O8. jealousy

234 40 3
                                    

Setelah Dohyon mengungkapkan perasaannya pada Wonyoung, situasi mulai jadi canggung. Wonyoung mungkin terlihat biasa saja, karna bukan dia pihak yang menyukai tapi tidak dengan Dohyon.

Dohyon terus kepikiran, sepertinya dia benar benar menyukai Wonyoung namun perasaan Wonyoung tidak sama dengannya.

Tetapi daripada mementingkan ego dan perasaannya, Dohyon lebih peduli pada pertemanannya dengan Wonyoung. Persetan dengan pengakuannya kemarin ia harap Wonyoung dapat melupakannya dan mereka berdua kembali menjadi teman seperti biasa.

Dipikir pikir hidup ini lucu. Bahkan dalam waktu kurang dari sebulan, Dohyon yang apatis dan tidak pernah jatuh cinta menempatkan perasaannya kepada gadis yang mengganggunya namun perhatian padanya belakangan ini.

Indah bagi Dohyon aneh bagi Wonyoung. Bayangkan belum kenal lebih dari sebulan tiba tiba udah ditembak?

Bagi Dohyon jadi cowok itu harus pemberani, sekali kamu punya perasaan ke seseorang harus langsung ditembak. Tapi Dohyon gak tau hal pentingnya apakah cewek itu suka atau nggak.

“Gue gak suka kita diem dieman gini. Gue minta maaf kalo perkataan gue kemaren bikin lo gak nyaman tapi ayo baikan kayak biasanya” Kata Dohyon, bertatapan mata dengan Wonyoung yang tengah membaca buku novel di perpustakaan.

“Gue kayaknya—” Omongan Wonyoung terputus saat Seongmin datang menginterupsi mereka berdua dengan beberapa novel di tangannya.

Suasana mendadak canggung.

“Loh, Dohyon? Lo ngapain disini?” Tanya Seongmin ke juniornya di ekskul basket itu.

Dohyon bukan tipe orang yang suka basa basi dan terus terang jadi ia hanya menjawab sesuai kebenarannya. “Gue mau minta maaf sama Wonyoung” Katanya serius.

Satu alis Seongmin menungkit bingung. “Gue gak akan nanya kenapa lo minta maaf tapi bisa pergi gak? Wonyoung kayaknya gak nyaman sama kedatangan lo” Balas Seongmin.

Dohyon tertawa kecil sebelum pergi meninggalkan perpustakaan tanpa sepatah kata pun.

Wonyoung melihat ke arah Seongmin khawatir lalu mengalihkan pandangannya ke punggung yang perlahan menjauh dari perpustakaan. Ia merasa tidak enak pada Dohyon.

Sementara itu Dohyon yang sudah pergi menjauh dari perpustakaan memasang wajah kesal.

Ia tidak tau harus marah pada Seongmin atau bagaimana tapi yang jelas ia sangat kecewa pada dirinya sendiri karna belum berhasil mengutarakan permintaan maafnya dan belum mendengar jawaban Wonyoung.

“Woy Dohyon lo liat gak Wonyoung dimana?” May menghampiri Dohyon yang sekarang berdiri di depan koridor kelas.

Bukannya menjawab pertanyaan May, Dohyon pergi berjalan meninggalkan gadis itu tanpa sepatah kata apapun.

May bingung, Dohyon terlihat kesal.

“Do lo kenapa?” May mengejar Dohyon yang berjalan dengan tempo langkah kaki yang semakin cepat.

“Do jawab gue!” Bentak May seiring dengan tangannya yang menahan tangan Dohyon namun langsung dilepas oleh sang empunya.




....


“Lo gak bilang kalo kejadian sebenernya gitu” Kata May ke Dohyon yang sekarang berdiri meminum susu pisang di dekat kolam ikan.

“Emangnya Wonyoung gak nanya?” Tanya Dohyon singkat.

“Enggak! Makanya gue heran denger cerita lo barusan, lagian lo tuh pernah belajar tentang cewek gak sih? Gue dengerin cerita lo barusan malah jadi sebel” Ketus May lalu meminum susu pisang di tangannya.

“Gak pernah. Pacaran aja gak pernah. Gue bego soal cewek” Balas Dohyon sementara May memutar bola matanya malas.

Wonyoung terdiam.

Ia melihat semuanya.

Dohyon dan May yang meminum susu pisang bersama.

Apa mereka sedekat itu?


























btw gengs..

wonyoung's line 😎😎😎

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝖾𝗎𝗉𝗁𝗈𝗋𝗂𝖺 ✧ dohyon wonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang