Epilogue

738 17 2
                                    

Reva dan Naura sedang asyik menonton Devano yang di beri hukuman. Membersihkan kolam renang.

"AHHAHAHAH" tawa mereka pecah tat kala Devano menyaring air tersebut—ngertiin ajalah yah kek gimana—"lucu banget sih Devano!" Teriao Reva antusias

"Iya!" Jawab Naura. Naura melirik Devano. Sepertinya Devano kelelahan padahal baru satu menit. "Mang ujang!" Teriak Reva pada mang ujang—yang suka bersihin kolam—mang Ujang pun datang.

"Lanjutin ya, dikit lagi kok" ujar Reva pada mang ujang. "Haduh kalian gtu banget sih pada Devano yang ganteng ini." Ujarnya sambil duduk di tepi kolam renang.

"Ehh udah siang nih, jemput  Putri" jelas Naura saat melihat jam tangannya. Akhirnya mereka pun pamit dari sana.

***

Flashback on

"Put," panggil Devano.

"Kenapa?" Tanya Putri pada Devano. Lalu menatap wajah Devano. "Itu bukannya mama kamu ya?" Tanya Devano sambil menunjuk orang yang ia sebut adalah ibu dari Putri.

Putri langsung tertuju pada orang yang Devano tunjuk, sudah lama ia tidak melihat ibunya karena ibunya sedang ada bisnis di bandung dan kini ada di hadapannya.

"Mama!" Teriak Putri, ia langsung berlari ke sebrang sana dan tanpa melihat ke kanan ataupun ke kiri.

Bhugg!

Suara itu terdengar ditelinga Devano, Suara apa? Suara seseorang tertabrak truk. Tertabrak? "PUTRI!" Teriak Devano sambil berlari.

"Dev," ucap Putri terengah - engah karna nafasnya mulai sesak. "Ya?" Jawab Devano khawatir. "Aku udah gak kuat. Kamu mau ya nikah sama Naura?" Ujar Putri masih terbata.

"Iya aku mau, tapi kamu harus kuat" jawab Devano semakin khawatir. "Gak Dev" akhirnya Putri dibawa kerumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Putri langsung di bawa ke ruangan.

Tak lama kemudian keluarga Putri pun datang. Naura juga hadir di rumah sakit tersebut.
Tak lama kemudian dokter datang menghampiri mereka.

"Maaf dengan keluarga Putri?" Tanya dokter tersebut, sepertinya Naura memiliki firasat yang buruk.

"Iya dok" semua langsung merapat dan menatap dokter tersebut dengan khawatir "nyawanya tak tertolong" kalimat tersebut yang membuat semua menjadi sedih.

***

"Nau," panggil Devano langsung menarik tangan Naura. "Apa?" Jawabnya dingin "maaf ya? Selama ini aku ngaku salah. Tapi kamu mau kan mulai semuanya dari awal. Kita lupain semua masalah ini. Kita lanjutin hubungan kita, kita jg belum putus" jawab Devano panjang lebar.

Naura yang kaget membuatnya labil akan hal itu. Sepertinya ia belum terlambat, tapi apa yang harus ia lakukan?

Dengan berat sekaligus senang  ia jawab "iya" ujarnya dengan senyum tipis yang ia lontarkan untuk Devano. Devano memeluknya erat, "Dev..." Naura sedikit malu dengan apa yang dilakukan devano.

***

Sekarang semuanya sudah seperti rencana, yaitu menikah dengan Naura. Ya, tapi ini bukan karena Putri, namun karena janji yang telah Devano ucap pada beberapa tahun yang lalu.

Hanya Dia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang