Sampai sekarang Wonyoung belum berani bercerita tentang pengakuan tiba-tiba Dohyon kepada May. Ia merasa itu lelucon dan tidak pantas dianggap serius.
Jadi sekarang ia biasa saja, tak ada getaran di hatinya seperti yang ada di film film. Tidak sedikitpun bagian dari dirinya yang menyukai Dohyon.
Namun akhir akhir ini, terutama setelah ia membuat poin poin alasan mengapa ia menolak Dohyon, Wonyoung jadi ingin mengenal beberapa murid laki laki di sekolahnya. Ia lebih suka yang tidak terlalu terkenal namun tampan.
Maka disinilah ia, sehabis pelajaran olahraga, di bawah pohon dengan kamera kodak berwarna putih pemberian kakak sepupunya dari Thailand. Tangannya memegang kamera itu, sesekali memotret murid murid yang tengah bermain basket di lapangan.
4 laki laki dan 1 wanita dengan setelan basket. Itu Shin Yuna, senior Wonyoung di klub basket.
“Ah dapet juga 2 foto.. Gantengnya..” Gumam Wonyoung terkagum kagum tanpa sadar.
Tapi Wonyoung tidak bisa bohong pada dirinya sendiri bahwa Dohyon terlihat sangat tampan saat dalam mode fokus dan serius permainan basketnya.
Namun ia harus sadar bahwa tujuannya berada disini adalah untuk mengambil gambar senior tampan yang sekarang tengah fokus bermain basket dengan Dohyon.
Dan secara tiba tiba, bola yang awalnya diniatkan untuk masuk dalam ring itu salah sasaran dan malah mengenai kepala Wonyoung—kalau Ahn Seongmin tidak menangkisnya.
“Kamu gapapa?” Tanya pria yang setahun lebih tua dari Wonyoung itu.
Wonyoung langsung ragu apakah yang dimaksud Seongmin itu dia, ia memberi gestur menunjuk dirinya sendiri yang direspon anggukan oleh Seongmin.
“I'm totally okay kok!” Kata Wonyoung semangat dengan memberi isyarat ‘Ok’ dengan tangannya seakan memberi tahu bahwa ia baik baik saja.
“You are not, kalo kamu pusing boleh minta tolong saya kok. Nanti saya izinin buat ke UKS” Ujar Seongmin penuh senyum yang tentu membuat Wonyoung meleleh.
Di sisi lain Dohyon tersenyum meremehkan melihat adegan dongeng romansa di depannya ini. Ia sangat malas menyaksikannya hingga tanpa sadar ia melanjutkan permainan dengan Yuna, Haruto, Taekhyeon dengan emosi.
“Ah gapapa kok kak! Kayaknya aku harus minjem buku buat pelajaran bahasa Inggris abis ini. Aku tinggal dulu ya kak!” Ucapnya pada Seongmin sebelum memberi salam perpisahan yang direspon Seongmin dengan baik.
...
Seorang remaja dengan kaca mata terpasang di wajahnya menghampiri Wonyoung saat gadis itu hendak berjalan menuju perpustakaan.
Wonyoung terkejut. Sangat terkejut.
“H—Hai Wonyoung, Ini pocari sweat. Diminum ya” Kata remaja itu gugup.
Hati Wonyoung sangat senang, ia langsung dengan semangat bertanya, “Halo! Nama lo siapa?”
“Gue Win” Ucapnya malu malu.
Inget Nyong! Win gak pake Metawin!
...
Dohyon melihat semua itu, karna jalan dari lapangan ke perpustakaan lumayan dekat.
“Kenapa? Cemburu lo?” Ucap Yuna dengan nada bercanda ke arah Dohyon sementara si lawan bicara hanya tertawa kecil dan menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖾𝗎𝗉𝗁𝗈𝗋𝗂𝖺 ✧ dohyon wonyoung
Fanfiction"take my hands now, you are the cause of my euphoria" ( fluff romance ) semibaku © ecarlatie, 2019