan lagi.

Aku mulai mencari tahu asal usul dari siren. Aku melihat di buku lama ayah tentang kutukan siren. Disana ada gambar orang ditarik tenggelam oleh siren, ada juga orang yang lehernya sobek.

"Diceritakan di legenda siren memancing manusia dengan nyanyian khasnya, lalu menenggelamkannya, seram juga ya!"
"Bagaimana kalo ayah juga ikut tertarik ke dalam laut, ah besok harus aku tanyakan,"

Besok paginya..

"Ayah, ayah, ayah tau tentang siren?"
"Ya, ayah tau, dia narik mama kamu ke laut..."

Kami terdiam beberapa detik.

"Besok aku ikut ayah ya melaut," ujar si anak
"Yakin kamu?" Ayah setengah terkejut
"Iya, aku tahu cara membunuh siren.."

Malam harinya mereka pergi ke tengah laut, anak itu hanya diam sambil memegang bunga kamboja dan sebilah pisau.

"Siren sangat peka terhadap bau, dan itu juga kelemahannya," ujar anak kepada ayahnya, ayah hanya tersenyum tipis.

Dalam beberapa menit.

Nyanyian siren muncul.

Suaranya mulai mendekat.

Tiba-tiba siren muncul ke permukaan, parasnya sangat cantik dengan ekor hijau zamrud, dia menghampiriku dengan cepat dan ia menatap mataku, ia mencoba mengatakan sesuatu, aku tak tahu apa arti tatapan itu.

Ia mencengkram tanganku, aku langsung menempelkan bunga kamboja ke hidungnya, dia lengah, aku menusuk lehernya dengan pisau, ia meronta dan lalu tenggelam ke dasar.

Aku senang dan langsung berbalik ke ayahku

" Ayah , ayah, lihat aku berhasil mengalahkan siren!" ucapnya senang
"Bagus, bagus,kamu anak yang sangat pemberani,"

Ayah menghampiri ku dan menggengam lenganku.

"Terimakasih telah membunuh penghalangku" ucap ayah, dengan nada tenang, dingin, dan menakutkan
"Hah?" anak itu terlihat kebingungan

Ayahnya lalu mengeluarkan pisau, mengangkatnya, lalu menancapkannya ke dahiku.

Tetapi, sepersekian detik sebelum pisau itu menancap di dahiku, nyanyian siren muncul

Mata ayahku berubah menjadi hitam dan ia tiba tiba menusuk lehernya sendiri dan merobeknya, persis seperti yang kulihat dibuku, kutukan siren...Aku kaget dan berteriak keras.

"AYAH, AYAAH!"

Ayah si anak mati. Mayatnya melihat keatas dan darah keluar dari matanya. Sebuah suara datang dari dasar laut,
"Aku mencoba menyelamatkan mu tadi,  Dulu aku juga mencoba menyelamtkan ibumu, tapi aku gagal, Aku tidak pernah membunuh siapa-siapa, ayahmu lah yang membunuh ibumu, sekarang kamu pulang, dan ceritakan ke semua orang kalau aku tidak jahat."

Aku menangis di tengah laut, tidak ada yang memelukku, hanya ada aku, laut, dan siren...

Malam Jumat HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang