Fifth Chapter - Interhigh

1.1K 147 60
                                    

"Kagami-kun, kau tau? Kau hebat" sindir (Y/n).

"Uruse, bukan salahku masih lelah setelah pertandingan kemarin" sangkal Kagami.

"Biar kutebak, kau bermimpi melakukan dunk buzzer beater kemarin 'kan?" Tebak (Y/n).

"Uruse"

Apa yang terjadi? Mari kita flashback beberapa jam yang lalu...

Flashback

Di pagi yang cerah, jam pelajaran pertama berlangsung. Guru menerangkan materi di depan kelas.

Guru itu berhenti menjelaskan, matanya memincing tajam, beliau berjalan ke arah deretan bangku kedua paling belakang--

-dan berhenti di sebuah bangku dengan sosok pria bertubuh besar dengan Surai merah gradasi hitam, Kagami Taiga. Guru itu berkali-kali menegur Kagami, tapi Kagami yang tertidur tak kunjung bangun.

Tangan Kagami perlahan naik, dan...

-mendarat dengan 'perlahan' pada kepala Guru yang menegurnya.

Kagami terbangun, sensasi yang dirasakannya sedikit berbeda dari permukaan bola basket dan pinggiran ring.

Dan seperti yang kita tau, Kagami berakhir dengan dipanggil Guru tadi ke ruang guru untuk menjadi sukarelawan mendengar konser gratis.

Padahal dibelakang Kagami Tetsuya juga tidur, tapi tidak mendapat teguran apapun, sasuga Maboroshi no Sixth man. Dan disamping Tetsuya, ada (Y/n) yang mendadak lupa caranya tertawa.

(Author : emang (Y/n) bisa ketawa?
Kagami : *lempar author ke gudang + gembok 5 lapis*
Author : *gedor-gedor* Oi! BAKAGAMI BUKAIN OI!)

Flashback end

"Lagi pula kenapa kau mengikutiku?!" Pekik Kagami.

"Aku tidak mengikutimu, aku ada janji dengan Riko-senpai dan Takeda-sensei di ruang guru" jawab (Y/n) seadanya.

Mereka sampai di ruang guru, Kagami menemui guru tadi pagi dan (Y/n) pergi menemui Riko dan Takeda-sensei.

"(Y/n)-chan lama sekali" gumam Riko.

"Aku sudah disini senpai" ucap (Y/n).

"GYAA--"

"Sejak kapan?!" Kaget Riko.

"Baru saja" (Y/n) menjawab datar, ia sudah biasa tidak disadari :').

"Apa yang akan dibicarakan, senpai?" Tanya (Y/n).

"Ah, itu..."

Riko menjelaskan, mereka sesekali meminta pendapat Takeda-sensei. Diskusi itu berlangsung tidak lama, dengan hasil terserah pada kedua gadis itu.

'apa gunanya diskusi_-'

"Ah, (Y/n)-chan jangan pergi dulu, ikutlah denganku, aku akan memanggil yang lain" Riko memanggil (Y/n) yang hendak menuju kelasnya.

Mereka sampai, pemain baru kelas satu belum berkumpul, (Y/n) berdiri di samping Izuki. Tak lama kemudian mereka datang.

Para senpai meminta anggota baru membeli roti isi istimewa di kantin. Roti istimewa yang dipercaya membawa keberuntungan, tentu saja bukan hanya klub basket yang mengincarnya.

"...mungkin akan sedikit lebih ramai dari biasanya" ucap Riko. (Y/n) curiga, firasatnya buruk.

'mencurigakan' batin (Y/n).

Shadow (KnB × Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang