14.

625 77 3
                                    

Left me feeling I had nowhere to go,
I was alone how was I to know that.

-- Boyzone, Picture of You

***

Akyla

Inhale.. exhale.. inhale.. exhale..

Tenang Akyla, lo bisa ngelakuin ini!

Mungkin kalo seseorang gak sengaja nyenggol tangan gue sekarang, mereka pasti bergidik ngeri ketika menyadari tangan gue udah sedingin es di kutub utara.

Jemari gue mulai membiru dan badan gue mulai menggigil kedinginan seraya diri gue memasuki ruangan pertemuan bulanan.

Gue duduk di sebelah Pita yang sepertinya belom sadar kalo gue mulai menggigil.

Mata gue mulai mencari seseorang yang sejak semalam udah gue repotin dengan ketakutan dan rasa traumatis gue yang muncul tiba-tiba. Gue tau semalam dia lagi kerepotan siapin hal-hal kecil terakhir buat hari ini, tapi karena ego gue, gue tetap menghubungi dia, dan dia tetap menjawab telepon gue.

Alta, kenapa orang-orang gak sadar kalo kamu orang baik?

Dan seseorang yang gue repotin itulah yang saat ini sedang menatap gue meski pembawa acara sedang memperkenalkan dirinya.

"Buat para karyawan baru terutama yang cewek-cewek, mohon segera hapus nama Pak Alta dari daftar orang kantor yang mau kalian gebet, karena Mister Alta is not available anymore."

Omongan Bang Juan yang hari ini gak tau kenapa dipilih jadi MC sama Kak Wini padahal di kantor banyak orang yang lebih waras dari Bang Juan, langsung disambut dengan seruan "yaaaaaaaahhhhh" oleh para karyawati baru membuat Pita menyenggol bahu gue berkali-kali.

Diantara riuh suara para karyawati baru, ada seseorang yang hanya diam dan terus memandangi gue. Seseorang yang akhirnya bertemu tatap dengan gue.

Gue buru-buru mengalihkan pandangan gue lagi dan kali ini pun ketika gue kembali menatap Alta, dia masih menatap gue.

Oh, bahkan tanpa dia ngomong pun gue bisa melihat tatapan penuh kekhawatiran darinya dan gue cuma bisa membalasnya dengan senyum yang gue yakin keliatan banget dipaksainnya dan anggukan singkat.

Alta akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah manager operasional yang sedang memaparkan laporannya.

Setelah semua laporan disampaikan, Bang Juan kembali mengambil alih acara dan mengumumkan acara perkenalan karyawan baru sambil makan siang prasmanan yang udah disiapkan kantor.

Biasanya di sesi ini, anak baru akan berkeliling untuk berkenalan dengan rekan setimnya dan akan berkeliling ke tim lain untuk berkenalan. Ya paling enggak, tau muka meskipun ujung-ujungnya lupa nama.

"Dikit bener makannya bun, lagi diet?" tegur Pita yang sedang membandingkan piringnya yang menggunung dengan piring gue yang rata dengan tanah.

"Tadi kan baru sarapan, masih kenyang," balas gue.

"Hmm tetep ya divisi kita gak nambah personil, padahal kerjaan udah seabrek-abrek," lanjut Pita sambil mulai melahap lasagna yang diambilnya.

"Susah kali nemuin orang yang pas," balas gue sambil menatap sekeliling. Para karyawan baru kebanyakan sedang berkenalan dengan tim sedivisinya, dan ada juga yang mulai berkenalan dengan divisi lainnya termasuk...

"Hei, may I join?"

Gue yang gak mengantisipasi kehadirannya di dekat gue langsung tersedak dan spontan mengambil gelas air putih yang udah gue siapkan di meja di belakang gue.

Understanding YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang