00. Intro

2K 88 3
                                    

I'll find you wherever you go.

-- Kunto Aji, I'll find you

***

Akyla Shemira Sjadeera

Dandanan mau ngelamar kerja tuh kayak gini gak sih?

Kemeja putih, celana bahan panjang, heels, rambut yang tentu aja rapi, ditambah tas dan map berisi CV lengkap.

Gue melirik ke kanan dan kiri, dandanan gue sama kayak yang lainnya tapi kenapa gue diliatin sampe segitunya?

Apa mereka mengenal gue? Oh bisa jadi sih.

Tapi... harus banget ngeliatinnya sesinis itu?

Hari ini gue lagi di Adastha Tower, tepatnya lantai 18. Mau wawancara di salah satu e-commerce yang sedang naik daun di Indonesia, Dinora Indonesia, salah satu anak perusahaan Adastha Group.

Agak gak percaya sih gue bisa dipanggil interview ke sini. Selain karena gue melamar di divisi yang bukan jurusan gue waktu kuliah dulu, udah sekitar 3 tahun semenjak gue lulus dan kalo gue diterima Dinora adalah kantor pertama gue.

Iya, kantor pertama gue. Kenapa bisa begitu? Nanti, pelan-pelan ya gue ceritanya.

Akhirnya setelah menunggu, gue dipanggil oleh orang HR yang minta gue buat dateng hari ini, Kak Wini.

"Sambil tunggu Pak Juan dateng, kamu boleh mulai memperkenalkan diri kamu," ucap Kak Wini sambil tersenyum.

"Perkenalkan nama saya Akyla Shemira Sjadeera, biasa dipanggil Kyla, saya lulus dari jurusan Seni Tari sekitar 3 tahun yang lalu."

"Seni Tari?" tanya Kak Wini dan gue mengangguk.

"Pernah ada pengalaman yang berhubungan dengan finance?" tanyanya lagi dan kali ini gue menggeleng.

"Oke, kalo gitu kenapa tertarik daftar di perusahaan ini terutama di finance?"

"Karena-,"

BRAK!!

Untung gue gak punya riwayat penyakit jantung, jadi gue cuma kaget doang tapi gak kenapa-kenapa pas denger suara pintu yang seperti dibuka paksa itu.

"Eh sori-sori, kekencengan ya gue bukanya? Eh halo, Juan."

Gue sontak berdiri dan menjabat tangannya yang terulur, "Kyla."

"Oh, ini Kyla, sori ya Kyla, Win, gue telat, biasa, Pak Bos bawel bener kalo meeting."

Kak Wini langsung menyikut Pak Juan yang tanpa aba-aba dan sepertinya gak sadar juga kalo udah ngomongin hal yang buruk soal bos mereka atau boleh dibilang calon bos gue nantinya kalo gue diterima.

"Eh ahahahah sori kelepasan," ucapnya ketika akhirnya sadar dengan tatapan Kak Wini.

"Udah sampe mana wawancaranya? Eh betewe kita wawancaranya santai aja ya, namanya juga start up, semua serba santai."

Gue senyum singkat seraya mengangguk.

Gue akhirnya mengulangi perkenalan singkat gue dan ketika menyebutkan jurusan gue, Pak Juan juga sama kagetnya.

Ini mereka enggak cek dulu apa pas ngundang gue wawancara?

"Gue tau kok lo itu jurusan seni tari, gue mau ngetes aja respon lo hehe."

Pak Juan ini ternyata bukan tipe Bapak-bapak yang gue pikirkan di otak gue pas Kak Wini bilang kalo kami sedang menunggu seseorang yang bernama Juan yang dia panggil dengan sebutan Pak.

Understanding YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang