PUTUS

682 21 2
                                    

Devano menatap foto fotonya yang begitu indah. Devano melihat sebuah polaroid yang ia simpan di casing handphone–nya.

Devano tersenyum kecil, mengingat kisah indah ia dengan seorang gadis manis, penuh senyum dalam hidupnya.

Kisah indah nya membawa kebahagiaan bagi seorang gadis yang bernama Naura. Betapa cantik hatinya, Devano tak busa mengungkapkan segala KISAH INDAH nya.

Naura's pov
" Mah kapan aku pulang?" Tanya Naura yang begitu rindu pada kamarnya walau hanya beberapa jam.

"Nanti jam 5" ucap ibunya sambil beranjak pergi dari tempat duduk nya.

Tiba - tiba saja ia mengingat  Devano. Naura merindukan Devano yang selalu ada di sampingnya

Chat on

My boyfriend
Sayang, aku kangen nihh
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P

Chat off

Devano tak menjawab Naura. Naura sangat kesal dengan Devano. Kini jam telah menunjukan pukul 5 sore. Devano masih tak ada kabar.

Naura beranjak dari kasurnya lalu menuju pintu dan pergi bersama Neona, mama Nola. Ayahnya tak ikut mengantarkan Naura sebab ayahnya sedang berada di luar kota.

*Skip di rumah Naura (di kamar Nau)

Naura gelisah sejak td Devano tak menjawab pembicaraannya di WhatsApp.

Naura turun kebawah sambil memasang muka masam. "Kakak kenapa kok mukanya gtu?" Celetuk Neona.

Naura tidak menggubris Neona. Naura kini makan sambil memasang muka masamnya. Tiba - tiba..

KRING!!

Handphone Naura berbunyi kembali.
Lalu Naura mengangkat telponnya

Call on

Dev: sayang, udah makan?
Nau: udah! Kenapa?!
Dev: lah kok ngambek, aku udah jawb nih, kamu marah?
Nau: iya! Kenapa?!
Dev: ihh jangan marah dong, sayangnya Devano jangan marah
Nau: terserah kamu aja.

Call off

"Buset anak mamah galak bener" sahut mama Nola "habisnya ngeselin chat Nau gak di baca, mending gak di bacanya cuma semenit atau dua menit. Inikan se–jam" gerutu Naura

Tok...tok...tok...

Suara ketokan pintu kembali terdengar "masuk!" Teriak Naura
Kini terdengar suara langkah kaki yang semakin dekat.

"Hai" suara Devano kembali terdengar. Devano disamping Naura yang sedang makan.

"Ihh jangan ngambek" Devano menyenderkan kepalanya ke bahu Naura "ciee..." Sahut mama Nola dan Neona bersamaan. "Ihh mama, adek" Naura malu "malu yaaa" goda Devano.

"Ihhh kalian apaasih" Naura tamabh malu. Semuanya tertawa terbahak bahak ketika meliahat tingkah Naura yang begitu lucu.

*Pagi hari

"Hoammm" Naura bangun dari tidur lelapnya, ia melirik jamnya dan ternyata waktu sudah menunjukan pukul 06.26 "wahh tekat gw ini mahh" Naura langsung berlari mandi, dan mengganti baju lalu turun kebawah.

Di bawah sudah ada Devano menunggu Naura yang baru datang. "Mah Naura langsung berangkat ya udah telat" ucap Naura sambil mencium punggung tangan ibunya.

"Bye mom"ucap  naura sambil mencium punggung tangan ibunya.
"Dev ntar di sekolah Naura suruh makan yaaa" ucap Mama Nola dan diangguki oleh Devano.

*Di mobil

"Dev, kamu nyembunyiin sesuatu dari aku ya?" Naura mulai curiga dengan tingkah Devano "eng-gak kok" ucap Devano terbata - bata "bohong!" Naura mulai marah "beneran gak bohong." Ucap Devano sambi meraih tangan Naura.

*Di sekolah

"Nau ke kantin dulu ya bentar" Devano mengajak Naura "iya..." Naura pasrah.

*Di kantin

"Bu, Nasi sotonya satu ya" ucap Devano teriak "kok satu?" Tanya Naura "kan yang Devano punya cuma satu yaitu Naura" canda Devano "ihh aku serius tauk" ucap Naura memalingkan mukanya.

Akhirnya makanan pun datang, "nih makanannya sudah datang "ucap seorang ibu kantin.

"Kamu makan ya" ucap Devano sambil mengambil se–sendok nasi.
"Gak!" Ucap Naura sambil menalingkan mukanya

"Naura..." Ucap Devano sambil menyodorkan makanan "aku kan udah bilang aku gak mau makan" ucap Naura menurunkan volume suaranya.

"Adyla Rafa Naura Ayu!" Ucap Devano mulai meninggikan suaranya. "Ihh! Iya aku makan!" ucap Naura terpaksa.
"Cieee di suapin" goda Nashwa yang muncul tiba - tiba.

Naura memutar balikkan matanya.
Tiba - tiba seorang siswa baru datang menghampiri mereka berdua. "Hai Dev" ucap perempuan itu sambil melambaikan tangannya.

"Hai aku Mira calon istrinya Devano" yap itu adalah Mira. Naura yang sedang makanpun tersedak. "Hah?!" Naura kaget sambil menatap Devano dengan amarah.

"Ihh ni anak satu ngapain bilang gtu coba" Devano membantin "ehh gak kok sayang, please... Percaya sama aku sekali aja" ucap Devano.

PLAKKK!!

Naura menampar Devano lalu pergi ke kelasnya. Devano berlari sekencang mungkin, tak peduli siapa yang melihat, tak peduli dengan Mira.

Akhirnya Devano menggapai Tangan Naura lalu memeluknya dengan erat. Walau Naura tak membalas pelukan itu.

Tiba - tiba Mira datang dan mendorong Naura kebelakang.
Dengan gerak cepat Devano segera menangkap Naura.

"Heh dasar ya lo!" Bentak Devano. Naura kabur begitu saja, tanpa pikir panjang Devano segera mengejar Naura.

"Tuhkan bener udahlah gak usah bohong!" Ucap Naura membentak.
"Nau aku bisa jelasin kok" Devano meraih tangan Naura.

"Udahlah gak ada lagi yang perlu di jelasin! Aku udah tau sebenarnya!" Naura memalingkan wajahnya.

"Sudah lah saya tidak akan mengganggu kalian berdua. Saya akan pergi!" Naura menekan kata terakhirnya. "Nau aku mohon jangan tinggalin aku Nau..." Kata Devano lirih.

"KITA PUTUS!!" Bentak Naura. Dengan berat hati ia katakan itu. Dan betapa sakitnya Devano begitu nendengar kata Naura yang begitu berat.

Naura berlari menuju Mira, "puas kan lo! Gw sama Devano udah putus! PUAS KAN LO HAH?!" Bebtak Naura pada Mira.

Nashwa melihat Naura yang sedang berdebat, lalu ia berlari menuju Naura. "Udah Nau sabar..." Ucap Nashwa sambil mengelus punggung Naura. Lalu mereka pergi meninggalkan Mira sendirian.

Devano's pov

"ARGHHH!!!" Teriak Devano. Devano menangis di tengah lapang yang mendung. "Dev udah ke kelas aja mau hujan ntar sakit." Bujuk Fatih "gak gw gak mau" ucap Devano sambil menangis.

"Kalo lo sakit, lo gak bisa perjuangin Naura" bujuk Fatih lagi. Devano menghampiri Mira yang tengah berbincang Dengan warga sekolah.

PLAKK!!

Devano datang lalu menampar Mira dengan sangat kencang. "PUAS SEKARANG LO?!" Bentak Devano.

Bersambung...

Maaf ya guys authornya jarang bikin yang genre–nya romance. I'm sorry. Tapi bakal aku usahain ok

Don't forget to vote and comment

Hanya Dia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang