Chapter 5

20 1 0
                                    

Pria gendut berseragam biru langit menelusuri koridor-koridor yang terdapat di Lapas Bastoys sebelum menuju ke suatu ruangan, tempat dimana Rama Faisal mendekam akibat skandal perdagangan para gadis yang dijadikan pekerja seks komersial.

Diiringi dua pengawalnya, ia memerintahkan salah satu diantara mereka untuk membuka sel tersebut. Nampak Rama dengan potongan rambut keriting tak beraturan sedang duduk di tepi dipan besi sambil membaca buku.

"Ayo bergegas, malam ini kau akan pindah sel" tegas sang Kepala Lapas.

Rama hanya tersenyum simpul, dia sudah mengetahui kabar ini dari pengacaranya beberapa waktu lalu. Ia lalu beranjak dan membereskan beberapa peralatan miliknya seperti buku dan satu set pembersih gigi.

Pemindahan Rama sengaja dilakukan menjelang dini hari agar tidak ada satupun para tahanan yang melihatnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 02.20 dini hari, dimana hampir seluruh tahanan sudah terlelap. Walaupun ada satu-dua diantara mereka masih terjaga, namun jalur yang dilalui oleh petugas tidak akan terlihat oleh para narapidana disana.

Seorang penjaga membuka sebuah pintu sel besi, dari luar memang nampak seperti sel penjara biasa pada umumnya, terdapat jendela kecil yang bisa dibuka untuk menempatkan makanan. Namun ketika dibuka, maka yang nampak di dalamnya bukanlah sebuah ruang tahanan, lebih tepatnya mirip flat apartemen tipe studio.

Di ruang itu, terdapat satu buah tempat tidur spring bed, sebuah meja kerja dengan sebuah laptop di atasnya, dan perangkat jaringan internet. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh Rama untuk tetap menjalankan bisnis kotornya dari dalam jeruji besi, seperti yang telah dijanjikan oleh pengacaranya.

"Jika ada informasi sidak dari pusat, anda akan kami kembalikan ke sel semula. So, enjoy this"

*****

Andre duduk bertopang dagu di depan televisinya yang sedang menayangkan sebuah berita investigasi terkait dengan pulau reklamasi di distrik Utara Batavia. Jika dahulu ia sempat bergelut dengan mafia dunia malam yang melibatkan kawannya sendiri, kali ini nampaknya ada mafia lainnya yang melindungi pulau-pulau buatan tersebut.

Dalam tayangan itu, nampak adanya intimidasi yang dilakukan oleh beberapa oknum petugas keamanan, bahkan reporter yang sedang melakukan peliputan mendapatkan pengusiran dari kapal penjaga dermaga di laut utara Batavia ini.

Gubernur Batavia, Cahya Purnama sedang mendapatkan sorotan tajam perihal pulau reklamasi ini. Meskipun banyak tekanan dari pihak nelayan di distrik utara Batavia, namun ia tetap bersikeras bahwa semua perizinan yang dilakukan pihak pengembang tidak bermasalah. Bahkan secara terang-terangan ia menantang siapapun untuk menunjukkan dimana letak pelanggaran dari proyek reklamasi tersebut.

Dalam beberapa bulan ke depan, Batavia memang akan menggelar pemilihan kepala daerah. Namun hingga saat ini, belum nampak adanya calon kuat untuk menantang petahana yang memang mempunyai reputasi cukup baik, meskipun tetap ada kebijakan yang kontroversial seperti proyek reklamasi ini.

Dini baru saja selesai berpakaian, kali ini ia memakai baju polo berwarna biru donker dan celana jeans tiga perempat berwarna hitam. Di kepalanya dihiasi sebuah bandana berwarna biru tua.

"Yuk berangkat," ujarnya sambil menarik tangan Andre. Lalu mereka berdua menuju parkiran.

Sepanjang perjalanan, Andre mencoba menganalisis ucapan dari kakanda Nizar kemarin terkait adanya hubungan antara proyek pulau reklamasi dengan pagelaran pemilihan kepala daerah. Apakah Rama juga turut menjadi sponsor untuk mendanai kampanye dari petahana? Bagaimana caranya dia tetap bisa melakukan kontak dari balik jeruji besi? Nampaknya ia memang harus mencari informasi lebih lengkap terkait hal ini.

City Of The Damned (Nightlife Part II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang