ur pain

826 70 0
                                    

Jisung berdiri tepat di depan pintu Gangnam no 13 satu-satunya, persis dimana Chenle menyuruhnya tadi sore.

Sulit untuk menegak saliva..
Manik mata Jisung gencar kemana-mana.

Berusaha untuk tetap tenang

Jisung menekan bel rumah

Kemudian seorang wanita muncul dibalik pintu.

"Aku pesananmu..
..Jisung"

Wanita itu memandangi tubuh Jisung dari atas sampai ke 'bawah'nya, kemudian tersenyum.

Ia sudah terbiasa ditatap seperti itu.

"Akhirnya.. ayo ke dalam..!"
Ucap wanita itu meraih tangan raksasa Jisung untuk membawanya masuk.

.-._.
.


  Jisung berjalan lemah menuju kamar mandinya sesampai dirumah.

"PARK JISEONG!!" Teriaknya.
Memukul dinding kamar mandinya yang kedap suara, setelah menutup pintu.

Kemudian memutar shower.

"Arghh...!! mengapa aku begitu lemah...! ..!!" 
Jisung terus berteriak pada dirinya sendiri.

Ia menangis..

Air matanya mengalir diantara air yang membasahi tubuhnya.

Nafasnya tersengkal tak karuan, di bawah timpaan air dingin yang menimpa tubuh hangatnya.

Jisung melepas pakaiannya satupersatu.. dilemparnya kesembarangan arah..

Hingga dirinya telanjang.

Membersihkan kotoran sialan sisa-sisa persetubuhannya dengan gadis yang menyewanya setiap malam.

Kemudian menyobek-nyobek uang kertas dalam genggamannya, hingga larut dalam aliran.

.

Wanita tadi memberinya tip, puas dengan layanan Jisung.

Inilah kelebihan Jisung menurut orang-orang.. 

Namun kekurangan yang berlebihan menurut Jisung.

Wajah tampannya.

'Aset' dan tubuhnya yang jantan..

Terkadang membuat kapok wanita-wanita itu.

Merekalah yang membuat punggung Jisung terluka perih karena kuku-kuku tajamnya.

.

Sakit..

Ia merasakannya sekarang..

Dan selalu seperti ini.

Jisung memejamkan matanya

Membiarkan airmatanya mengalir tersapu air..

"Chenle-ya..."
"Aku lemah.."
Lirih Jisung.

Jisung benar-benar kesakitan..

Sakit diluar dan dalam..

#

Chenle semakin tenggelam dalam tangisnya. Membayangkan bagaimana rasa sakit yang telah dirasakan Jisung karenanya..

Chenle telah mengotori Jisung secara tidak langsung.
"Kau memang bodoh Jisung-ah.."
Lirih Chenle.

.

'~Maafkan aku yang menyakitimu, kemudian diam-diam mengeluh disaat kau telah merasakan sakit."

{..perasaan yang nyatanya menyakiti satu sama lain...}

'Segala Maafku..'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang