Uwaaaa

176K 943 6
                                    

Skip. Di lapangan

Mereka bukannya melakukan tugas masing-masing, malah diam di dekat tiang bendera. Sasa yang jengah akan situasi akward ini mulai bereaksi.

"Mau sampai kapan lo diam? Lari sana. Gue cuma d suruh liatin lo kali" ujar sasa.

"Gue ga mau lari. Capek. Panas" ujar Afka sambil menatap bola mata spektrum sasa.
Oh. Mungkin afka akan mendapatkan kegiatan terbarunya. Menatap spektrum gadis itu.

"Lari lo. Ntr gue yang kena sama bu tuti. Gue ga mau ikutan lari ya" ujar Sasa.

"Gue ga mau. Lagian ini salah lo semua"

"Lah kok salah gue? Salah lo dong. Siapa suruh manggil gue sayang. Gajelas tau"

"Siapa suruh lo duduk di samping gue? Udh gue izinin?" Ujar Afka.

"Siapa lo ngelarang gue? Bapak yg ngantar gue yg nyuruh. Apa lo!!" Ujar Sasa yang mulai tak tahan

"Bodo amat. Intinya semua salah lo. Jadi lo yang lari" ujar afka

"Lari gak lo?"
"Gak"
"Lari bangsat. Ntar gue yang kena"
"Gak"
"Lari anjing. Gue ga mau ikutan lari ntar karna lo"
"Gak"
"Ada kata lain selain gak ngga sihh?"
"Ada. Gue ga mau sayang"
"Apa sih lo. Gue ga kenal sama lo. Main panggil sayang aja lo"
"Iya. Sayang kamu juga"

"ANAK BARUUUU!!! AFKAA!! IBUK NYURUH AFKA LARI. BUKAN SAYANG SAYANGAB DI BAWAHHH!! AFKA LARI! KAMU JUGA LARI ANAK BARU!!" Ujar bu tuti dari atas

"Aahh.. kan gue yang kena.. IYA BUK" ujar Sasa jengkel, lalu berlari mengelilingi lapangan.

"Ahh nya tadi gimana? Sange nih gue" ujar Afka yang berlari di samping sasa.

"Bodo amat Afka!!!! Gara gara lo nih" ujar sasa, lalu Afka tertawa melihat Sasa.

Afka mulai menyukai Sasa. Dari semua wanita yang ada di sekolah ini, cuma Sasa, satu satunya orang yang ga suka jika dihukum bersama Afka. Bagi siswi lain, di hukum bersama Afka merupakan anugerah terindah yang diberikan tuhan. Berbeda dengan Sasa.

Setelah selesai, Sasa memilih untuk duduk di pinggir lapangan, sedangkan Afka pergi keluyuran

"Bagus dah. Pergi sana. Pergi jauh jauh. Muak gue ngeliat muka lo." Ujar Sasa kesal.

Tak lama, ada orang yang menempelkan minuman dingin di dahi Sasa. Sasa membayangkan, cowok tampan seperti di wattpad yang memberikannya minum. Sasa mulai senyum senyum sendiri.

"Gapapa dah di dahi. Ga di pipi. Duh.. gue serasa pemain wattpad aja" batin sasa.

"Dih.. senyum senyum.. gue tau kok. Lo mulai suka sama gue kan??" Ujar seseorang.

Tapi tunggu. Kok kayanya sasa kenal suaranya? Sebentar. Sasa ngelirik ke arah atas, lalu menemukan Afka dengan senyumnya. Duh. Jika saja Sasa tidak membenci cowok itu, mungkin sasa udah pingsan diliatin cowok manis dan tampan seperti Afka. Tapi ini afka!! Manusia ga jelas yang mengibarkan bendera perang ke arahnya.

"Apaan sih lo. Pergi sana. Udh damai ga ada lo, malah ke sini lo" ujar Sasa jutek.

"Jangan jutek jutek sayang. Ntar cantiknya hilang lo. Nih. Gue beliin minuman. Diminum gih" ujar Afka

"Sayang sayang pala lo peyang. Dah ah. Gue masih mampu beli sendiri!" Ujar Sasa lalu pergi ke arah kantin.

"Lah. Ni anak ga tau romantis kali ya. Bener bener. Waktu cewek lain dengan suka rela nerima minuman yang gue kasih, dia malah jutek. Berbeda emang"
"TUNGGUUU" ujar afka

Jodoh mesum NC[++++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang