Sudah tiga hari aku berada ditempat asing ini.Membosankan memang,tapi bagaimana pun hidup akan terus berjalan.
Kerjaanku setiap hari selama ada disini hanyalah tidur,bangun,makan,bersih-bersih badan,dan main PS sama anaknya Paman Sam.Jovial namanya,umurnya baru 10 tahun kalo gak salah.Tapi kalo di pikir-pikir memang lebih asik dirumah sih,kalaupun aku keluar, emang mau kemana?.
Aku akan tetap diam di rumah,sampai nanti waktunya tiba untuk bersekolah.Sudah aku jamin,kalau sekolah baruku gak akan seasik sekolah lama maka dari itu aku harus melakukan pemanasan dengan tetap berdiam diri dirumah.Aku keluar dari kamar,menghampiri Jovial yang sedang asik bermain PS.
"Mamah lo kemana Jo?"
"Ke warung.."
"Ouhh!"
"Bang Jeff,temenin main PS."
"Lagi males gue,nanti aja!"
"Yaelah!"
"Emang lo gak sekolah?"
"Gak!"
"Bolos ya?"
"Yang bener aja gue harus sekolah di hari minggu!"
"Hari ini hari minggu?"
"Iya!"
Aku duduk disamping jovial,mengambil stick PS yang sebelumnya sudah disiapkan Jovial.
"Katanya gak mau main?"
"Terserah gue lah!"
"Jalan yuk?,boring nih!" ajak Jovial.
"Kemana?"
"Kemana aja,yang penting keluar rumah!"
"Ke Dufan gimana?" lanjutnya dengan semangat.
"Pasti banyak orang kan disana?,gak mau ah!"
"Ya jelas banyak orang lah,namanya juga tempat hiburan.Kalo mau yang sepi,pergi aja ke gua sana!."
"Emang ada Gua di Jakarta?"
"Ahh gak tau ahh!"Tit...titt....
Terdengar suara klakson motor dari depan rumah.Jovial mengajak ku untuk melihat siapa yang datang membawa motor.
Saat aku dan Jovial sudah berada di luar rumah,jujur aku sangat terkejut melihat Paman Sam sedang berdiri tepat di samping sebuah motor KLK atau mirip motor cross dengan warna dominan hitam dan biru sambil memegang sebuah helm.
"Motor siapa Paman?" tanyaku yang penasaran.
"Motor kamu lah!"
Sungguh aku tak bisa menyembunyikan wajah terkejutku.
"Asikk,jadi nih jalan-jalan!" teriak Jovial kegirangan.
Aku melangkah mendekat menuju Paman Sam dan motor itu.
"Ini serius?"
"Bohong!"
"Yaelah,"
"Ya serius lah!"
"Paman yang beliin buat aku?"
"Bukan lah!" tiba-tiba tante Ayu menyambar.Ia membawa kresek belanjaan karena habis dari warung.
"Terus?"
"Yang beli emang Paman mu tapi uangnya dari ibu mu!" jawab tante Ayu sambil berjalan masuk ke rumah.
"Ibu?"
"Iya!" jawab Paman Sam berusaha meyakinkanku.
"Kok ibu gak bilang sama Jeff?"
"Paling nanti juga bilang!"Jujur aku sangat senang ibu membelikan motor yang sejak dulu sangat ku impikan ini.Tapi di sisi lain aku juga kasihan sama ibu.Tapi yasudahlah,mungkin ini rezeki buat aku.
"Bang Jeff,ayo?" rengek Jovial.
"Kemana?"
"Ihhh,katanya mau jalan-jalan?"
"Emang jadi?"
"Ayolah,itung-itung ngereyen motor baru!" bujuknya dengan semangat sambil memakai helm.
"Berangkat!"
Jovial langsung naik lebih dulu ke motor itu,aku menyusulnya sambil memakai helm keren yang hanya terlihat matanya saja.Aku memarkirkan motor dan langsung berjalan tak karuan,intinya yang penting jalan-jalan.
Di sebuah jalan raya dengan berpuluh-puluh motor dan mobil yang berlalu lalang,tiba-tiba Jovial bertanya kepadaku,
"Bang Jeff?" teriaknya.
"Apaan?"
"Nanti aja deh ceritanya!"
"Apaan sih?,gak jelas banget!"
"Jadi kan ke Dufan?"
"Serius mau kesana?"
"Iya!"
"Ya udah kita kesana."
"Yesss,itu baru bang Jeff yang sesungguhnya!"Tak butuh waktu lama,Aku sampai di taman hiburan itu.Tempatnya lumayan rame,tapi wajar lah karena ini hari minggu.
Aku memarkirkan motorku di parkiran.
"Turun!"
"Iya iya".Aku memesan tiket untuk dua orang,dan setelah kudapatkan
Jovial langsung lari masuk kedalam,aku pun berlari mengejarnya.
"Bang Jeff,naik roler coaster yuk?" ajaknya dengan semangat.
"Ahh males,gak ada tantangannya!"
"Belagu sekali anda!"
Dia menarikku menuju wahana itu,aku pun tak bisa apa-apa selain menuruti kemauannya.Setelah selesai ternyata dia yang malah keleyengan seperti orang mabok.
"Rasain lo!" ejek ku.
"Sekarang giliran kora kora!"
"Emang masih kuat?"
"Tenang,aku laki!"
Sekarang giliran aku yang menarik tangan jovial menuju wahana kora kora.Setelah beberapa menit mengantri,kami pun langsung beraksi.
Setelah wahana kora kora selesai,aku bisa liat dengan jelas,betapa wajah Jovial cukup gugup dan ketakuatan.
"Cemen lo."
"Mantap!"
"Mau nambah?"
"Udah ah,nyerah!"
"Terus sekarang mau apa?"
"Haus bang,minum yuk?"
"Ayo!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Atas Normal
Roman pour AdolescentsCinta tanpa rasa hanyalah hal yang sia-sia dan tidak akan berakhir bahagia melainkan hanya derita yang membuat sesak didada. Jeffri Andara dan Keynan syahira akan membatu anda mencari arti cinta yang sesungguhnya.