Part 6

14 2 0
                                    

Semakin lama Maura melamun memikirkan sifat Alen.  Motor pun berhenti,dan sekarang Maura sudah berada di depan rumahnya. Maura segera turun dari motor Alen.

"Makasih udah anter gue" kata Maura sudah turun dari motor Alen.Alen hanya menatap Maura sekilas dan melajukan motornya.

"Dasar orang aneh orang tuanya
dulu ngidam apa sih sampai punya anak kaya gitu.nyebelin. untung ganteng"omel Maura dalam hati.

******
Hanya tinggal berdua dengan Cleo di rumah sebesar ini membuat Maura merasa kesepian, sedang kan mamanya harus bolak-balik keluar kota untuk mengurus perusahaan almarhum papanya. Maura membuka pintu balkon kamar mencoba menghilangkan rasa suntuknya.

Segelas coklat hangat yang setia menemani Maura duduk di sofa yang ada disana memandangi bintang-bintang diatas langit sambil sesekali tersenyum tipis.

"Papa apa kabar di sana?pasti papa kangen sama mama, bang Cleo dan Maura yang cantik kan? maaf dulu Maura sering buat papa marah dan nyusahin papa,bikin papa marah terus soalnya Maura sering berantem disekolah"ucap Maura seolah-olah papanya sedang bersamanya.

"Sekarang Maura udah nggak sering berantem lagi di sekolah,papa tau belakangan ini bang Cleo jail banget sama Maura kemaren aja dia ninggalin Maura, kalau papa ada disini pasti bakal marahin bang Cleo kan?"kali ini Maura menekuk kepalanya merasakan buliran hangat membasahi kedua pipinya.

"MAURAAA"

"RAA LO DIMANA WOYY?"

"RAA  Abang Lo yang ganteng melebihi  Shawn mendes ini mau cerita pentingg"

Mendengar suara gaduh yang berasal dari kamarnya membuat Maura terlonjat kaget sesegera mungil bangkit dan masuk kedalam kamarnya,memastikan apa yang terjadi sampai kedua bola matanya menemukan Cleo yang sedang loncat kegirangan di atas kasur miliknya.

"Woyy bangke turun nggak Lo!"teriak Maura geram dengan aksi Cleo "udah gede juga ngapainsih loncat loncat di atas kasur gue?!"

"Tomket sialan lo?!"gerutu Cleo seraya turun dari kasur Maura"eh Lo tau kalau manggil nama gue tu yang lengkap, masa Lo panggil gue bangke seharusnya itu bang cle dong"

"Bodo amat, ngapain sih Lo teriak-teriak lopikir ni rumah hutan apa?"

"Oh iya gue lupa, Lo tau ngga--"

"Nggak" potong Maura

"Kan gue belum ceritaaaa"

"Hehehe yaudah apaan"

"Jadi gini gue baru aja jadian sama si Charly gue seneng banget"jelas cleo sambil teriak

"Aduhh sakit kuping gue ahh, lagian Lo lebay banget jadi cowok masa baru jadian aja udah seneng"

" Yaelah iri bilang boss!! Yaudah deh gue pergi dulu mau bogan"ucap Cleo sambil beranjak dari kasur Maura .

"Bogan?"tanya muara

"Ya iya lah bobo ganteng" jawab Cleo yang sudah menghilang dari balik pintu kamar Maura dan jangan lupakan pintu yang tidak dikunci kembali

"Untung abang, sabar Maura,orang sabar rejekinya banyak"sambil mengelus dadanya.

********

Setelah bersiap Maura menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju sekolahnya.kini Maura sudah ada didepan pintu gerbang, ada dua keberuntungan yang mungkin berpihak kepadanya. Yang pertama,tidak ada OSIS yang menyebalkan menjaga gerbang pada pada pagi ini. Dan keberuntungan kedua, pak Yanto satpam SMA Garuda tertidur.namun kesialan nya gerbang sekolah sudah tertutup rapat.

Dan pagi ini Maura harus memanjat gerabang lagi. Bukan hal baru memanjat gerbang yang dialami oleh Maura Anandita

"Manjat lagi,manjat lagi"Maura menghela nafas sejanak dan mulai menaiki gerbang sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang