Kim's Family

79 10 1
                                    

"Tae, sedang apa? Mama masuk ya" Ucap wanita paruh baya cantik bagaikan seorang model.

"Ini, mama bawakan camilan untuk kamu, dimakan ya" Ucap sang ibu sembari mengelus surai hitam anaknya.

"Papa sudah pulang ya?" Ucap Sang anak tiba-tiba.

"Sudah, ia mau ngobrol sama kamu dibawah, sudah ada kak Seokjin juga" Balas sang ibu seakan sudah menanti pertanyaan tersebut keluar dari mulut sang anak.

Taehyung hanya mendengus kecil mendengar balasan mamanya.

/Apanya yang mengobrol, paling hanya menanyakan nilai, grade, dan sebagainya/ Batin Taehyung.

Sang anak pun berdiri dari kursi belajarnya menuju pintu kamar, sebelum total keluar dari kamarnya ia berucap.

"Lain kali, gausah bawain aku makanan untuk pengalihan ma. Percuma kalau setelahnya mama melempar aku ke kandang binatang buas berkedok tittle papa" Ucap sang anak tersenyum miring setelahnya.

~~~~~~

Sementara itu, diruang tengah keluarga Kim terdapat dua orang pria, yang satu terlihat sangat berwibawa sedangkan satunya lagi terlihat seperti pangeran dari negeri dongeng.

"Bagaimana persiapanmu, Seokjin?" Tanya sang pria berwibawa.

"Persiapan apa yang papa maksud?" Balas sang pria dari negeri dongeng yang dipanggil Seokjin tersebut.

"Jangan pura-pura bodoh, kau sudah berada di kelas 12 mulai besok, mau sampai kapan kamu bergelut di dunia model modelan mu itu hah? Ditambah lagi kelas memasakmu itu, mau jadi apa Seokjin? Pelayan Restoran? Berhentilah melakukan suatu hal yang sia-sia" Ucap sang papa tajam.

"Aku tidak pura-pura bodoh, memangnya selama ini aku tidak penuh persiapan? Pa, aku berhasil mempertahankan gelar 3 besar ku dari kelas 10, itu kurang untuk papa?" Balas sang anak menantang.

"Sudah berani menjawab ya, kamu hanya bisa sampai 3 besar Seokjin! 3 besar! Bukan yang terbaik! Kamu pikir hal itu pantas dibanggakan?" Balas sang papa lagi lebih menusuk.

"Tapi aku sudah berpenghasilan pa! Gaji model ku bahkan sudah cukup untuk membeli satu unit apartemen! Itu yang Papa sebut sia-sia? Aku membuka kelas memasak juga tidak secara cuma-cuma! Bisakah papa berhenti mengukur kesuksesan seseorang hanya dari peringkat sekolah? Pikiran papa terlalu sempit!" Tukas sang anak terlanjur emosi karena papanya tidak mau mengerti.

Sebelum sang ayah ingin menuding yang tertua lebih lanjut, terlihat sosok yang lebih muda berjalan santai menuju ruang tengah.

"Kim Taehyung" Panggil sang ayah dengan nada kurang menyenangkan.

"Hm, ada apa?" Balas yang muda tenang.

"Papa baru dapat kabar dari pihak yayasan kalau kamu menjadi ketua OSIS untuk setahun kedepan, sebenarnya apa yang ada di pikiran kamu Taehyung! Ingin membangkang seperti kakakmu ini?" Tuduh sang papa tiba-tiba.

"Tidak" balas yang muda singkat.

"Apa maksudmu tidak? Jangan kira karena papa selama ini lembut sama kamu jadi papa tidak bisa tegas ke kamu ya Taehyung" Ucap sang ayah mulai geram.

"Tidak, aku tidak ingin menyangkal apa apa, papa akan terus menuduh kami sesuai yang papa pikiran, jadi daripada tenagaku terbuang, teruskan saja semua yang papa ingin katakan" Balas yang muda enteng, terlampau enteng seperti tidak menaruh sedikitpun rasa takut pada sang ayah.

Dibanding Seokjin, Taehyung lebih tau, papanya akan lebih geram ketika ia diabaikan oleh anaknya sendiri, harga dirinya pasti jatuh, dan itu memang tujuan Taehyung, ia sudah muak.

"Baiklah, terserah kamu Taehyung, kamu mau menjadi ketua OSIS atau apapun itu, selama peringkat mu tidak menurun, papa tidak masalah"

See? Ini maksud Taehyung, papanya akan mengatakan apapun yang ingin ia katakan, jadi, daripada meladeni dan membuang tenaga, Taehyung memilih mengabaikan.

"Dan Seokjin, pekerjaan mu itu terlalu semu! Kamu tidak akan sukses hanya dari kedua pekerjaanmu itu, jangan sombong!" Tukas sang ayah mengakhiri percakapan dan langsung pergi menuju kamar.

~~~~~~

"Diapain aja lo sama papa?" Tanya sang adik ketika papanya telah masuk kedalam kamar.

"Yang sopan kalo manggil gue" Tegur sang kakak.

"Iya, kak, diapain aja lo sama dia?" Tanya sang adik mengulangi pertanyaannya.

"Biasa, ngatain modeling sama kelas masak gue kegiatan sia-sia, hahhhh...padahal itu sumber pendapatan gue selain dari papa" Curhat sang kakak sambil menyenderkan bahunya ke bahu sofa.

"Elo sihp, gue udah sering ngajakin lo kabur tapi lo gamau" Ujar sang adik terkekeh kecil.

"Gue bukan gamau, lo pikir gue ga muak kayak gini terus? Capek banget, batin. Tapi gue sadar gue yang sekarang belum bisa ngelawan papa. sekali kita kabur, koneksi papa itu dimana mana Tae, bisa aja gue diputus kontrak sama majalah gue sekarang dan kelas masak gue ditutup, terlalu beresiko, gue gak suka" Jelas sang kakak yang membuat sang adik sedikit kagum akan pemikiran panjang kakaknya tersebut.

"Yaudahlah gue tunggu lo siap buat nafkahin gue aja" Balas sang adik enteng.

"Sialan, gue juga kalo kabur gamau bawa beban kayak lo tau" kekeh Sang kakak menggoda adiknya yang sekarang cemberut.

"Enak aja, kalo mau kabur jangan sendirian pokoknya, ajak gue! Lo pikir gue mau membusuk disini gara-gara gila?" Ancam sang adik.

"Bercanda, gue cuma punya lo dek. Gue pasti akan ajak lo kemanapun sampai lo punya kehidupan sendiri" Afeksi sang kakak mengelus surai hitam adiknya.

"Apa gue bantu Lo kerja aja ya kak? Gue juga ganteng cocok lah jadi model, biar uang kita cepet kekumpul" Ide sang adik tiba-tiba.

"Apaan? Gak! Gue justru butuh Lo buat tetep strict ke pendidikan, biar ada pengalihan buat papa, kalo lo ikut kerja yang ada makin sulit nanti kita, percaya sama gue" Sang kakak menolak mentah-mentah ide adiknya dan memberikan penjelasan logis sehingga sang adik hanya bisa mengangguk patuh.

Yes, their stand for each other.

Papa mereka gila grade, mama mereka cuma bisa menurut dan mendukung sang papa.

Maka, kedua anaknya memilih untuk menguatkan satu sama lain.

~~~TBC~~~

Hueeee gabisa nulis keluarga jahat :( Semoga cukup jahat ya mereka

Hueeee gabisa nulis keluarga jahat :( Semoga cukup jahat ya mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang