❝ 나재민 •❦• 황런쥔 ❞
ㅡdrabble and short series collections of our el dorado jaemren coulple. renmination with fluffy mochi tastes❦
❝Story 10❞
a fanboy, renjun vs. a clumsy roadie, jaemin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••••••••••••♥(´ ▽`).。o♡♥••••••••••••••••
Na Jaemin? Kenal?
Tidak. Oke.
Dengan nama Jaemin, bermarga Na, ia adalah anak dari pasangan keluarga yang sebenarnya baik-baik saja. Ayahnya seorang arsitek dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang harus mengurusi kedua adik kembarnya, Jisoo dan Jisung, yang masih berumur sepuluh.
Dia bukan bad boy, apalagi fuck boy.
Dia hanya suka bergonta-ganti warna rambut; yang kini stuck dengan warna merah jambu.
Bukan juga seseorang yang sangat sangaaaaaat famous di kampusnya. Ya, paling di kelasnya dia termasuk siswa yang lumayan. Lumayan bisa dibawa kemana-mana untuk dikenalkan sebagai calon menantu.
Mantan pacar? Kalau tidak salah, terakhir kali dia berkencan adalah dengan... umm.. Lee Jeno? Iya, pemuda yang tampannya membuat merinding itu. Yang kini sudah menjadi kekasih salah satu teman kelasnya, Yeeun.
Untuk prestasi? Jangankan jadi paling topㅡ untuk lulus mata kuliah bahasa inggris saja dia harus mencontek sana-sini. Yeah, intinya dia itu biasa-biasa saja sebenarnya, tak ada yang istimewa.
Tapi senyumnya itu... siapa sih yang tidak jatuh cinta?
Mau dia botak juga, yang lebih silau itu senyumnya, bukan kepalanya. Ya jangan botak juga sih. He.
Itulah yang membuat Huang Renjun, mahasiswa dengan segudang prestasi itu jatuh cinta. Hanya dengan senyumannya saja dia bisa tidak tidur semalaman dan masih terbayang-bayang disaat pagi.
Sialnya Jaemin itu seperti sudah gudangnya gigi; tidak bisa berhenti menebar senyum.
Ada yang disuka, pasti juga ada yang tak disuka.
Dia itu flirty akut dan Renjun itu flirtphobia. Dia benci sekali pada seorang perayu dan sialnya Jaemin itu penggoda yang parahnya melebihi sifat over-dramatic-nya Haechan Lee. Sudah menjadi rahasia umum jika makhluk hidup jenis apapun bisa menjadi korban si Na ini.
Jadi, Renjun harus berpikir berkali-kali untuk mengungkapkan perasaannya.
"Perasaan itu jangan dipendam terus, bisa jadi bisul" celetuk Haechan ngawur, membuyarkan lamunan pemuda mungil itu.