Keesokan harinya di Seirin. Kagami tampak semangat—sekali. Bel istirahat baru saja berdenting, tapi ia sudah tidak ada di bangkunya.
(Y/n) melihat Tetsuya yang mengeluarkan kotak bekalnya, tubuhnya menyerong hendak berdiri.
"Mau makan bekal di atap?" Tetsuya bertanya. (Y/n) mengangguk. Gerakan mereka sama-sama terhenti, seolah teringat sesuatu. Sepersekian detik kemudian mereka saling pandang.
"Sumimasen. Aku ada urusan, bisa lain kali?" Mereka berucap serempak. Entah kebetulan macam apa. Keduanya sama-sama mengangguk, kemudian sedikit terkekeh akan kekompakan mereka tadi.
Tetsuya berjalan keluar duluan. (Y/n) masih sibuk mencari benda yang dibutuhkannya.
(Y/n) berjalan santai di koridor kelas dua, area para senpai. Kakinya tertuju pada satu tujuan, kelas 2-A. Ia berencana menyerahkan laporan kemarin secepatnya, ditengah kedamaian pikirannya, sebuah suara mengalihkan perhatiannya.
Derap langkah kaki orang berlari muncul dari belakang, Surai merah gradasi hitam berkibar kala si empunya berlari menuju salah satu kelas dan memasukinya.
(Y/n) mulai mendengar percakapannya mereka, ia masuk, menghampiri meja Riko. Riko masih berbicara dengan Kagami, (Y/n) menyimak. Riko menyerahkan formulir pendaftaran pada Kagami, Kagami tampak puas. Ia hendak keluar, tapi suara Riko menahannya.
"Aku hanya mau menerima formulir itu di hari Senin pukul 08:40 di atap sekolah" ucap Riko. (Y/n) menyadari ada kejanggalan. Selanjutnya Kagami benar-benar sudah keluar.
"Senpai" panggil (Y/n).
"Brrufff ... " Susu yang diminum Riko kembali menyembur. Ia mengusap mulutnya, kembali bergumam kesal.
"Sejak kapan kau ada di sana, (Y/n)-chan?!" Kaget Riko.
"Sudah dari tadi" jawab (Y/n). Riko menghela nafas lelah, terhitung dari siang ini ia sudah sport jantung dua kali.
"Ano... Semoga senpai bisa membaca tulisanku" (Y/n) menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Riko.
"... Statistik dan laporan mini game kemarin" lanjut (Y/n). Riko mengangguk. (Y/n) permisi kembali ke kelas. Setelah sepenuhnya keluar, Riko beralih pada lembar kertas ditangannya. Dibukanya halaman pertama.
Dan...
"Tulisan dokter..." Riko sweatdrop, tak menyangka (Y/n) yang berpenampilan rapi memiliki skill menulis yang disebut tulisan dokter, kontras sekali dengan penampilan dan sifatnya.
📚📚📚
(Y/n) sampai di depan Mading, menemukan Kagami yang tengah mencengkeram kepala Tetsuya dengan satu tangan mengepal. (Y/n) sendiri tak ingin membela ataupun melerai, ia tau pasti Tetsuya penyebabnya. Tak peduli, (Y/n) berjalan begitu saja. Tetsuya yang sadar segera mengikuti adiknya, mengabaikan Kagami.
"Oi Kuroko" ucap Kagami, Tetsuya hilang.
Skip
Hari Senin di atap sekolah...
"Hum! hum! hum!... Aku sudah menunggu" Riko berdiri di depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow (KnB × Reader)
Fanfiction[Penikmat reader is Kuroko Tetsuya's Twin silakan merapat🙌] •••••••••• Aku adalah bayangan, bayangan dari mereka berlima-- tidak, mereka berenam. Dulunya kami sangat akrab. Basket menyatukan kami, tanpa sadar menyatukan secercah "cahaya" diantara k...