03

82 7 0
                                    



📌 seoul, south korea





ya... setelah sekian lama menempuh perjalan yang jauh dari calli ke korea, aku, mama, ayah serta adik laki laki ku.

oh kita hampir melupakan si brengsek yang cerdik itu.
hyunjin namanya.
hyunjin kim halord, adikku yang sangat amat cerdik tampan dan brengsek, semuanya menjadi satu di dalam tubuh nya.


brengsek memang. jahil pula.


ya.... keluarga ku akhirnya menginap di hotel untuk semalam yang bertepatan di seoul Korea selatan.

karena ayah belum sempat membeli rumah di dekat sini karena hari sudah malam, ayah pikir..
besok saja masih bisa.


sembari mencarikan sekolah baru untuk ku nanti nya.


semoga di umur 17 ini aku mendapatkan teman baik. Itu doa ku.. semoga saja




aku cukup terkesan memang dengan negara ini..
karena ada banyak lelaki tampan
dan wanita cantik di negara ini.




di calli.. banyak tentunya, ya,
tapi berbeda.. dan aku harap, aku menemukan teman yang baik.


hhhhhhh semoga saja jennie Kim..




karena aku pun kelelahan.
aku melihat jam di tanganku sudah menunjukan pukul 1 pagi.
astaga.. aku tidak bisa tidur aku rindu nancy, somi
dan teman temanku yang lain....


aku juga rindu ayam bakar buatan bibiku sewaktu di calli. itu favorite ku

.

.

.

tak terasa hari sudah pagi. matahari pun malu malu menunjukan sinar nya yang begitu indah dan terang


ini pukul 6 pagi.

dan ibu sedang memasak di dapur dan seperti biasa..
ayah sedang di balkon dengan secangkir kopi favorite nya

dan si brengsek hyunjin sedang bermain gamebot di kamarnya.


hhhhh anak itu.


"Jennie, ayo makan sarapan mu sudah siap sayang" sahut mama memanggilku.


"iya mam, aku datang" sahutku.
aku pun berjalan menuju meja makan dan wah.. makanannya sangat wangi dan menggugah selera



"Jennie, bisa bantu mama sebentar?"


aku baru saja mengambil piring dan menyendok se sendok nasi ke piringku. dan mama minta bantuan ku.

tentu saja aku tidak menolak.


aku mengangguk.


"iya mam? ada apa?" tanya ku.
mama tersenyum

"bisakah kau panggilkan adikmu, anak itu bermain gamebot saja" mama menghela nafas dan aku mengangguk.


"as u wish mam" mama tersenyum. aku berjalan menuju kamar si tukang main game.

"bangun adik manis, waktunya sarapan"


hyunjin yang notabene nya bodoh dan brengsek tidak menghiraukan perkataan ku.


sabar Jennie Kim



"hyunjin, sudah pagi kau harus makan"


nihil. Dia tak mendengarkan ku, bahkan menoleh pun tidak.
baiklah rupanya ingin bermain api dengan jennie Kim ya.. baiklah, baik




EIGHTEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang