B 5.4

209 21 6
                                    

Takut keburu paketan authornya abis jadi sekarang up nya


~o0o~
Dengan sekuat tenaga (y/n) mencoba berdiri dan pergi dari sana, tapi sayangnya ia terlalu lemah untuk dibandingkan dengan hanbin

Hanbin dengan pakaian yang sudah lengkap segera nggendong (y/n) dan membawanya ke mobil

Hanbin melajukan mobilnya pergi ke rumah sakit terdekat, sumpah demi apapun, tadi ia dalam keadaan mabuk berat karena memikirkan (y/n) jadi pas ada perempuan itu datang ia kira itu adalah (y/n) yang ia sangat rindukan

Tapi ternyata ia salah, ia malah membuat hari perempuan yang paling ia sayang kecawa lagi

Sampainya di rumah sakit hanbin segera menggendong (y/n) masuk ke dalam rumah sakit dan (y/n) langsung di tangani oleh dokter

Tidak lama dokter keluar dari sana

"Dok gimana istri saya?" Tanya hanbin

"Saya ingin bicara dengan bapak di ruangan saya!" Ucap dokter yang langsung menunjukan ruanganya dan di susul oleh hanbin

"Maaf pak sebelumnya kami harus mengangkat slah satu janin yang ada di perus istri bapak, karena keadaanya sudah meninggal, dan salah satunya masih hidup tapi dalam keadaan lemah, tolong tandatangani ini dan kami segera mengangkat satu janinnya, jika tidak segera diangkat akan membuahkan sakit kepada ibundanya"

Dengan cepat hanbin menandatangani surat tersebut dan langsung memlunasi administrasinya

Hanbin menunggu hasil oprasinya, ia hanya bisa berdoa supaya istri dan satu anaknya lagi bisa selamat dan bisa berkumpul kembali dengannya

Hanbin sangat sangat menyalahkan dirinya sendiri karena telah membunuh salah satu calon anaknya, jika istri dan anaknya meninggal ia telah berjanji kepada tuhan akan menyusul mereka

Hanbin di sana sendirian, ia tidak mengabari keluarganya karena dia tidak membawa handphone tadi dia hanya membawa dompet yang ia temukan di mobilnya

3 jam berlalu, hanbin masih berada di depan pintu operasi, dan tidk lama dari itu, lampu pintu operasinya berganti menjadi hijau yang menandakan bahwa operasinya selesai

Dan beberapa dokter dan susterpun keluar dari ruang oprasi

"Pak hanbin" ucap salah satu dokter yang berada di sana karena yang lainya pergi kembali bertugas

Hanbin yang merasa namanya dipanggil langsung menengok ke sumber suara

"Operasi berjalan lancar, anak bapak sudah kami angkat dan yang satunya lagi amsih berada di rahim sang ibu, saya sangat bahagia, karena istri bapak sangat kuat, saya jamin istri bapak beberapa jam lagi akan sadar" jelas dokter

"Saya boleh lihat istri saya dok?"

"Saat ini kami akan memindahkan istri anda ke ruangan pribadi yang telah bpk pesan, jadi bpk temui istri bpk disna saja mari ikuti kami!"

Mereka pergi ke kamar yang sudah hanbin bayar untuk ini tadi

Setelah (y/n) dipindahkan ke ruangan pribadi, hanbin langsung memeluk (y/n) sambil menangis

Ia sangat lemah saat ini, jika (y/n) bangun dan melihatnya sedang menangis ia akan di hina oleh (y/n)... membayangkan itu hanbin terisak sambil tersenyum memeluk istrinya itu

Kepala hanbin sangat pusing mungkin ini efek ia mabuk seharian tadi

04.00 am

(y/n) mulai membuka matanya sedikit demi sedikit, dan terpampang semua peralatan rumah sakit

Ia melihat ke samping kananya dan ternyata ada hanbin yang sedang tidur dengan satu tangan memegangi tangan kanan (y/n) dan yang satunya lagi berada di pinggang (y/n)

(y/n) mencoba memindahkan tangan hanbin yang berada di pinggangnya dengan pelan pelan dan berharap hanbin tidak bangun, tapi sayangnya usahanya kali ini gagal

" (y/n)" panggil hanbin

Hanbin duduk tegap dan langsung memeluk (y/n) sambil kembali menangis

"Maaf (y/n) maaf! Maafin aku! Maaf maaf maaf maaf!" Hanya kata itu yang hanbin bisa lontarkan kepada (y/n) saat ini

"Bin? Memangnya kamu kenapa minta maaf?" Tanya (y/n)

"Gak (y/n), kamu jangan pura pura tidka terjadi apa apa! Kamu jangan gitu! Itu bikin hatiku hancur! Dan itu ngasat membunuh ku (y/n) maafin akuu! Maaf!" Hanbin masih menangis dan memeluk (y/n) saat berbicara itu

"Hanbin udah! Jangan salahin diri kamu sendiri! Disini aku juga salah! Aku...."

"Gak (y/n) aku yang salah karena kebodohanku kamu celaka kaya gini"

"Hanbin! Dengerin aku! Liat mata aku!"

Hanbin langsung menuruti perintah (y/n) dengan mata sembab dan air mata yang terus mengalir di mata hanbin (y/n) menguatkan dirinya untuk bisa menatapnya dan meyakinkanya

"Hanbin! Aku tau betapa stresnya kamu, disaat pekerjaanmu sangat sibuk sibuknya, aku malah pergi tanpa pamit dan tanpa ngasih kabar ke kamu! Aku disini juga salah bin, kalo aku gak pergi kejadian ini hak bakalan ada"

"Gak (y/n), tetap aku yang salah, dan membuat anak kita meninggal"

Mendengar ucapan itu (y/n) langsung tersadar dan memegang perutnya, tapi ia rasa masih ada anaknya di dalam perut itu

"(y/n) aku udah ngebunuh salah satu darah daging aku! Kamu jangan bersikap baik sama aku!"

"Anak aku?"

"Iyaa (y/n) setelah kamu sembuh aku bakalan nyerahin diri ke polisi, karena telah mencelakakan mu dan membunuh darah dagingku"

(y/n) memandang kosong kedepan dan melihat ke arah hanbin yang putus asa

Melihat hanbin yang menangis untuknya dan anaknya, (y/n) tidak tega dan ia memeluk hanbin dan menumpahkan air matanya disana

Hanbin membalas pelukan (y/n) dan mengelus ngelus punggung (y/n) supaya perempuan itu tenang, tapi bagaimana perempuan itu tenang jika ianya terus menangis

"Kamu boleh benci aku, kamu boleh pukul aku! Aku gak mau liat kamu berbuat baik lagi sama aku (y/n)!"

(y/n) menangis semakin kejer di pelukan hanbin

Setelah beberala saat tangisanya mulai reda dan melepaskan pelukanya dengan hanbin

"(y/n) sayang! Maafin aku ya! Dan aku harap kamu gak berbuat baik sama aku setelh ini! Aku gak pantes punya istri sebaik kamu"

"Gak bin! Aku gak mau kehilangan kamu! Cukup aku kehilangan satu anakku yang ini!"

"Gak (y/n) kamu gak boleh baik sama aku!"

"HAMBIN! AKU GAK MAU KEHILANGAN KAMU!" teriak (y/n) sekuat tenaga

Hanbin langsung memeluk (y/n) dengan erat

IKON x YOU (Selesai) +BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang