Diary 2

45 8 0
                                    

Entahlah, hidup terkadang penuh dengan teka-teki.

🍬🍬🍬


Author POV

"Ca, kantin kuy. Gue traktir, kemaren abis ketiban lotre nih ahahahaha" Ajak Renita sembari tertawa.

"Menang lotre apaan lo? Gue juga mau anjir" jawab Victoria dengan sebal.

"Ga usah ta, aku di kelas aja" tolak Alisya dengan halus sembari melanjutkan membaca buku ditangannya.

"Isss ayoo kantin bareng" paksa Renita sembari menarik tangan gadis dengan kuncir kuda itu.

"Buru Ca, sebelum si Renita ngamuk. Tau sendiri kalo dia laper udah kek macan diseruduk" ucap Victoria dengan wajah takut yang dibuat-buat.

"Vangke banget lo Vic" jawab Renita sambil menghunuskan tatapan tajam ke arah gadis tomboy itu.

"Uda uda ayo kantin" relai Alisya karena sudah jengah dengan keributan dua sahabatnya itu.

Sebenarnya, dia sangat lapar sekarang sebab tadi pagi ia tak sempat sarapan. Namun apa daya uang sakunya harus ia sisihkan untuk sesuatu yang sangat penting.

Mereka bertiga pun berjalan beriringan. Mendapat sorotan tajam dari setiap orang yang melintas melewati mereka.

Ah, sorotan ini bukan untuk Renita atau Victoria. Melainkan Alisya.

Gadis miskin yang entah memiliki keberuntungan seperti apa hingga bisa masuk ke YIHS ini.

Gadis yang hidup dengan sederhana tapi memiliki wajah cantik dan sangat putih.

Padahal semua orang tau, bahwa keluarga Alisya murni berdarah Indonesia tapi kenapa wajah gadis ini seperti wajah blasteran.

Sesampainya dikantin, Renita langsung pergi ke stan bakso untuk memesan makanan mereka bertiga.

Sedangkan, Victoria dan Alisya mencari tempat duduk yang kosong. Kantin YIHS ini memang selalu penuh, sangat ramai dan sesak.

Hal ini lah yang terkadang membuat ketiga sahabat itu malas untuk ke kantin.

Hingga netra hitam Victoria menangkap sebuah meja kosong di pojok kantin.

"Ca, ayo sana" ajak Victoria sembari menarik lengan sahabatnya itu.

Alisya yang kewalahan menyamai langkahnya dengan Victoria pun berusaha untuk membuat gadis tomboy itu berjalan dengan pelan.

"Vic, pelan-pelan" ucap Alisya yang membuat sahabatnya itu terkekeh.

"Maaf maaf. Itu biar meja ga diambil orang" kekeh Victoria yang langsung berlari sendiri kearah meja itu.

Alisya pun hanya menggeleng pelan. Ada-ada saja kelakuan para sahabatnya.

Victoria yang tomboy tapi konyol. Renata yang cantik namun sangat heboh.

Se random ini lah sahabat-sahabat nya itu.

🍬🍬🍬

Disebuah gudang sekolah yang berdebu. Berkumpul tiga laki-laki dengan baju seragam yang terlihat berantakan.

Kali ini, mereka membuat sebuah taruhan. Taruhan yang sudah biasa mereka lakukan. Yang membedakan adalah hadiah bagi  yang berhasil.

Hadiah sebuah apartemen mewah lengkap dengan barang-barang didalamnya serta liburan gratis ke negeri Paman Sam membuat seorang Gilang benar-benar tertarik dengan permainan ini. Kapan lagi ia akan mendapatkan hal seperti itu secara gratis.

My DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang