chapter 03||Kudanil sialan

59 12 7
                                    

Kini Alea, mengikuti pelajaran bahasa Inggris dengan tidak semangat, pikirannya terus menerus menuju kejadian tadi pagi, ingin rasanya Alea mengulang lagi waktu untuk tidak bertemu dengan si manusia kudanil itu, ah rasanya Alea muak mendengar apapun yang berkaitan dengan dia.

"Alea lo kenapa dah tumben dari tadi keliatan ngak semangat banget. " tanya Mita sambil mengguncang bahu Alea pelan namun nihil yang di jawab Alea dengan gelengan kepala

Bel istirahat telah berbunyi,Alea Mita dan sefana kini sudah berada di kantin tentunya dengan Alea yang hanya memakan roti bekalnya dari rumah dan air putih yang baru di beli di kantin. Alea memakan tanpa nikmat sama sekali, sedangkan teman temanya, mereka memakan soto dengan nikmat dari warung pak Somat yang kata mereka itu enak sekali.

"Sumpah lo nyeremin kalo diem le!" sambil sedikit menggebrak meja Mita berujar sedemikian.

"Emang dari tadi dia ngak ngomong? " tanya sefana dengan raut terheran heran.

"Lo kenapa sih?lagi ngerjain kita ya? April mop?sumpah ngak lucu masa sekali le!"

Alea menghembuskan nafasnya secara perlahan mungkin Alea harus memberi tahu temannya agar mereka dapat memberi sedikit pengertian kepadanya

"Sebenernya itu gue-" ucapan Alea terpotong karena suara khas menggelegar yang mengisi seluruh penjuru ruangan dan itu suara Nathaniel.

"Woi!" teriak Nathaniel sambil berjalan menuju meja Alea dan teman temannya

Mita menyenggol lengan kanan Alea dengan sikutnya sambil berucap "Rival lo tuh. "

"Bukan rival lagi." ujarnya pelan namun masih bisa di dengar oleh mereka berdua, sebelum menanyakan apapun ke Alea, Nathaniel dengan kedua sahabat nya sudah sampai di meja mereka dan langsung duduk di bangku yang kosong.

Nathaniel yang sudah duduk di bangku depan Alea,dia menatap Alea yang sedang menunduk.

"Pesenin gue sama temen temen gue soto dong.. " dengan nada yang di buat buat membuat kedua teman Nathaniel dan kedua teman Alea menatap Nathaniel dengan raut yang tak biasa, berbeda dengan Alea yang kini sudah menatap Nathaniel seakan ingin mengulitinya sekarang juga, Alea tahu bahwa perintah itu di tujukan untuk dia.

Alea bangkit dan langsung menuju kedai pak Somat untuk membeli soto si kudanil dan antek antek nya. "Huh dasar gila." ucapnya pelan

Melihat hal itu Nathaniel malah menyunggingkan senyumnya hal itu mengundang tatapan dari teman Alea dan Nathaniel.

Tak lama Alea kembali dengan nampan yang berisi tiga soto dan tiga minuman dingin. "Nih." ucapnya sambil menaruh kasar nampan tersebut ke atas meja, yang menyebabkan sedikit kuah tumpah ke meja.

Alea langsung mengambil kotak bekalnya dan mengambil sisa air putih yang masih setengah, ia pergi dari kantin tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Teman teman Alea masih melongo dengan sikap Alea, dan mereka langsung tersadar bahwa Alea sudah berada di pintu keluar kantin,sontak mereka langsung mengejar Alea yang sepertinya pergi ke taman belakang sekolah.

🐄🐄🐄

Taman belakang sekolah, itu yang Alea pilih untuk melanjutkan memakan makanannya yang tinggal separuh. Ia duduk di bangku panjang yang terbuat dari kayu kokoh dan masih bisa di tempati untuk tiga orang.

Tiba tiba Mita dan Sefana duduk di sisi kanan dan kiri Alea sambil menatap Alea dengan raut uang bertanya tanya.

"Gue jadi asisten dia." ucapnya pelan namun masih bisa di dengar oleh kedua temannya.

First And Last [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang