10 | Balkon

18 5 0
                                    

"Assalamualaikum." Ucap Thira saat memasuki rumahnya. Ia mengedarkan pandangannya, biasanya jam segini papa dan mamanya sedang menonton TV bersama Alfa. Tapi yang ia lihat sekarang hanya rumah yang sepi bagai tak berpenghuni.

Thira segera kedapur untuk bertanya pada Bi Sri.

"Assalamualaikum Bi." Ucap Thira sambil menyalimi tangan Bi Sri.

"Waalaikumsalam Non." Jawab Bi Sri.

"Yang lain kemana Bi?" Tanya Thira.

"Tuan sama Nyonya pergi nganterin Den Alfa ikut olimpiade di Surabaya Non." Jawab Bi Sri.

Thira tersenyum hambar,
"Yaudah Thira kekamar ya Bi."

"Iya Non."

Thira segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Saat telah sampai, ia segera membersihkan tubuhnya yang sudah lengket karena bekerja. Setelah itu, ia mambaringkan tubuhnya dikasur.

Entah mengapa hari ini ia merasa sangat lelah. Ia mengambil buku kecil yang ada dikeranjang bukunya. Ia mengambil buku kecil yang bersampul hitam itu lalu mengambil headphonenya yang ia taruh diatas nakas.

Ia melangkahkan kakinya menuju balkon kamarnya. Thira mendudukkan bokongnya dikursi yang ada dibalkon tersebut. Lalu mulai membuka buku bersampul hitam tersebut dan membalikkan halaman buku tersebut hingga berhenti pada halaman ke-3.

Keluarga.

Ada yang punya keluarga bahagia gak? Kasih aku tips nya dong.

Aku gak pernah rasain gimana rasanya dapet kasih sayang dari orangtua:) Aku pengen kepala aku dielus sama papa. Aku pengen pipi aku dicium sama mama.

Kadang aku iri liat keluarga teman-temanku yang lain. Keluarga mereka harmonis. Gak sama kayak keluarga aku. Eh salah! Keluarga aku harmonis kok, kalau gak ada aku! Hehe.

Coba aja kalau aku datang pasti mama sama papa bawaannya marah mulu.

Aku sering dibilang anak pembawa sial. Aku sering dibilang anak bodoh. Aku sering kena pukul.

Mama juga sering bandingin aku sama anak lain. Anak lain pinter, sedangkan aku bodoh. Andai aja mama tau sakitnya dibandingin.

Tapi aku tetep sayang sama papa sama mama. Aku selalu doain mereka supaya sehat selalu. Kalau harus ada yang pergi, biar aku aja yang pergi.

Aku selalu bertanya sama allah. Kapan aku bisa dapetin kasih sayang dari orangtua aku? Apa pas aku mau meninggal? Atau pas aku udah sekarat? Kalau iya, aku rela kok. Asalkan aku dapet kasih sayang walau cuma sebentar.

Doain aku supaya tetap jadi gadis yang kuat:) biar gak gampang nangis. Biar gak sakit kalo kena pukul lagi:) Sampai jumpa dihalaman selanjutnya!!

Thira mendongakkan kepalanya dari buku diarynya bersamaan dengan setetes air mata yang jatuh dipipinya. Sekilas, terbayang tentang perlakuan papa dan mamanya pada dirinya.

"Hiks..hiks.. Thira sayang sama kalian hiks.. Thira sayang banget sama kalian hiks.." Ucap Thira sambil menangis. Ia menyeka air matanya lalu menutup buku diarynya. Ia kembali menaikkan headphonenya lalu menyetel lagu Tentang Rindu-Virzha.

Ku hanya diam...
Menggenggam, menahan sgala kerinduan...
Memanggil namamu, disetiap malam...
Ingin engkau datang dan hadir, dimimpiku...

Rindu...

Thira menyelesaikan lagu tersebut dengan air mata yang terus bercucuran. Dibalkon ini adalah tempat ia mencurahkan semua isi hatinya. Dibalkon ini tempat ia menumpahkan semua air matanya. Dan buku diary itu, tempat ia menuliskan semua yang tak bisa dikatakannya secara langsung.

Kathira [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang