Diary 3

46 7 1
                                    

Jangan lupa tekan bintang😉

Jangan terlalu percaya pada seseorang, karena pada dasarnya mereka hanya manusia yang dapat berubah menjadi pendusta

🍬🍬🍬

Alisya POV

Menjelang malam, aku baru membuka mataku dari tidur lelap. Masih dengan seragam sekolah yang melekat aku bangkit untuk duduk dan sedikit mengumpulkan fokusku.

Kulirik jam beker kecil yang ada dimeja kecil samping tempat tidur miniku. Kubulatkan mataku dengan lebar ketika melihat jam itu. Menunjukkan pukul 18.42 WIB.

Ada apa denganku hari ini? Bisa-bisa nya tidur selama itu. Ini tidak biasa, sebab jika aku tertidur aku akan bangun satu atau dua jam setelahnya. Tapi kali ini benar-benar diluar dugaanku.

Bergegas ku ambil baju dalam lemari kayuku yang mini dan menuju kamar mandi.

Membersihkan badan dengan segera agar aku bisa membantu ibu memasak nanti.

Setelah selesai makan malam, aku langsung bergegas menuju kekamar. Berniat ingin membaca buku dan mempelajari materi esok. Baru saja aku sampai didepan pintu, dentingan dari ponsel second ku.

Ah, jika diingat lagi ponsel ini aku beli dengan mengumpulkan uang jajanku selama 4 bulan. Dengan bersusah payah menahan lapar ketika jam istirahat akhirnya aku bisa menggenggam ponsel ini. Senyumku terbit ketika mengingat perjuanganku yang tak sia-sia itu.

Langsung saja aku menyalakan benda itu dan melihat siapa yang mengirimiku pesan whatsapp dijam segini.

08523XXXXXXX

Hai cantik 😉

Kening ku berkerut melihat nomor tidak dikenal ini dan isi pesannya yang aneh dan spontan. Apa orang ini salah kirim?

Alisya

Ini siapa?

Tanpa menunggu lama, orang itu pun langsung membalas pesanku. Aneh, kupikir orang ini salah mengirim pesan. Namun, jika ia membalas cepat seperti ini artinya ia menunggu balasan dariku bukan?

08523XXXXXXX

Alisya? Ini gue Gilang

Salken ya

Jngn Lupa di save❤️

Aku cukup terkejut membaca pesan itu. Dia Gilang. Siapa yang tidak kenal laki-laki itu? Most Wanted YIHS yang sangat terkenal. Semua murid tau betul siapa dia termasuk diriku.

Bukan karena aku ikut bergosip tentangnya bersama teman-teman dikantin atau kelas. Aku hanya mendengar tentangnya dari Renita.

Itupun hanya sekedar karena aku memang jarang menanggapi pembicaraan Renita soal laki-laki itu.

Dan apa ini, dia mengirimiku emot Love?. Yang benar saja, apa dia menyukaiku?

“Gak mungkin” gumamku pelan sembari menggelengkan kepalaku agar pikiran itu pergi jauh dari otakku. Mana mungkin seorang most wanted menyukai gadis miskin sepertiku.

Oh ayolah ini bukan dunia fantasi seperti novel-novel yang kubaca. Bisa saja ia hanya ingin berkenalan dengan ku kan?

“Ya, dia hanya berkenalan. Hanya berkenalan” tegasku pada diri sendiri dan langsung menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan perasaan aneh yang menguar dalam tubuhku.

My DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang