Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Thira mulai memasukkan buku-bukunya dan beberapa alat sekolah lainnya. Ia langsung keluar kelas karena ia harus pergi bekerja.
Thira bekerja disebuah cafe sebagai pelayan. Mulai dari hari Senin hingga Sabtu. Hari minggunya ia gunakan untuk berlatih memanah. Ia tak ingin seenaknya menengadahkan tangan meminta uang kepada orangtuanya. Kalaupun iya, ia sudah yakin pasti tidak akan dikasih. Setidaknya ia masih bisa menjadi gadis yang mandiri dan membiayai hidupnya sendiri.
***
"Bentar.." Cegah Gibran pada sahabatnya.
"Apaan elah? Emak gue udah suruh pulang nih." Ucap Alka.
"Itu tuh, itu" Tunjuk Gibran pada seorang gadis yang sedang berjalan keluar gerbang.
"Itu apaan anjir?" Tanya Rain.
"Itu cewek yang gue tabrak tadi." Tunjuknya lagi.
Rain dan Alka mengikuti arah tunjuk Gibran. Rain seperti mengenali gadis itu.
"Samperin kuy.." Ucap Gibran.
Rain, Gibran dan Alka menghampiri gadis itu.
"Hai.."
Thira menatap pria yang dihadapannya. Thira yakin kalau tiga pria yang didepannya ini adalah badboy sekolah. Kentara sekali dari penampilan mereka. Ia berusaha untuk tenang dulu.
"Si-siapa kamu?" Tanya Thira hati-hati.
"Gue Gibran, cowok yang gak sengaja nabrak lo di kantin tadi." Ucap Gibran memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan Thira.
"Dia gak mau disentuh." Ucap Rain. Gibran dan Alka menatap horor pada Rain.
"Ck gak usah sok tempe lo." Ucap Alka.
"Lo liat aja tuh." Ucap Rain sambil menatap tangan Gibran yang sama sekali tak disentuh oleh Thira.
Gibran menurunkan tangannya dan menggaruk tengkuknya. Betapa malunya ia.
"Nama lo siapa?" Tanya Alka.
"Kathira." Jawab Thira pelan.
"Ca-"
"Lo masih ingat gue?" Ucap Rain memotong ucapan Alka, lalu maju kedepan Thira sambil tersenyum manis hingga matanya menyipit.
Thira menganggukkan kepalanya."Kak Rain." Jawab Thira yang diangguki oleh Rain.
"Lo kok kenal dia?" Tanya Gibran heran.
"Nanti gue ceritain." Jawab Rain.
"A-aku duluan." Ucap Thira dan langsung berlari tanpa menunggu jawaban dari ketiga pria itu.
"Astogeh.. cakep bener tuh cewek." Ucap Alka sambil menatap punggung Thira yang semakin lama semakian mengecil dan hilang.
"Punya gue!" Tegas Rain tanpa sadar.
"Caelah, udah mulai suka nih sama cewek? Ekhem-gas-ekhm-poll.." Ucap Alka menggoda Rain.
"Ck, gue cabut." Ucap Rain meninggalkan kedua sahabatnya itu. Sedangkan Gibran, ia hanya diam memikirkan ucapan Rain sebelumnya.
"Aelah merujak lo, kayak cewek." Ucap Alka.
"Lah, malah ditinggal gue" Sambungnya.
***
"Permisi bu.." Ucap Thira pada ibu pemilik cafe tempat ia bekerja.
"Eh iya Thira, masuk." Ucap Ibu itu sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kathira [On Going]
Teen Fiction----- Kupendam segala rasa sesak, hancur dan putus asa ini. Membuatku ingin mengakhiri segalanya. Kugenggam segala rasa sabar, teguh dan semangat ini. Membuatku ingin membakar semua rasa itu agar berubah menjadi bongkahan rasa dendam yang amat dalam...