Setelah mengantarnya ke kelas gue pun balik ke kelas gue, dan melanjutkan pelajaran gue.
1 jam pun berlalu, saatnya istirahat gue pun menghampiri Fara di kelasnya, sedangkan sahabat gue, gue suruh untuk jangan ngikutin gue
"Hmm.. cepat juga lu far" salah satu teman sekelasnya Fara
Gue pun melirik cewek itu dengan tatapan tajam
"Far kata orang dia playboy, jadi lu hati-hati sama dia, kalau dia sakittin lu bilang aja ke gue, biar gue bunuh tuh dia" bisik dari salah satu teman yang lainnya
"Lu bisik atau apa? Gue bisa dengar lho" balas gue
"Kedengaran ya? Maaf deh" balas cewek itu
"Kalau ngomong lu hati-hati, emang ada bukti?" Balas gue
"Ada!" Balas 4 cewek yang duduk di belakang dengan kompak
"Apa sih, ganggu aja lu" balas gue
Gue pun mengajak Fara ke kantin, tapi dia menolaknya. Sepertinya dia udah tau sikap asli gue.
"Ayo" ajak gue
"Nggak ah, kamu mau disini aja" balasnya
"Kenapa? Jangan dengerin kata mereka"
"Hmm.. kamu suka mabuk-mabukan?"
"Nggak kok"
"Aku nggak suka cowok yang bohong"
"Iya, aku suka minum-minum tapi sekarang udah jarang kok"
"Ohh"
Sepertinya Fara badmood, gue pun menghiburnya, hmm... Kenapa gue jadi bucin ya
"Kamu kenapa?" Tanya gue
"Nggak kenapa-napa"
"Tunggu bentar" gue pun berdiri dari kursih dan berencana membelikan cemilan, tapi tangan gue di tahan
"Aku nggak kenapa-napa" balasnya dengan nada cuek
"Kamu badmood kan? Gara-gara aku ya?"
"Nggak"
Tak lama kemudian pak Bintang pun masuk ke kelas Fara, untuk memanggil 3 orang untuk mengikuti sosialisasi. Sedangkan gue berencana untuk bersembunyi di bawah meja
"Kamu jangan lari, kamu harus bisa tanggung jawab apa yang kamu perbuat" Bisik Fara
"Far, kamu nggak tau kalau pak Bintang marah gimana" balas Gue sambil menutup muka dengan buku
"Kalau kamu tau ngapain kamu bolos"
"Ish" balas gue
Sedangkan pak Bintang masih sedang memilih-milih 3 orang untuk mengikuti sosialisasi
"Awasin buku itu" Fara
"Nggak mau" balas gue
Gue masih bersikap keukeh agar tar terlihat dari pak Bintang
"Aku nggak suka kalau orang nggak bisa tanggung jawab" balasnya
Gue pun menaruh buku di atas meja. Tak lama kemudian bel berbunyi
"Kamu abis ini pelajaran apa?" Tanya gue sambil menundukkan wajah agar tak terlihat
"Pkn"
"Siapa yang ajar? Pak Bintang atau pak Rusdi?"
"Pak Bintang, kamu nggak balik ke kelas?" Tanyanya
"Pak Bintang dimana sekarang?" Tanya gue yang tak berani mengangkat muka
"Ada di depan, lagi duduk"
"Yaudah aku pergi ya"
"Iya, buruan. Kamu duduk di kursih orang, kasihan tu orangnya berdiri di belakang"
"Iya"
Gue pun berdiri dan pura-pura nggak tau dengan keadaan. Pintu sudah di depan mata, tinggal selangkah lagi keluar dari ruangan ini
"Sarawat, sini kamu" panggil pak Bintang
Sial, gue kira dia nggak lihat gue
"Iya pak" gue pun menghampirinya
"Ngapain kamu di kelas ini? Pacar kamu ada sini"
"Ada pak tapi masih calon" balas gue sambil tersenyum
Pak bintang pun memukul gue dengan rotan.
"Kamu ya, udah bel masih aja disini, oh iya kamu kira bapak lupa kalau kamu bolos 3 kali"
"Sakit pak" balas gue
"Yaudah sana, balik ke kelas"
"Daa Faraaa" sambil melambaikan tangan ke Fara
Sedangkan siswi-siswi di sana menjerit-jerit dengan senyuman gue
KAMU SEDANG MEMBACA
SARAWAT
Teen FictionCerita ini lanjutan dari Stalker, tapi yang bikin beda dari cerita sebelumnya adalah cerita ini mengisahkan anak dari Layla dan Dani yang bernama Sarawat Calvinton. Sarawat sangat populer di SMAnya sama seperti bapaknya dulu yang sangat populer. Sar...