prolog||

198 29 12
                                    

Kringggg......kringggg... Kringg....

Tok.. tok...tok....

Dua suara kini saling bersaut sautan di kamar seorang gadis yang umurnya belum genap 17 tahun, kini masih bergelut dengan selimutnya,dan mengabaikan alarm dan ketukan pintu yang sejak tadi bersaut sautan.

Brakkk.

"Astaga Lea, Lo itu anak gadis jam segini masih molor!" Teriak murka sesorang yang berhasil membuat pintu kamar gadis dengan sebutan 'Lea' itu terbuka meski sudah di kunci dari dalam.

Ia sudah geram dengan gadis yang berada di kamar tersebut,karena sudh dari tadi ia membangunkannya tapi masih tidak ada sahutan satupun dari dalam kamar tersebut selain alarm yang terus berbunyi.

Seseorang tersebut mendekati ranjang tidur gadis itu dengan perasaan murka,karena adiknya kini masih belum bangun juga meski sudah di teriaki. "Lea! Woy bangun adek laknat!" Teriak sang kakak tepat di telinga Lea.

Hoaaamm...

"Kak Rendi apaan sih nganggu orang tidur aja." Ucap gadis bernama Alea Safina Mahatama,merasa terganggu dengan suara kakaknya.

"Apaan apaan liat noh,udah jam setengah tujuh Lea..." Geram sang kakak yang bernama Rendi Mahendra Mahatama itu melihat adiknya yang baru saja bangun dengan santainya sambil mengucek ngucek matanya,khas orang bangun tidur.

"Oh...." Jawabnya cuek secuek bebek.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Empat detik...

"WHAT!!??? KOK KAK RENDI BARU BANGGUNIN GUE SIH!???" Semprot Lea dengan suara cempreng nya mengenai di seluruh kamar,dengan sekali lompatan Alea langsung turun daei ranjang dan bergegas menuju makar mandi.

"TERSERAH!" Jawab Rendi sambil berjalan keluar kamar tersebut dengan meredam perasaan dingkolnya karena adiknya mah menyalahkan dirinya karena tidak membangunkannya,padahal sudah jelas dari tadi ia menggedor pintu terus agar adik terlambatnya cepat bangun.

Alea Safina Mahatama,gadis cantik,pintar,taat aturan,hobinya nonton drakor,sekolah di SMA NUSA HARAPAN,dan ngak suka banget yang namanya 'cari masalah' kecuali sama satu orang ternyebelin kedua setelah kakaknya

Kini Alea sudah siap dengan seragam SMA kebanggaaannya,ia berjalan menuruni tangga dan menuju meja makan,dan langsung meminum susu dan juga menggambil asal roti yang baru saja di olesi selai cokelat oleh kakaknya dan dengan cepat memasukan roti tersebut ke dalam kotak makannya.

"Lo ngak sarapan?" Tanya rendi yang melihat adiknya terlihat sedang terburu buru.

"Ngak,nanti makan di sekolah aja udah telat nih, buruan kak." Ucap Alea dengan tergesa gesa karena kakaknya terlihat santai santai sambil memakan rotinya

"Lah baru aja gue makan," balasnya santai sambil memakan rotinya dengan hikmat
"Ah... Udah telat nih kak,aduhhh gue berangkat dulu kao gitu kelamaan kalo nunggu lo kelar makan." Ucap Alea setelah melihat jam tangan yang sudah melingkar di tangan kirinya,i a mengambil tasnya dan langsung menyampirkan di bahu.

"Ya udah.." Balas Rendi dengan cuek
Alea tidak menghiraukan ucapan kakkanya yang paling menyebalkan menurut nya,ya memang kalo biasanya sesama saudara itu aku,tapi ngak dengan Alea dan Rendi,yang ada mereka itu seperti kucing dan tikus.
Kalo biasanya dia selalu berangkat bersama kakaknya Rendi,karena kampus kakanya itu satu jalur dengan sekolah adiknya,tapi tidak untuk kali ini ia terlanjur kesal dengan kakaknya yang menyebalkan itu.

☘☘☘

Setelah sampai di gerbang sekolah yang bertuliskan 'SMA NUSA HARAPAN' ia menatap gerbang sekolahnya yang tinggi itu dengan tatapan kecewa karena gerbang sudah di tutup dengan rapat,sudah jelas karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 07.15, dan ini untuk pertama kalinya Alea terlambat masuk sekolah,dan ini karena kakaknya yang menyebalkan itu.
Baru saja ia hendak memanggil satpam yang sedang berjaga untuk membukakan pintu nya, tiba tiba.

Bruukk...

"Ahhkkk...."

TBC
Hai.. ini cerita pertama aku jadi maaf jika ada banyak typo,kalo kalian suka sama ceritanya silahkan vote,dan jangan lupa follow akun aku ya... Thx 💙💙💙

Minggu,22 Maret 2020

First And Last [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang