chapter 06||Pulang bareng?

54 7 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah terdengar Alea membereskan peralatan menulis dan buku bukunya dengan segera kedalam tas.

"Le lo yakin?" tanya Sefana kepada Alea.

"Iyalah siapa juga yang mau pulang bareng dia." Balas Alea agak jutek karena mood nya saat ini seng tidak baik.

Sefana dan Mita hanya menghela nafas sambil geleng gelang.

"Eh gue duluan ya bye!" ucap Alea sambil melambaikan tangannya dan berjalan tergesa gesa keluar kelas.

Saat hendak melewati parkiran, Alea berhenti sejenak dan melihat apakah Nathaniel ada disana atau tidak.

Terlihat disana Nathaniel sedang berbicara dengan temannya sambil bercanda gurau, dan sepertinya ia tak menyadari jika Alea sedang melihat Nathaniel dibalik tembok.

Alea menarik nafas lalu mengeluarkan dengan sigap ia menarik tudung hoodie putihnya untuk menutupi kepalanya. Hoodie ini adalah milik Sefana dan Alea meminjamnya untuk menjalankan rencananya.

Setelah memakai tudung hoodienya ia menunduk dalam dalam sambil memasukan kedua tanahnya kedalam saku hoodie. Alea melewati area parkiran dengan berjalan tergesa-gesa sambil menunduk. Saat ia berhasil melewati area parkiran ia langsung membuka tudung hoodienya.

Sejenak Alea membuang nafasnya karena sedari tadi ia menahan nafas, lalu ia menoleh kearah belakang untuk memastikan bahwa Nathaniel masih berada di tempatnya atau tidak. Namun, yang dilihatnya disana tidak ada Nathaniel yang berdiri di sana, bahkan tidak ada siapa siapa disana.

Alea masih mengawasi dan mencari cari keberadaan Nathaniel. Hingga...

"Cari apaan lo?" ucap seseorang yang berdiri di samping Lea, sedangkan Alea tak mengubrisnya.

"Cari apaan sih?" tanyanya lagi. Namun yang di dapat hanya decakan singkat dari Alea.

"Ck! Nggak liat apa? Gue lagi cari si kudanil! Tadi gue sempet liat dia masih disana, tapi kok sekarang nggak ada?" Alea masih celingak celinguk mencari Nathaniel.

"Ngapain lo cari? lo lagi kabur dari dia kan? yauda pulang aja, repot banget." Sempet dipikir pikir perkataan orang itu ada benarnya juga sih...

Saat Alea menoleh kearah sang lawan bicara...

"Etdah buset! Lo? kok? gimana? bisa?" Alangkah terkejutnya Alea ketika mendapati Nathaniel sedang berdiri tepat di sampingnya.

Mampus lo le! Batin Alea.

"Nggak penting, buru balik!" Nathaniel mengapai pergelangan tangan Alea untuk menuntunya menuju motornya. Mendapat perlakuan tersebut cepat cepat Alea menepis kasar tangan cowok tersebut.

"GUE.NGGAK.MAU.PULANG.SAMA.ELO!" Sambil menunjuk wajah Nathaniel, Alea berujar demikan sambil berucap menekan setiap katanya.

"Gue nggak peduli. " Tegas Nathaniel sambil menggandeng tangan Alea secara paksa.

Saat sudah sampai di depan motor Nathaniel, ia mereka berhenti sejenak dan Nathaniel berbalik menatap ale yang kini juga menatapnya dengan jengkel.

Nathaniel melepas jaketnya dan melingkarkannya di pinggang gadis tersebut. Alea yang mendapatkan perlakuan tersebut menahan nafas ketika Nathaniel sendang mengikat jaketnya.

Nathaniel menjentikan jarinya dan berujar. "Napas woy, mati ntar gue nggak tanggung jawab ye." Menyebabkan. Satu kata untuk Nathaniel.

Setelahnya Alea dan Nathaniel menaiki motornya dan pergi meninggalkan kawasan sekolah.

Saat di perjalanan hanya keheningan yang terjadi antar mereka, hingga Alea merasa aneh dengan suasananya.

"Loh, ini bukan jalan kerumah gue!o mau culik gue ya?"

"Gak guna banget nyulik lo." Balas Nathaniel.

"Elah suka sama gue tau rasa lo!" Ancam Alea

"Gak bakal. "

"Gue sumpahin lo suka sama gue," ujar Alea.

"Terserah." Balas Nathaniel seadanya.

***

Motor yang mereka tumpangi kini menuju resto mewah yang padat pengunjung.

"Temenin gue makan, " ujar Nathaniel sambil membuka helmnya.

"Gue nggak mau, emang gue-"

"Lo asisten gue, dan gue majikan lo, jadi nurut kata majikan." Belum sempat Alea meneruskan kata katanya Nathaniel sudah menyela

"Ck. Terserah lo bangke!" kalau sudah membawa bawa masalah itu Alea tah bisa apa apa.

Keduanya memasuki resto tersebut yang sedang ramai, banyak pasang mata yang sedang memperhatikan meraka berdua ketika masuk ke resto tersebut. Di pikiran mereka pasti Nathaniel dan Alea adalah sepasang kekasih, namun nyatanya bukan. Bahkan sekedar asisten dan majikan.

Nathaniel memilih tempat di pojok, dan dekat jendela.

"Buru pesenin gue!" Perintah Nathaniel dan Alea hanya mendengus kasar dan menuju meja pemesanan untuk memesan makanan apa saja untuk Nathaniel. Salah sendiri Nathaniel tidak memberi tahu Alea untuk memesan apa, jadilah Alea memesan makanan secara random.

TBC

Pliss ini part tergaje,

Oh iya temen temen kunjungi juga akun kak hnxbee_ ya ceritanya bagus bagus banget, awas jangan baper. Pokoknya kalian wajib baca cerita kak hnxbee_ deh;)

See you💙💙

Sabtu 11/04/20

First And Last [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang