bts, kamu dan tujuh

184 26 25
                                    

WARNING: 800 words full of cringe.

Langit malam dihiasi ketiadaan.

Kamu sendiri. Bersama kakimu jelajahi Seoul yang sepi. Niat awalmu buat jajan odeng kesukaanmu, tapi gerainya tutup dan kamu tidak mau kembali ke kamarmu. Jadi, tinggal kamu dan tungkaimu yang lebih pilih jalan-jalan membelah malam, beriringan bersama dingin menuju tempat yang tak tahu kenapa kamu tuju.

 Jadi, tinggal kamu dan tungkaimu yang lebih pilih jalan-jalan membelah malam, beriringan bersama dingin menuju tempat yang tak tahu kenapa kamu tuju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sini, kelap-kelip pencakar langit membutakan matamu. Mungkin karena itu bintang jadi malu, padahal bagimu relap binar itu cuma kelabu.

Ah, kamu jadi ingat sesuatu. Kenangan lama yang membeku dan seulas senyum terukir di parasmu.

Dahulu, kamu jadikan ini tempat habiskan waktu. Tujuh tahun lalu, kamu gadis lugu yang berangkat ke Seoul berbekal satu gelar, sejumput ilmu, dan sebelantara keyakinan untuk memulai hidup baru. Kamu jadi gelandangan untuk satu hari yang panjang, lantas berhenti meluruskan kaki di sini dan dihampiri ahjumma baik hati yang tawari sepetak ruangan kecil untuk ditinggali. Tiap matahari telah kembali lelap di peraduan, dengan satu kaleng soda kamu keluar dan duduk di pinggiran. Sekadar menatap Seoul yang berbintang, kereta-kereta yang pingin pulang, atau jalani malam dengan tebak dimana anggota BTS tengah habiskan waktu sekarang.

Ah, kamu jadi ingat sesuatu. Kenangan lama yang membeku dan bulir air mata jatuh dari pelupukmu.

Apa kabar, ya, mereka sekarang? Sudah lima tahun berlalu dari hari mereka gelar konser terakhir itu. Sudah enam puluh bulan berlalu dari hari kamu menangis sampai tidak lagi ada air mata dalam dirimu. Sudah dua ratus enam puluh minggu berlalu dari hari mereka sama-sama beri hormat dan katakan we-purple-you dengan sisa-sisa kekuatan yang tertinggal dari mereka bertujuh. Sudah seribu delapan ratus hari berlalu dari hari kalian, dengan sesak di dada, sama-sama berjanji untuk bahagia dan buka lembaran baru.

Sudah banyak waktu berlalu dari bertahun-tahun lalu dan kamu rindu.

Kamu rindu kamu. Yang sayang sama BTS. Yang adalah salah satu dari lautan ungu itu. Yang jatuh sejatuh-jatuhnya sama mereka bertujuh. Yang habiskan masa remaja dengan semua tentang mereka. Yang jadi kacau kapanpun dengar lagu mereka, yang jadi gila kapanpun lihat eksistensi mereka, yang jadi bising kapanpun ditanya tentang mereka. Yang bersama kawan-kawanmu buat gaduh kelas karena video musik mereka. Yang kumpulkan semua tentang mereka, yang buat macam-macam cerita tentang mereka, yang sampai tidak tidur sekadar untuk dukung mereka. Yang selalu berharap mereka tahu kamu cinta, yang selalu berharap kamu bisa jadi teman hidup mereka. Kamu rindu kamu. Yang sayang sama BTS.

Kamu juga rindu BTS. Yang sayang sama kamu. Yang adalah salah satu dari memori indah hidupmu. Yang jatuh sejatuh-jatuhnya sama kamu. Yang habiskan masa muda mereka dengan buat lagu untuk kamu. Yang buat kamu jadi kacau, yang buat kamu jadi gila, yang buat kamu jadi bising. Yang jadi alasan hidupmu. Yang alihkan atensimu dari jeritan dan bantingan pintu, yang gantikan candumu dari serpihan tajam yang lukai kulitmu, yang buat kamu mengerti untuk tak habiskan hidup dalam kubangan pilu dan sendu. Yang selamatkan nyawamu. Yang seka air mata dari pelupukmu, yang hapuskan luka-luka di tanganmu, yang bawakan bahagia untukmu, yang ukir kembali senyum di parasmu. Yang selalu berharap kamu tahu mereka cinta, yang selalu berharap kamu bahagia. Kamu rindu BTS. Yang sayang sama kamu.

You were nobody. They were nobody. Your world was falling apart, so were their worlds. Your heart was broken and hurt, so were their hearts. Your hand was full of scars, so were their hands. But you found them and they found you. Together, you and them, held each other hand, walked through a dark road that you all think wouldn't be over. Together, you and them, fell down, hurt, cried, and limped. But together, you and them, get up, keep walking, and finally, saw the light. You and them were healing. You saved their lifes and they saved your life. From nobody, you became yourself and they became legend. You are yourself, they are legend, and it's a funny thing to think about.

Sudah berlalu lima tahun, jadi mereka pasti sudah lama berjalan tinggalkan yang lalu dan hidup dalam buku kehidupan yang baru. Mereka pasti sudah jatuh cinta, menikah, dikaruniai anak dan dapatkan bahagia. Seperti dirimu yang baru-meski habiskan satu bulan penuh tidak mau melakukan apa-apa setelah konser itu. Seperti pekerjaan, apartemen, dan kesukaan barumu. Awalnya kalian sama-sama pikir bakal jadi sakit yang menyiksa, tapi setelah akhirnya berpisah jalan, kalian paham bahwa hidup harus dilanjutkan. Kendati sekarang berbeda tujuan, kalian tetap melanglang, terikat dengan satu janji untuk tidak saling melupakan.

Ah, kan, malam semakin dingin dan tubuhmu semakin tidak bisa menoleransi hembusan angin. Ada setumpuk pekerjaan dan pesan yang belum diselesaikan. Ada hidup yang harus dilanjutkan. Maka dengan matamu yang basah dan kali ini beriringan dengan rindu, kamu langkahkan tungkai kembali ke apartemenmu.

Tidak ada kavaleri yang bawa cemerlang di awang-awang. Tetapi kamu tidak sedih, soalnya Kim Namjoon pernah bilang kamu itu selamanya adalah bintang paling terang dalam konstelasi mereka yang benderang. Dan dengan mengetahui itu, kamu sudah cukup senang.

[ ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ ]

If it makes you happy, then it's somehow important

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

If it makes you happy, then it's somehow important. Don't be bothered by it and live happily. -Min Yoongi

💜

7+1, completed.

cerita-cerita yang tak punya tujuan pulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang