kemudian kedua remaja itu selesai makan, keduanya memutuskan untuk ke toko pakaian dalam. karena Lisa ingin membeli pakaian dalam baru.
"kapan bisa sebesar itu?" tanya jennie. Bibirnya mengerucut pantas saja banyak pria yang ingin berkencan dengan Lisa.
Karena itu ...
Lisa tersenyum
"ayolah Jenn, kau hanya kurang makan makanan yang bergizi, nanti juga akan besar dengan sendiri nya" sahut lisa. Kemudian Jennie menghela nafas, astaga kalau saja hidup nya seberuntung Lisa.
"ayolah tidak perlu malu Jenn, lelaki baik tidak akan memandang fisik terhadap wanita yang di cintai nya. percaya padaku." Lisa tersenyum mengusap punggung wanita itu. Kemudian di beri anggukan oleh jennie
"Hm, baiklah" Jennie tersenyum
"ayo"
🌼🌼🌼
hari Senin pun tiba. Hari dimana Jennie menjadi senior dan menjadi ketua kelas di kelas nya. Jennie memang pandai di kelas nya jadi banyak yang memilih nya sebagai ketua kelas.
"baiklah-- kita mulai. buka buku ha--" ucapan guru lim terpotong karena..
"lapor" sahut pria itu. astaga pria itu seperti berandal. memakai topi dan mengenakan jaket levis serta sepatu bebas. astaga.. sungguh tampan pria itu. Jennie seketika jatuh dalam tatapan pria itu.
"Baiklah, kau boleh duduk di--- eh-- ah, Jennie kau boleh duduk di sebelah Jennie" sementara taeyong yang melihat itu menatap taehyung dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"ah, eh--- apa. oh iya, kau boleh duduk disini" saking tampannya pria itu, Jennie tersenyum kikuk. Astaga bahkan Jennie tidak bisa untuk berhenti menatap nya.
Jennie menengok ke arah tepat di mana tempat duduk Taeyong berada "lebih tampan darimu" ucap Jennie.
taeyong menatap tajam ke arah Jennie "kelas sudah dimulai." sahutnya tajam. Jennie kembali menghadap kedepan dan melirik murid baru yang tampan yang membuat Jennie jatuh kedalam pesona nya.
"Aku Jennie, ketua kelas disini, jika kau butuh bantuan, kau bisa memanggilku kapan saja" sahut jennie malu malu. Kemudian taehyung terkekeh geli.
astaga, senyum nya manis..
"Kau belum punya kamus, ini pakai punya ku dulu" kamus itu kemudian di geserkan ke murid baru itu.
"terimakasih" Jennie mengangguk.
"Eh, omong omong, siapa namamu?" Tanya Jennie. Tidak mungkin kan Jennie memanggil nama murid baru itu dengan sebutan 'si tampan'
"Kim taehyung" pria itu tersenyum. Jennie membalas senyum nya "nama yang indah" pipi Jennie terangkat, senyum nya merekah. Sungguh manis.
"Jennie" sahut taehyung. Jennie terkejut, astaga pria itu, sungguh. Tidak hanya tampan, lelaki ini memiliki suara seksi. Ah Jennie sangat menyukai itu.
Tunggu, apakah tadi Jennie berfikir seperti orang mesum. Jennie menggeleng. Tidak Jennie, kau tidak mesum.
"Jennie, ada apa, kau sakit" tangan taehyung terangkat ke dahi Jennie. Mengecek apakah wanita itu sakit atau tidak. Astaga ini terlalu dekat. Sungguh, bahkan Jennie bisa menghirup aroma parfum yang sangat lelaki. Jennie gugup.
"Ah-i...itu... Tidak, kau bisa mundur sedikit, aku tidak bisa bernafas." Taehyung menyadari kalau posisi mereka saat ini cukup begitu dekat. Astaga beruntung guru lim sudah keluar. Sebentar lagi jam istirahat omong omong.
"Ah... Maaf..." Taehyung mengusap tengkuk nya yang tidak gatal.
"Em" Jennie mengangguk sekaligus tersenyum.
Astaga... Jantung ku.......
KAMU SEDANG MEMBACA
EIGHTEEN
Teen Fictionbagi Jennie Kim, usia delapan tahun adalah usia yang menurut nya paling menyenangkan. Karena di usia delapan belas tahun lah Jennie menjadi tahu apa rasanya jatuh cinta, apa rasanya cemburu, apa rasanya kehilangan.. usia delapan belas tahun adalah...