Ninth Chapter - Seirin vs Seiho (bag. 2)

662 108 12
                                    

Tetsuya masuk ke lapangan, disambut Tsugawa dengan ucapan kecewanya karena ingin menghadapi Kagami namun malah Tetsuya yang diturunkan.

"Nanda? Kau yang diturunkan? Padahal aku ingin bermain melawan Kagami" ucapnya dengan mengerucutkan bibir seperti minta ditabok pakai teflon masak Kagami.

"Sumimasen. Aku memang tidak sekuat dirinya. Tapi karena dia ingin membalas dendam, maka aku yang diturunkan" ucap Tetsuya. Tsugawa mengerjap, melihat sirat keseriusan di kedua netra baby blue Tetsuya.

"Sebagai perwakilan" lanjutnya.

.


.


.


.


.


"Hahaha, kau turun mewakili Kagami?" Tanya Tsugawa.

"Omuro-san, apa boleh aku mengganti mark-ku?" Tsugawa menoleh, meminta persetujuan dari rekan setimnya.

"Hah? Nande da yo?"

"Yah... Sepertinya ada penagih hutang yang datang meminta bayaran dariku" jawab Tsugawa.

(Akai : makanya jan suka ngutang
Kagami : lempar ke laut yok, emosi gw lama-lama sama ini author satu)

5 menit kurang atau 4 menit lebih di kuarter keempat adalah penentu. Pemenangnya adalah tim dengan score tertinggi, saat ini Seiho unggul dengan 64 angka, sedangkan selisih 6 angka, Seirin dibawah mereka dengan score 58.

Tidak banyak waktu tersisa, kewaspadaan meningkat, tekanan tak hanya dirasakan oleh pemain di lapangan. Bangku cadangan pun dipenuhi atmosfer ketegangan, di belakang sana, Furihata mengipasi senpainya, Koganei yang pingsan. Sedangkan (Y/n) masih terus mengamati.

Sebenarnya ia ingin merawat Koganei yang tengah pingsan tapi Furihata bersikeras melarangnya.

"Hanya manager yang bisa melakukannya! Koganei-senpai biar aku yang mengurusnya" katanya.

(Y/n) pun hanya menurut. Lagipula apa yang Furihata katakan ada benarnya. Tim ini juga bergantung pada sosok dibalik layar yaitu pelatih mereka, Riko dan managernya, (Y/n). Sekecil apapun, peran mereka sangat besar bagi tim.

Dan disinilah (Y/n) sekarang, berada di belakang Riko sembari mengamati situasi di lapangan.

"Jujur saja, aku kaget karena kau yang diturunkan, bukannya Kagami, tapi karena mereka menurunkan kembali pemain kelas satu... Sepertinya senpai di Seirin tidak begitu bisa diandalkan, ya?" Kata Tsugawa yang tengah menjaga Tetsuya. Tetsuya menoleh ke arah Tsugawa, tanda bahwa ia mendengar dan merespon ucapan Tsugawa.

"Datte, mereka bilang alasan mencadangkan kalian, adalah karena harga diri mereka sendiri, 'kan? Tapi, sekarang kau malah ada di sini" sambungnya lagi.

"Yang memohon untuk diturunkan bermain adalah aku. Lagi pula, kalau kau selama ini memperhatikan pertandingan, seharusnya kau tidak berpikir demikian. Bila senpai memiliki harga diri, maka kouhai memiliki rasa hormat pada mereka. Untuk mendukung para senpai yang kuhormati, aku akan mengalahkanmu" putus Tetsuya.

"Hmmmh..."

Tsugawa berkedip.

Tetsuya pun hilang :v

"?! Hah?!"

Tetsuya yang lolos penjagaan menuju posisi, bola dioper Izuki, Tetsuya langsung mengoper pada Hyuuga yang baru saja lolos penjagaan. Di sisi lain, Tsugawa terkejut, sangat terkejut. Bagaimana bisa orang yang dijaganya hilang hanya karena ditinggal berkedip?! Memangnya hantu?!

Shadow (KnB × Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang