Lisa dan Jennie tengah berjalan menuju uks. Tzuyu berkata bahwa akan ada pemeriksaan. Pemeriksaan apa?
Sesampai nya di uks, Jennie dan Lisa di persilahkan masuk ke uks. Jennie terperanjat. Astaga pemeriksaan macam apa ini? PEMERIKSAAN UKURAN PAYUDARA?!
astaga...
ia tak sendirian, ada Lisa dan musuh nya. Bae irene. Oops kita hampir lupa, ada B
bae irene, musuh nya Jennie. Bae irene yang notabene nya menyukai Taeyong, tetapi taeyong menyukai Jennie, semenjak itu lah mereka saling memusuhi. Sebenarnya Jennie tidak memusuhi Irene, wanita itu saja yang memulai duluan."Baiklah, kita mulai dari Irene" sahut sang dokter uks. Tangannya terangkat dengan sebuah pengukur di tangannya, kemudian ia lingkarkan ke bagian dada Irene.
"irene, 80 rata rata."
Jennie dan Lisa serempak melongo. Astaga besar sekali, pantas saja banyak yang menyukai Irene.
Kemudian dokter itu menuliskan sebuah laporan di kertas, untuk menuliskan daftar nama siswa yang telah di ukur.
dokter itu beralih berjalan menuju Lisa."Lisa 92 pas" sahut sang dokter. Kemudian Jennie kicep, astaga kenapa milik Lisa bisa sebesar itu?
Kemudian para siswi yang ada di uks itu tertawa
"Hey! Apa yang kalian tertawakan? Itu wajar, kalian sudah dewasa. Selepas ini, kalian pergi dengan mama kalian untuk membeli pakaian dalam dewasa" sahut sang dokter.
"Baik dok.." sahut murid serempak.
Dan yang terakhir Jennie.
"Jennie 75 rata rata" sudah Jennie duga. Milik nya lah yang paling kecil. Jennie melirik ke arah lisa, Lisa menutup mulut nya tak percaya.
"Hm, sangat kecil pantas saja, tak ada pria yang menyukai mu. Lihatlah, milikmu sangat kecil Jennie" sahut Irene sembari menggigiti kuku nya. kemudian Lisa mengangkat tangannya untuk memukul Irene. untung saja Jennie sigap, ia menahan tangan Lisa.
"Aku tidak peduli" sahut jennie kemudian wanita itu pergi dari uks untuk ke kamar mandi dan di susul oleh Lisa.
setelah sampai di kamar mandi, Jennie berdecak sebal. Wanita itu dibuat kesal oleh musuh nya, Irene. Dia sudah mengejek payudara miliknya. Apa apaan itu?
"Jenn, sudahlah... meskipun punyamu itu kecil, tapi wajahmu sangat cantik. Ingat? Bahkan taeyong sudah jatuh cinta kepadamu." Sahut sahabat nya yang lain dan tak bukan adalah Lisa.
Jennie menghela nafas.
"Aku tahu sekarang, kenapa tidak ada yang menyukaimu." Sahut Lisa gamblang.
Jennie mengerutkan kening
"kenapa?"
"Karena... Semua pintu hatimu telah di tutup rapat oleh Lee taeyong" telunjuk Lisa dengan berani menyentuh dimana jantung Jennie berada.
"Ck. Kau selalu saja menjodohkan ku dengannya li.. aku tidak menyukai nya, ia sudah ku anggap sebagai sahabatku sendiri. Kau mengerti?"
"Okay Jennie... Kita lihat saja.. kedepannya tidak akan ada yang tahu" Lisa menyeringai kemudian meninggalkan Jennie di kamar mandi.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
h
ari ini jennie dan Lisa akan mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan di kota. Karena wanita itu akan pergi ke salon, sebenarnya Jennie tidak mau. dia lebih memilih berdiam diri di rumah dan membaca komik kesayangannya.
yaitu detektif Conan
itu adalah buku komik favorite Jennie sejak dulu. tetapi wanita berponi cantik itu tetap bersikeras agar Jennie mau pergi bersama nya.
jika Jennie tidak mau, Lisa akan mengancam dengan berkata kau ingin punya pacar dan pergi berkencan tidak?
Jennie bisa apa selain menghela nafas nya? Jennie ingin sekali berkencan. Terkadang Jennie bingung, kenapa lelaki tidak mau berkencan dengannya. Banyak yang berkata bahwa Jennie agak sedikit tomboy.
Namun dulu Jennie tidak peduli dengan omongan orang orang. Namun semakin beranjak dewasa, lebih tepat nya berusia 17 tahun, Jennie semakin minder.
Jennie pergi bersama Lisa dengan menggunakan sepeda. Karena dulu, belum banyak kendaraan yang berlalu lalang. Dan tidak terlalu jauh antara rumah nya dengan mall.
"Baiklah... Kita sudah sampai" sahut gadis berponi itu. Lisa tampak nya sangat antusias. Tidak seperti jennie, dia sangat malas dan lusuh.
"Ayolah Jennie, hari ini hari yang bahagia, karena Minggu depan kita tidak lagi menjadi junior. Kita akan menjadi senior" tambah gadis berponi itu. Sambil mengigit bibir nya menahan senyum. Jennie hanya menggeleng pelan.
"Baiklah baik, lali. Akan kulakukan apapun yang kau mau sekarang, masa bodoh uang tabunganku habis. Aku hanya ingin berkencan." Jennie tersenyum miris. Oh tuhan tidak kah bisa Jennie bahagia walau hanya sebentar? Pergi berkencan dan makan malam mewah seperti kartun yang setiap pagi Jennie tonton?
"Okay girl... As u wish" jawab Lisa seraya tersenyum.
Kemudian dua orang dengan kepribadian yang berbeda masuk kedalam mall. Kebetulan hari Senin mereka berdua sah menjadi senior di seulli.
"Astaga, penuh sekali mall nya, lali.. tidakkah kau pusing melihat orang orang disini?" Jennie cemberut. Ia pening dengan apa yang ada di hadapannya. Mall ini penuh sekali.
"Ayolah, kau norak sekali. Ini hari Minggu Jenn wajar saja, orang orang ingin pergi resfresh otak mereka dengan berbelanja" Lisa menarik tangan Lisa menuju tempat makan.
Jangan lupa sempatkan untuk memberi vote setelah membaca. Mari kita saling menghargai satu sama lain. Hehe💓
KAMU SEDANG MEMBACA
EIGHTEEN
Teen Fictionbagi Jennie Kim, usia delapan tahun adalah usia yang menurut nya paling menyenangkan. Karena di usia delapan belas tahun lah Jennie menjadi tahu apa rasanya jatuh cinta, apa rasanya cemburu, apa rasanya kehilangan.. usia delapan belas tahun adalah...