jhs, kamu tidak tahan

131 28 17
                                    

"Amara!"

Kamu tidak tahan untuk tidak tersenyum kala netramu sapu eksistensinya.

"Aku cari kamu kemana-mana. Katanya tunggu aku di kios buah, tapi kenapa kamu di sini?"

Kamu tidak tahan untuk tidak tertawa kala manikmu dihadapkan dengan rengutannya.

"Awalnya aku kira kamu diculik, loh. Padahal sudah aku bilang untuk tunggu sebentar. Kenapa jalan-jalan? Kenapa enggak duduk dan bersabar?"

Kamu tidak tahan untuk tidak merasa bahagia kala dengar semua kekhawatirannya.

"Kalau kamu hilang, aku harus cari ke mana? Harus bagaimana? Harus makan sama siapa? Harus jalan-jalan pagi sama siapa? Harus cerita ke siapa?"

Kamu tidak tahan untuk tidak memeluknya kala dengar rasa takutnya.

"Besok-besok," ia menjeda kalimatnya, "Jangan pergi enggak bilang begitu. Jangan buat aku khawatir. Jangan buat aku takut."

Hatimu tidak tahan untuk tidak berantakan kala tangannya mengacaukan rambutmu.

"Ayo, pergi."

Hatimu tidak tahan untuk tidak berdebar kala ia ulurkan tangannya untuk digenggammu.

"Omong-omong, hari ini kamu cantik. Pakai riasan, ya?"

Kamu tidak tahan untuk tidak jatuh hati kala saksikan tanganmu dalam genggamannya. Kamu tidak tahan untuk tidak jatuh cinta kala sadari waktu berlalu dan ia tak juga melonggarkan tautannya.

Ah, kamu memang tidak pernah tahan untuk tidak jatuh cinta sama Kak Hoseok.

"Aku mau beli hadiah buat Sia. Menurutmu, buat kado hari jadi ke dua, kasih cokelat atau bunga? Sia, sih, nggak terlalu suka cokelat, tapi dia pernah bilang nggak mau dikasih bunga. Amara, kamu 'kan sahabatku dari kecil, kamu juga kenal baik sama Sia. Bantu aku, ya?"

Ah, tapi kamu juga tidak pernah tahan untuk tidak menangis kala ingat bukan padamu Kak Hoseok jatuh cinta.

[ ]

Ngetik ap y ini sori

cerita-cerita yang tak punya tujuan pulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang