Part 5

15 2 0
                                    

"teh manis atau teh pahit?" Tanya qila saat hendak memesan makan temannya dan sekarang gilirannya untuk memesan makanan

"Nggak perlu manis-manis liat babang Cleo aja udah membuat yang pahit menjadi manis"ucap jeni alay

"Huueek"Zee bergaya seolah dia akan segera muntah saat itu juga
"Jangan terlalu berharap, cleo gak akan mau sama remukan peyek kayak Lo"
Jeni menatap sinis kearah Zee
"Apan sih!kayak gak suka amat"

Zee menaikan sebelah aliasnya
"Emang gak suka! Yeeeee"

Maura hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Tanpa sengaja matanya menangkap segerombolan cowok memasuki kantin,dan banyak membuat para cewek menjerit keras
"Anjai cogan nambah lagi"

"Cleo Lo ganteng banget sih"

"Eh itu bukannya alen ya anak baru kelas XI IPS 2 bukan sih,sumpah ganteng banget"

"Yee gantengan juga nofan anak baru di XI IPA 5"
Maura hanya diam disaat semua siswi membicarakan orang itu saat rombongan itu melewati meja Maura matanya bertemu dengan mata elang seseorang yang menatapnya dingin.tapi tatapan itu tak berlangsung lama karena orang itu memutuskan kontak mata.

"Woy Ra gitu banget Lo liatin alen, gue tau kok dia ganteng" ucap qila sambil membawa nampan yang berisi makanan.

"Eh siapa juga yang liatin dia"jawab Maura sedikit gugub

"Iya ya gue ngalah aja deh, gue doain ya semoga cepat move on dan jadian sama Alen"goda qila.

Maura mencerna perkataan qila apa dia jatuh hati pada Alen?apa tidak terlalu cepat? Padahal dia hanya bertemu di saat ia menunggu Cleo pulang sekolah dan disaat ia bertemu di supermarket. Apa ini yang disebut dengan cinta pada pandangan pertama? Maura merasa pusing memikirkannya

"Lah Ra kok nggak Lo makan sih? Apa Lo udah kenyang? Kalo udah biar gue aja yang makan"ucap Zee dengan menampilkan deretan gigi putihnya.

"Enak aja gue nggak sarapan tadi pagi dan Lo mintak punya gue,gue laper tau"kesal Maura

"Ye jangan ngegas juga kali neng, yaudah gue mau nambah perut gue masih lapar"kata Zee sambil berjalan ke tempat penjualan batagor

"Dasar perut karet"

Tak lama datang Zee dengan penjualan batagor

"Lah Zee kok Abang batagornya lo bawa juga sih?"tanya qila

"Itu gue lupa bawa uang jadi Lo kan bawa uang lebih nggak papa dong Lo Traktir gue"santai Zee dengan tampang tak berdosanya."tuh kan bener ada yang nggak beres"batin maura sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

"Oh jadi ini, kemarin Lo tanya-tanya berapa uang jajan gue?,untung teman kalo nggak udah gue buang Lo ke rawa-rawa."ucap qila sambil memberikan beberapa lembar uang kepada penjual batagor.

"Makasih atuh neng"sopan kang Sapri penjual batagor.

"Udah-udah dari pada kalian bacot lebih baik kita makan sebelum---"ucapan Maura terpotong dengan suara bel.

Kringgg,kringgg,kringgg

"Tuh kan belum juga gue selesai ngomong,yaudah lanjut aja makannya dari pada mubazir"lanjut Maura

"Tapi kita telat dong masuk kelasnya?"cemas jeni

"Yee Lo nggak tau aja di sini kan ada bad girl nya SMA Garuda"

"Lah kalian sih enak satu kelas lah gue sendiri,kalo gitu gue dulluan lagian tadi gue udah makan kok dirumah"kata qila sambil beranjak dari kursinya.

"Gue ikut kalian aja deh"pasrah jeni dan melanjutkan makanan nya.

********

Bel pulang berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang berjalan keparkiran,ada yang menunggu jemputan di depan gerbang sekolah dan ada pula yang menunggu angkutan umum di halte dekat sekolah. Maura menunggu Abang nya itu tapi tak kunjung datang ,sedang kan teman temannya sudah dulluan pulang. Hingga terdengar suara derungan motor. Maura melihat kearah  motor tersebut, ternyata pengguna motor itu mendekati Maura saat pengguna motor itu membuka helmnya.maura sempat kaget"dia kan yang kemarin natap gue dingin itu kan?dan dia yang ambil makanan gue? Kok dia liatin gue sampe begitunya?"tanya Maura pada dirinya sendiri di dalam hati.

"Naik"ucapnya datar tanpa melihat Maura

"Hah, Lo ngomong sama gue"

"Gue antar Lo pulang"

"Apaansih kalo ngomong itu yang jelas dong"

Orang itu nampak menggelapkan napasnya sejenak.maura yang melihat itu pun bingung sendiri

"Naik gue antar Lo pulang"ucap nya dengan jelas.

"Nggak usah kok, lagian gue nunggu Abang gue kok Lo duluan aja"tolak maura.mana mungkin ia pulang bersama orang yang tidak ia ketahui.

"Abang Lo ada urusan dia suruh gue buat antar Lo pulang" jawab nya lagi tanpa menatap Maura

"Heh kalo ngomong tu liat orangnya"kesal Maura

Saat orang itu melihat ke arah Maura tatapannya bertemu,tapi tatapan itu tak berlangsung lama karena suara hp Maura.ia segera melihat hpnya

Abang jelek

Dek Lo pulang sama nalen ya soalnya gue ada urusan. Sorry ya.

Maura yang membaca pesan itu pun merasa kesal sama yang pengirimnya.

"Lo nalen?"tanya Maura

"Hmm"

"Naik"lanjutnya

"Tap-"

"Naik atau gue tinggal"potong Alen cepat
Mendengar itu Maura bergegas menaiki motor Alen.

"Dimana?"ucap Alen singkat sambil menjalankan motornya

"Hah"Maura kebingungan karena tidak mengerti apa yang ditanyakan Alen.

"Rumah Lo"ucap Alen singkat

Maura mengerutkan dahinya karena tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh Alen. Alen yang melihat Maura seperti itu langsung berdecak sebal.

"Dimana rumah lo?"tanya Alen

"Oh rumah gue?yang jelas dong tanyanya kan gue nggak bingung"kata Maura

"Rumah gue di perumahan Lily no 37"lanjutnya.

Alen hanya fokus pada jalannya, suasana di atas motor sangat hening. Baru kali ini Maura kenal dengan orang sedingin Alen. Dari pertama Maura bertemu Alen,Maura tidak pernah melihat Alen tertawa.
Jangan kan tertawa senyum sedikit saja Maura tidak pernah melihatnya.

*******
Haiii NARA update lagi maap Yee kalo update nya lama,soalnya author lagi sibuk hehehehe.

Hm kira kira Maura cocok nggak ya sama Alen? Apa Maura mampu menaklukkan si manusia dingin itu?

Yaudah seperti biasa jangan lupa vote dan komen yaa🎉

@Zulkrtnisa

NARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang