chapter 01||Hari sial

115 20 9
                                    


"Ahhkkk lutut guee!!" jerit Alea ketika merasa lututnya mengeluarkan darah,dan itu di karenakan mobil sialan di depannya ini.

"Aduh mobil gue!" alih alih membantu Alea,pengemudi itu turun dan langsung melihat bagian depan mobilnya setelah menabrak Alea.

"Sial! bisa kena marah bokap ini, aduhh." Gerutu si pengemudi sambil melihat bagian depan mobilnya yang sama sekali tidak lecet maupun rusak.

"WOY KUDANIL! Aduhh sialan lo!" teriak Alea karena,si pengemudi bukannya membantu Alea berdiri,malah memerhatikan mobil nya yang sama sekali tidak rusak itu.

Catat baik baik, tidak rusak maupun lecet!

"Aduh gimana nih," pria yang di panggil Alea dengan sebutan 'kudanil' itu masih tidak memperdulikan teriakan Alea,karena masih memperhatikan mobilnya.

"DASAR KUDANIL GILAAAAAA!" jerit Alea karena merasa dua kali tidak di pedulikan sama sekali.

"Eh?! Sapi Lo ngapain di situ?" akhirnya si pengemudi tersebut menoleh ke Alea yang sedang mamasang muka kesalnya.

"Ngapain ngapain,lo nabrak gue bego!"

"Oh...jadi lo yang buat mobil gue lecet kayak gini,ahk Lo gimana sih,ini mobil mahal tau bokap gue biasa marah kalo rusak ini mobil!" omel Nathaniel kepada Alea yang memandangnya dengan tatapan tak di percaya.

Nathaniel Samudra Mahendra cowok sombong,suka semena mena terhadap semua orang terutama terhadap Alea,sekaligus cowok ternyebelin kedua setelah kakaknya menurut Alea, makanya Alea memanggilnya dengan sebutan'kudanil'.

"Eh? Lo yang nabrak gue kenapa gue yang disalahin?udah jelas ada orang disini lo maen tabrak aja!" elak Alea karena tidak terima jika ia di salahkan.

"Lah udah jelas jelas lo yang ngadang jalan gue sapiiii."

"Berapa kali sih peringatin ke elo? nama gue Alea bukan sapi!" geram Alea.

"Lah lo juga maggil gue kudanil jadi terserah dong gue manggil lo sapi,"

"Kan nama Lo Alea Safina, nama tengah Lo kan ada Safi Kebagusan kalo di panggil Safi jadi gue panggil sapi biar baguss." Lanjut Nathaniel dengan nada sealay mungkin pada kata 'bagus'.

"Lo juga, nama Lo Kebagusan, Nathaniel Samudra,kalo di panggil Nathaniel itu menurut gue terlalu bagus jadi gue panggil kudanil." Sarkas Alea tak mau kalah dari Nathaniel.

"Alah ga usah banyak bacot deh,cepet minggir mobil gue mau lewat!" usir Nathaniel kepada Alea.

"Lo ngak liat lutut gue luka dan ini gara gara mobil sialan lo ini!"

"Lah salah situ sendiri udah tau jalan malah masih berdiri di sini." Sinis Nathaniel sambil menunjuk Alea.

"Kok gara gara gue? Mata Lo rabun? Udah jelas jelas situ yang nabrak gue sampe lutut gue lecet gini!" balas Alea tak kalah sinis sambil menunjuk Nathaniel sang penyebab lututnya luka.

"Udah deh Lo ga usah banyak bacot mending lo minggir atau gue penyetin sekalian lo!" gemas Nathaniel,karena menurutnya sangat bacot sekali!

"Sumpah demi apa pun mata lo buta! gue ga bisa jalan bego!" ucap Alea dengan sedikit menaikan suaranya.

"Alah ngeles aja lo,bilang aja lo mau gue gendong, biar bisa modus." balas Nathaniel dengan percaya dirinya.

"Yaudah gue bantuin biar lo bisa modus sama gue,gue itu tau isi otak lo, kalo lo itu pengen banget gue gendong." lanjutnya dengan percaya diri

Sudah di bilangkan Nathaniel itu orang nya percaya dirinya banget!

"Lo itu ya..!!ahkk!! PD banget sih lo kalo ngak mau bantuin yaudah!" ucap Alea seraya berusaha berdiri,namun lututnya sangat nyeri jadi agak susah jika harus berdiri,tapi ia masih berusaha untuk berdiri sendiri agar dirinya tidak dikira modus bersama si manusia terkutuk di depannya ini.

First And Last [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang