Baru kali ini, Oliv dimandiin laki-laki. Walau tubuhnya bukan manusia, tapi tetap saja geli. "Adoh, siapa lagi yang memencet bel. Gak tau apa ni kucing lagi gabisa diem."
Pria yang tidak Oliv ketahui namanya itu menggerutu. Beberapa saat kemudian, Oliv sudah diberi handuk dan dikeringkan, lalu dipeluk oleh pria itu.
"Cari siapa?"
"Dirga!"
Maur langsung menghambur ke pelukan Dirga, tidak peduli Oliv kucing ada di antara mereka. Dirga tentu saja bingung, siapa cewek itu?
Anehnya lagi, kucingnya langsung melompat memeluk gadis berwajah pucat itu sambil menjilati wajahnya, kenapa mereka seperti makhluk yang sudah kenal lama.
"Maaf, anda salah orang."
Dirga malas berurusan sama perempuan, dia yakin sekali, perempuan di depannya sangat drama.
Dirga mengambil Maur dari gendongan gadis asing. Maur memberontak dan mencakar-cakar Dirga. Dirga kebingungan.
"Maur, ayo masuk."
"Ayo." Kali ini yang menjawab Maur asli yang berada di tubuh Oliv.
"Bukan lo, kalo nama lo Maur, maaf deh. Gue ngomong sama kucing gue," ketus Dirga.
Tatapan Maur asli hampir menangis. "Aku.. Maur. Harusnya Maru yang artinya kucing, tapi karena aku betina jadi Maur."
Dirga cukup kaget mendengar penjelasan gadis asing itu, ia tak pernah menceritakan asal usul nama Maur ke siapapun.
"Oh, Oliv." Tiba-tiba Maur asli berseru karena mendapat bisikan dari Oliv kucing.
"Nama kamu Oliv, jiwa kita ketuker, iya, aku takut. Aku gak tau."
Maur berbicara kepada Oliv yang sedang menatapnya penuh harap.
"Orang gila lo, pergi dari sini." Dirga membentak dan dibalas teriakan Oliv dan Maur secara bersamaan. Hal itu membuat Dirga mengerang lalu mempersilahkan mereka berdua masuk.
Dia juga penasaran, siapa cewek ini? Kenapa kucingnya sangat akrab pada dia?
"Jelasin dulu lo siapa?" tanya Dirga setelah mereka duduk di sofa dengan Oliv kucing masih di pelukan Maur manusia.
"Aku Maur, kucing kamu. Yang digendong ini Oliv, jiwa kami tertukar, kata Oliv. Kami juga gak tau kenapa. Oliv ketakutan kamu peluk seharian. Apa lagi, Liv? Oh, kami bisa mengerti bahasa satu sama lain."
"Udah ngarang ceritanya?"
Oliv kucing berteriak sebagai respon. "Tuh, denger kata Oliv."
"Aku juga tau, Ga. Tapi aku bisa buktiin aku Maur karena aku tau warna celana dalam kesukaan kamu apa, lagu yang kamu sukai, game online yang sering kamu mainin, bahkan aku tau jam-jam kamu poop kapan," jelas Maur manusia.
"Gila lo stalker ya?"
"Engga, Dirga. Aku Maur, aku suka peluk lengan kamu kayak gini, aku suka nepuk paha kamu, bahkan aku suka dipangku kamu kayak gini."
"Wah, anjeng gak bisa gue biarin nih, namanya pelecehan ini. NGAPAIN LO PEGANG-PEGANG GUE, MONYET."
"Aku kucing."
Oliv kucing sudah tidak tahan ingin berteriak banyak hal melihat kelakuan Maur di tubuhnya.
...
Dirga gak habis pikir, dia seperti dipermainkan oleh gadis cantik berhati iblis ini. Mau tak mau dia membiarkan dia menetap sementara, toh Maur juga nyaman di dekatnya, kemungkinan dia berbuat jahat kecil.
Di saat dia hampir menyerah mencari info di internet. Hp Dirga berdering, nomer tak dikenal menelponnya.
"Saya salah mantra."
Apa lagi ini, mantra.
"Saya malah membuat kucing dan manusia itu bertukar jiwa. Maaf."
"Terus gimana?"
"Beberapa hari lagi saya akan ke sana. Mohon bersabar." Panggilan terputus. "Woi, tanggung jawab. Mau kemana lu hah."
Maur dan Oliv yang hampir tertidur menengok, Maur asli langsung memeluk Dirga, hal yang biasa dia lakukan.
"Ngapain lu?" Suara Dirga ketus.
"Aku Maur."
Kali ini, Dirga ga menolak, dia sudah mendengar dari orang lain kalau mereka tertukar jiwanya. Entah kenapa, Dirga tidak curiga sama sekali.
"Meong~" Oliv mengeong karena tidak terima, tubuhnya murah sekali memeluk sembarang pria.
Maur manusia, langsung menggendong Oliv kucing, lalu masuk ke pangkuan Dirga. Dirga tidak menolak malah memeluk erat mereka berdua.
Rasanya nyaman sekali. Dirga yang selalu takut sendiri, merasa ada teman, walau aneh.
Tunggu beberapa hari semuanya akan terungkap dan selesai. Iya, hanya beberapa hari.
Sabar, Dirga.
...
14.05.20
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat Person
General FictionHidupnya berubah setelah orang tuanya meninggal dunia, berubah seperti apa? Yang pasti menjadi hal yang tidak pernah terduga sebelumnya.