Aya sekarang sedang menatap jendela, kebiasaannya akhir-akhir ini. Angin yang berhembus membuat suasana begitu tentram. Nyanyian burung-burung diluar juga terasa merdu. Ia tak mau keluar dari suasana yang nyaman ini.
"Fukubi Aya-san!"
Aya tersentak, membuyarkan lamunannya.
"Coba ulangi kata-kataku tadi." Di depan, guru Matematika yang terkenal ganas sudah siap.
"Maaf?"
"Kubilang ulangi ucapanku tadi!"
"Maaf, sensei. Saya tidak bisa mengulanginya."
Aya dihukum, mencatat rangkuman pelajaran lima kali.
Saat pelajaran olahraga juga. Ia tak melihat ada batu besar di depan, jadilah jatuh dan kakinya terkilir. Di pelajaran prakarya, jarinya tak sengaja tertusuk jarum saat sedang menjahit.
"Aya-chan kenapa ya? Akhir-akhir ini kerjaannya melamun terus." kata salah seorang teman kelas.
"Iya ya.. padahal biasanya dia tidak begitu. Rajin, pintar, cantik, baik, aah.. apa yang kurang coba?" kata yang lain.
*****
"Fuaah.." Riko mengambil nafas lega, menutup botol minumnya. Setelah lelah berlari tanpa henti selama 15 menit, kelas mereka diperbolehkan istirahat.
"Chi, Chika-chan.. kamu tak apa-apa?" Tanya Riko, menggoyang-goyangkan tubuh Chika yang terbaring di tanah.
"Sama sekali gak.." Jawab Chika lemas. Menutup mata. "Selamat tidur, Riko-chan."
"Chika-chaan! Pelajarannya belum sele-"
"Sakurauchi-san." Guru olahraga menepuk pundak Riko.
"Ya, Sensei?"
"Bisa tolong ambilkan kotak hitam berisi bola-bola baseball di gudang?"
"Oh, baiklah."
-----
"Eng.. kotak hitam... ini ya?" memeriksa. Tepat, isinya bola-bola baseball yang banyak. Riko mencoba mengangkatnya- "Uugh..! ber-at..." dengan sangat hati-hati ia berjalan. Sialnya, jarak antara gudang dengan lapangan olahraga cukup jauh, jadi sepertinya Riko akan sangat lambat sampainya.
Riko meletakkan dulu kotak itu. Mengistirahatkan sebentar otot-ototnya.
"Hooeekk!!"
Riko terkejut. Suara apa itu?
"Uhuk! Uhuk!"
Terdengar seperti orang batuk. Dari toilet kah?
Benar saja. Suara itu makin kencang saat pintu masuk toilet dibuka. Riko mencoba membuka salah satu pintu toilet yang tidak terkunci. "Aya-chan? Sedang ap-"
Da, darah!?
Riko menutup mulutnya. Terpaku menatap banyak darah yang keluar dari mulut Aya, ditambah isi air kloset yang telah berubah jadi merah.
"Ja, janga-n.. bil-.. ang.." BRUUK!! Aya jatuh, pingsan.
Riko panik. "Aya-chan? Aya-chan! Hei, sadarlah! Aya-chaaan!!!"
*****
Di UKS
"Jadi, kenapa kamu di sini?"
"Sudah kutolong, bukannya terima kasih malah ngusir."
Aya makin cemberut. "Aku tidak suka kamu di sini. Sudah, kembali belajar saja sana."

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Ship: Chika X You
FanfictionTakami Chika dan Watanabe You adalah dua sahabat karib yang sudah lama bersahabat sejak kecil. Namun menjaga persahabatan keduanya memang tidak mudah. Kejadian demi kejadian harus mereka lewati semuanya, satu per satu. Dapatkah mereka menjaga selalu...