ur wilingness

1.3K 92 0
                                    


"Jisung-ah..."

Sepasang sahabat sedang berjalan beriringan di koridor kampus.

"Eum, wae?"
Dengan Jisung yang selalu membuntuti Chenle.

"Kau mau membantuku?"
Chenle berhenti berjalan.
Menatap kebelakang dimana Jisung berdiri.

Kemudian tersenyum sumringah.
Manis sekali sekaligus mengerikan, jika Jisung peduli itu.

Jisung mengangguk-anggukkan kepalanya cepat bahkan sebelum Chenle mengatakan apa yang akan dimintainya.

"Apa yang bisa ku bantu?"
Jisung benar-benar..!

Tangan besar itu menyentuh pucuk rambut Chenle dengan ragu.

Mata sipit Jisung mendadak rasanya perih..
Hati Jisung tiba-tiba saja seperti ada yang meremas, kemudian menghela nafas pasrah.

Menebak-nebak apa yang akan keluar dari bibir Chenle.

"Jam 8.30 malam nanti, datanglah ke Gangnam nomor 13..."

Chenle tersenyum manis.
Menyentuh pundak Jisung lembut.

Sentuhan itu menghangatkan hati.

Namun disisi lain,  jiwa Jisung sedang meneriakinya 'DASAR LEMAH!'.


"Baiklah.."
Sahut Jisung masih dengan senyuman bodohnya itu.

Ia bahagia melihat Chenle tersenyum.

Lengan kekar itu terangkat, hendak merangkul teman mungilnya, namun diurungkan..

Chenle yang melihat gerak-geriknya pun meraih punggung tinggi itu.

Membuat Jisung seketika berdebar dibuatnya.

"Terimakasih Jisung-ah!"

Chenle menepuk punggungnya sengaja.

Jisung meringis tak bersuara, saat dirasanya perih pada bekas luka cakaran disana.

Ku tegaskan sekali lagi
Kebahagiaan Jisung menyembunyikan rasa sakitnya.

#....

Air mata pemuda manis itu lolos begitu saja..
Mengalir deras hingga melewati dagu.

Mengingat kembali senyum mengerikan yang ia berikan pada sahabatnya, Park Jisung.

"Andai aku tersenyum kepadanya dengan hati yang tulus dan terbuka.."

'maafkan aku Jisung.."

{Ini hanyalah tentang perasaan...}

,


🌐tulisan yang bercetak miring merupakan flashback.

'Segala Maafku..'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang